Chapter 15

4.9K 676 17
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Meski (Y/n) berada di dalam kotak, bukan berarti dirinya itu tidak tahu apa-apa tentang keadaan di luar kotaknya itu. (Y/n) menutup kedua telinga mendengar suara-suara yang sangat berisik dan itu membuatnya tidak bisa beristirahat dengan tenang di dalam kotaknya.

Gadis iblis itu hanya bisa mengeram dalam kotaknya, berharap kedua saudaranya itu mendengar kode darinya kalau dia itu terganggu oleh suara-suara berisik itu dan tidak bisa tidur dengan tenang.

Mendengar suara-suara itu tambah besar, (Y/n) mengetuk pelan pintu kotaknya dan Nezuko yang berada di sampingnya Tanjiro mendengar suara ketukan tersebut dari kotak yang digendong oleh Tanjiro kakaknya.

"Namamu Zenitsu kan? Bisa tidak kau diam sebentar? Kau membuat nee-chanku tidak bisa tidur dengan yang tenang." ekspresi wajah Nezuko langsung menjadi sangat menakutkan.

'Menakutkan.' batin Tanjiro juga Zenitsu yang ketakutan melihat ekspresi wajah Nezuko yang sangat menakutkan.

Awalnya Zenitsu itu senang karna Nezuko itu adalah salah satu gadis yang cantik juga imut. Tapi setelah melihat Nezuko dalam mode marahnya, membuat pemuda dengan pernasapan petir itu harus berpikir 2x untuk tidak membuat Nezuko dalam mode marahnya.

Timeskip saat mereka sampai di rumah Tsuzumi

"Aku mencium aroma darah," ucap Tanjiro yang mengendus bau darah dari dalam rumah tersebut.

"Nii-san, aku tidak suka dengan aura di dalam rumah ini." Nezuko meremas pelan ujung kimono milik Tanjiro.

Berbeda dengan kemampuan Tanjiro, Nezuko bisa merasakan aura yang ada di sekitarnya (ini author sendiri yang buat). Nezuko bisa membedakan kekuatan sekitarnya dengan tingkat aura yang dia rasakan. Jika aura makhluk hidup tersebut semakin berat, maka kekuatan makhluk tersebut semakin kuat dan begitu juga dengan sebaliknya.

"Eh? Apa kau mencium bau sesuatu?" tanya Zenitsu.

"Aku belum pernah mencium aroma ini."

"Selain itu, apa kalian mendengar suara? Lalu, kurasa kita akan sering bekerja sama."

"Suara?" kedua Kamado bersaudara itu menatap bingung kearah Zenitsu.

Tanjiro juga Nezuko tidak sengaja melihat ada sepasang anak yang saling berpelukan, menatap mereka dengan tatapan yang terkejut. Terlihat sepasang anak itu sangat ketakutan melihat Tanjiro, Zenitsu juga Nezuko.

"A-anak-anak." tubuh Zenitsu mulai gemetar lagi.

"Ada apa, ya?" Nezuko merasa sangat penasaran dengan kedua anak kecil itu.

Nezuko juga Tanjiro menghampiri kedua anak itu untuk menanyakan apa yang terjadi juga apa yang dilakukan oleh kedua anak itu di sekitar rumah yang ada di depan mereka. Melihat kedua Kamado bersaudara itu berjalan mendekat, kedua anak itu semakin ketakutan dan mempererat pelukan mereka. Seolah mereka takut, kalau mereka akan di pisahkan.

Tanjiro mempunyai sebuah ide, yaitu memperlihatkan burung pipit milik Zenitsu. Dan sepertinya idenya itu berhasil membuat kedua anak itu merasa lega.

"Katakanlah, apa yang telah terjadi? Apa itu adalah rumah kalian?" tanya Tanjiro yang meminta penjelasan.

"Bukan, bukan, i-itu adalah ru-rumah monster." jawab anak laki-laki.

Anak itu menceritakan kalau kakak laki-laki tertua mereka telah diambil oleh monster ketika mereka berjalan pada malam hari. Monster itu tidak pernah dilihat oleh mereka, monster tersebut mengabaikan mereka berdua saja dan hanya membawa kakak mereka itu saja.

"Apa di masuk ke dalam rumah itu?" tanya Nezuko.

Anak itu menggangguku kepalanya, dia kembali menjelaskan kalau dirinya juga adik perempuannya itu hanya mengikuti jejak darah kakaknya yang diculik oleh monster itu.

"Jadi kalian mengikutinya ya? Itu sangat luar biasa, kalian berusaha keras ya." puji Nezuko tersenyum lebar kearah kedua anak itu.

"Jangan khawatir, kami akan mengalahkan monster itu dan menyelamatkan kakak kalian." janji Tanjiro kepada kedua anak itu.

"Yang benar?" tanya anak perempuan itu yang tidak percaya kalau kakaknya akan diselamatkan.

"Tanjiro, Nezuko, hei apa-apaan suara ini? Suaranya sangat tak nyaman, aku selalu mendengarnya apa ini suara drum?"

"Suara? Aku tak mendengar apa pun." jawab Tanjiro.

Tidak lama setelah itu, terdengar suara-suara pukulan drum dari rumah tersebut. Ketika suara-suara drum tersebut menghilang, seorang pria yang terbuang dari jendela dengan keadaan yang berlumuran darah dan jatuh dengan sangat kerasnya di permukaan tanah. Hingga permukaan tanah tempat pria itu jatuh mendarat, penuh dengan darah.

~~~ Bersambung ~~~

My demon sister✔️ (Kimetsu No Yaiba x Reader) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang