"Bagaimana kemarin? Aku lupa bertanya." Younghoon menatap Lisa lembut.Gadis berponi itu tertawa kecil. "Menyenangkan, membuat rindu pada kenangan kenangan lama yang indah. Walau sedikit, setidaknya keindahan itu ada."
Memang benar, semua orang pasti memiliki masa sulit. Tapi Tuhan tidak pernah lupa menyelipkan masa indah di masa kesulitan itu. Satu satunya yang harus kamu ingat adalah bagian masa indah, karena itu akan membuatmu bersyukur pada Tuhan.
Melupakan kenangan masa sulit memang tidak bisa, itu akan terus terputar dikepalamu bagaikan film. Jadi percuma saja kau susah payah melupakannya, kecuali kau membuat dirimu amnesia---tapi apakah kau mau? Amnesia tidah hanya melupakan kenangan buruk, itu akan melupakan semua kenangan. Yang artinya kenangan indah pun ikut terhapus.
Jadi, lebih baik jalani saja kan? Yang terjadi pada kehidupanmu itu adalah takdir, buang jauh jauh kata 'kebetulan' tak ada yang kebetulan dihidup ini. Semua sudah dirancang oleh Tuhan sedemikian rupa, sekecil dan sebesar apapun itu.
"Apa kau harus dibuat pingsan?" Tanya Younghoon bercanda.
Lisa tersenyum lebar. "Oh tidak dong! Hebat kan?!"
Younghoon tertawa pelan lalu mengangguk ngangguk meng'iyakan.
"Kau suka topi nya?"
Younghoon mengangguk lagi. "Bagus sekali, terima kasih. Kuyakin itu mahal."
"Bukan masalah asal kau menyukainya," ujar Lisa.
Younghoon mengelus kepala Lisa, dia cukup rindu gadis itu akhir akhir ini. Rasanya waktu untuk berdua dengan Lisa semakin menipis. Salahkan Lee Taeyong yang terus datang. Pokoknya Younghoon ingin protes pada Dokter Choi agar mengurangi waktu jenguk pasien.
"Aku suka kok, kau sangat tau gayaku. Itu cukup menyenangkan hati." Younghoon mengacungkan ibu jarinya pada Lisa.
Lisa tersenyum sesaat, senang rasanya melihat orang orang yang ia sayang merasa senang. Karena itu membuatnya merasa berguna untuk hidup.
Ya, kalian tidak lupa kan kita hidup untuk apa? Kita hidup untuk orang lain. Begitupun orang lain, salah satunya ada yang hidup untuk kita.
"Taeyong tidak melakukan hal hal aneh kan? Jujur saja ya! Tidak boleh ditutup tutupi," ujar Younghoon serius.
Lisa langsung menggeleng. "Tidak kok, kami hanya makan dan belanja."
Younghoon menghela nafas lega.
"Perawat Kim kau sudah punya kekasih?" Tanya Lisa tiba tiba. Younghoon terkejut sesaat lalu menggeleng.
"Kenapa?"
"Tidak, hanya bertanya."
"Kira kira aku akan memiliki kekasih lagi tidak ya?"
Younghoon tertawa kecil. "Tentu! Kau itu cantik dan baik hati, semua pria akan berlomba lomba mendapatkanmu."
Lisa tersenyum manis, mata nya bergerak kebawah. Menatap kedua kakinya yang berayun. "Tapi itu tidak akan terjadi jika mereka tau aku gadis gila."
"Siapa yang mau?"
"Eopseoyo." Lisa menjawab pertanyaannya sendiri. Tak lama ia terkekeh.
"Kau tidak boleh bilang begitu nona, kau akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik nanti. Kita hanya bisa menunggu. Bukankah kau gadis yang positif? Kemana dia sekarang?" Younghoon menepuk bahu Lisa pelan.
Lisa mengangkat kedua tangannya keatas berniat meregangkan otot lengannya. "Terkadang seseorang yang kuat dan positif juga bisa menjadi lemah dan negatif. Semuanya berputar. Tidak selamanya orang baik akan baik dan tidak selamanya orang jahat akan jahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Manoban and Lee
FanficKetika dua jiwa yang berbeda memiliki perasaan yang sama. Apa respon semesta? *** "Apakah kau tidak tau? Kalau didunia ini semua manusia akan selalu dikejutkan dengan hal hal yang tak terduga." "Yang perlu kam...