•17-Flasback•

203 177 13
                                    

"Jangan nilai orang dari masa lalunya, karena kita semua sudah tidak hidup di sana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya"
~Mario Teguh~

Quotes untuk hari ini🤗

Sebelum kalian baca cerita ku, Alangkah baik nya tekan tanda 🌟 dulu. 1 vote dari kalian sangat berharga bagi Author🙏

Thank You yg udah vote😚

Happy Reading❤

***

F

lashback On

Frizka, Suci, Elvina dan Tara memutuskan untuk pergi ke lantai empat dari mall ini. Setelah puas berkeliling mencari keperluan untuk camping, tak lupa mereka akan memanjakan perut masing-masing yang sedikit memberontak minta diisi. Di lantai atas adalah tempat yang pas.

Setibanya mereka di lantai yang dituju, mata Elvina melihat seseorang yang sedikit tak asing. “Itu bukannya Asyira?” tanyanya. “Kenapa ada di sana?” sambungnya menunjuk seseorang di restoran bihun.

“Ke sana, yuk!” ajak Frizka yang sepertinya penasaran.

Tara mengerutkan keningnya. “Serius mau ke sana?” tanyanya sedikit khawatir. “Lo gak apa-apa?”

Frizka mendengus. “Ya gak apa-apa, lah!” jawabnya. “Kenapa emang? Kita teman sekelas juga, kan.”

“Tapi kan lo—”

Suci memotong kalimat Elvina. “Bener kata Frizka.” Katanya. “Lupain lah yang sudah-sudah. Reynald juga sudah aman sama Frizka sekarang,”

“Ya sudah, oke lah,” gumam Tara dan Elvina.

Keempatnya kemudian berjalan mendekat pada restoran di mana Asyira terlihat di sana. Restoran yang terlihat sedikit lebih kecil dibanding yang lain dengan konsep yang sangat sederhana.

“Kalian di sini?” Asyira menampilkan sedikit kekagetannya. “Silakan, silakan masuk,” ia mempersilakan empat sekawan itu untuk masuk hingga memilih tempat duduk.

“Lo kenapa bisa di sini?” tanya Tara.

“Oh, ini punya ayah aku,” jawab Asyira yang berdiri di antara mereka yang duduk.

“Oh ya? Hebat banget punya restoran,” puji Frizka. “Pasti makanannya enak-enak,”

Asyira terkekeh. “Kamu bisa saja,” ujarnya.

“Ya elah, Ra, santai aja. Gak sudah aku-kamu. Gue-lo aja.” Ucap Elvina berusaha akrab.

Frizka mengangguk setuju. “Sekarang boleh pesan dulu, gak? Kita ngobrol sambil makan nanti. Baunya bikin gue laper.

Asyira mengangguk. “Boleh-boleh. Sebentar, ya.” Ujarnya kemudian pergi dan tak lama kembali dengan buku menu yang cukup tebal.

“Banyak juga menunya. Enak-enak semua keliatannya. Jadi bingung,”ujar Suci diangguki semua.

“Bener. Pengen pesan semua jadinya,” sahut Frizka yang membolak-balik buku menu.

Asyira terkekeh. “Ternyata pada suka makan, ya.” Katanya, disetujui empat sekawan.

“Apalagi Frizka.” Tambah Tara yang juga sibuk memilih. “Dia bukan suka, hobi dia makan. Apa saja bisa dia makan.”

“Apalagi kalau gratis.” Tambah Elvina.

“Bisa-bisa satu tempat bangkrut karena dia makan sendiri,” sambungnya yang mengundang tawa.

Frizka yang menjadi bahan pembicaraan hanya pura-pura marah namun ia ikut tertawa karena yang dibicarakan adalah fakta. Ia tak akan menyangkal.

REYKA✓ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang