Gedung tinggi,
lampu-lampu kota menyala terang,
angin berhembus kencang,
tak ada suara bising kendaraan maupun orang-orang.
Memang benar, sangat indah melihat pemandangan ini dari tempat tinggi.
Angin malam, bohong kalau kubilang saat ini aku tidak merasa dingin.
Kalau melihat dari atas, lampu kota jadi mirip bintang.
Agak menyesal sih, kenapa gak dari dulu aku mencoba hal ini.
"Pernah-kah kamu memimpikan terbang di langit bebas?"
Lucu sekali, disaat seperti ini aku teringat perkataan orang bodoh itu.
Kau pasti menyangka aku takut?
Tidak, untungnya aku tidak punya phobia ketinggian. Aku justru senang jika bisa terbang, rasanya aku tak perlu melakukan apapun. Aku terbebas dari rutinitas membosankan setiap hari.
Saat aku kecil, aku sering membaca buku cerita tentang manusia super. Manusia super kan bisa terbang.
Apa jika aku berada di langit bebas sudah menjadi manusia super?
Haha.. tapi aku sadar hanya manusia biasa. Baru terkena angin malam saja, aku sudah kedinginan.
Dasar lemah.
Kalau ini mimpi, kuharap aku tak pernah bangun.
***
Halo semua!
Ini adalah karya pertamaku. Sebagai seorang amatir, saya butuh kritik dan saran dari kalian semua untuk membuat cerita ini menjadi lebih baik.
Jika kalian membaca cerita ini dengan baik, saya harap kalian menemukan hal-hal menarik nantinya. Semoga kalian suka.
Terimakasih ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
Lakuna: Perasaan Yang Tertinggal
Любовные романыTia hanyalah seorang gadis biasa dengan kehidupan orang normal pada umumnya. Entah sejak kapan, dia merasa ada banyak kejadian aneh terjadi di sekelilingnya setelah bertemu pria di malam hari sebelum berita itu muncul? "Kenapa hanya aku? Apa yang me...