Halo teman-teman online akuu🤩🤩
Bagaimana kabar kalian? Semoga tetap di rumah saja dan stay safe semuanyaa🥺
Jangan keluar rumah dulu, yaa semangat deh sekolah online nya wkwkw aku juga sekolah onlinee😔😭😭
Teruntuk teman-teman yang sudah membaca cerita ini, aku sangat terimakasih yaa❤️❤️
Jangan lupa vote dan komennya ya, langsung aja yok dibaca
Maaf kalau gak ada playlist buat di dengar🙏😔
"Hati itu ibarat kaca, kalah sudah retak, masih ada bekas retakannya."
•••••••••
"Waktu yang tersisa hanya sepuluh menit lagi."
Natha dengan cepat menyalin semua jawaban yang menurutnya benar. Kali ini ia harus lolos. Sekalipun ia belum makan sama sekali sejak berangkat sekolah hingga siang ini. Ia hanya tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, dan tak mau mengecewakan sahabatnya yang sudah berharap dirinya bisa masuk ke tim yang sama.
"Natha, ayo, lo pasti bisa!!" pekik Naya sambil meremas tangannya. Walaupun ia juga merasa kasihan dengan pengorbanan Natha yang sangat besar ingin masuk tim Olimpiade mereka.
Hanya lima soal yang belum terjawab oleh Natha. Perempuan itu kembali memeriksa beberapa jawabannya kembali. Lagi-lagi, rasa pusing di kepalanya kembali menyergap.
Membuat Natha tak bisa fokus mengerjakan lima soal ini, dengan waktu tiga menit lagi. Naya dan Nadhira menggigit bibir bawahnya khawatir akan kondisi Natha yang sepertinya sudah sangat meresahkan.
"Oke, waktu habis!" tegas Pak Bas sembari mematikan stopwatchnya. Natha membulatkan matanya. Ada dua soal yang belum terjawab olehnya. Ia merasa sangat gagal di seleksi ini.
Pak Bas dengan cepat mengambil lembar soal dan jawaban milik Natha. Lantas, mata pria berkacamata itu memindai beberapa jawaban dari Natha, membuat Natha menggigit bibir bawahnya resah.
"Jawaban kamu sepertinya sudah maksimal, Natha. Terima kasih sudah mengikuti seleksi ini, dan sudah membantu saya atas perintah Kepala Sekolah," ucap Pak Bas sembari tersenyum kecil.
Mendengar respon Pak Basuki, membuat Natha kembali tersenyum, setidaknya, Pak Bas sudah merasa bahwa dirinya sudah berjuang walaupun tidak semua soal terjawab.
"Natha, akhirnya lo udah berhasil di Seleksi ini!" teriak Naya sembari mendorong pintu Lab dan masuk begitu saja bersamaan dengan Nadhira. Dengan hebohnya, Naya langsung mendekati meja Natha.
"Seleksi Kimia memang sudah selesai. Tapi hasil keputusannya masih di tangan saya. Besok, sepulang sekolah, kamu, Natha, bisa ke Ruang Lab lagi untuk melihat keputusan, apakah lolos atau tidak. Saya juga sudah mendengar kabar bahwa poin tertinggi empat mata pelajaran, jatuh kepada kamu, Natha. Apa benar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO-FACED [SELESAI]✅
Teen Fiction[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA PART YANG DIPRIVAT] JANGAN LUPA UNTUK MEMBERI VOTE DAN KOMEN, KARENA SANGAT BERARTI BAGI AUTHOR, THANKIES❤️ BERHENTI PLAGIAT! INI CERITA ASLINYA⚡✨ Sebenarnya, pertemuan kita ini, hanya menunda sebuah per...