#Semua akan indah pada waktunya, ingat seekor kupu-kupu yang cantik dulu hanya seekor ulat yang menjijikkan.
"Happy Reading "
Bermain gitar di atas balkon rumah dengan di temani senja sangat indah bukan, namun itu tidak berlaku untuk Xavian Marchelino.hari ini ia menikmati senja sendirian tanpa di temani tetangga sakaligus sahabatnya , biasanya ia akan menikmati senja sambil bermain gitar dan bernyanyi bersama sahabatnya hingga mereka lupa waktu . Sepertinya hari ini hari yang paling tidak ia inginkan terjadi dalam hidupnya.
Hari ini adalah hari kepindahan Berliana Xiegler ke Thailand untuk selamanya , Berliana akan tinggal di Thailand dan melanjutkan sekolahnya di sana. Sebenarnya Berliana tidak pindah dari Indonesia apalagi berpisah dari sahabatnya, tapi bagaimana pun juga Berliana harus menggikuti ayah dan bundanya untuk pindah ke Thailand.
Sore tadi Xavian dan adiknya mengantar keluarga Berliana ke Bandara.
👉Flashback👈
Napas Xavian tercekat. Suasana ramai dibandara tidak menbuat hatinya bahagia. Hanya menunggu beberapa menit sampai punggung mungil Berliana benar-benar menghilang dari pandangannya.
"Jangan telat makan, jangan banyak-banyak minum yang manis-manis, jangan begadang, " ucap Xavian sambil menatap lekat mata Berliana.
Berliana tergelak, gadis itu membawa Xavian dalam pelukannyq. Untuk beberapa saat mereka saling terdiam. Tidak ada yang berbicara, bahkan keluarga Berliana pun memilih untuk diam terutama Gio ayah Berliana, pria itu sedikit merasa bersalah sebab ia akan memisahkan persahabatan anaknya yang sudah berjalan sangat lama.
"Jangan sedih-sedih lagi, harus bahagia terus, cari teman yang bisa gantiin aku untuk sementara tapi jangan sampai lupain aku, "bisik Berliana sambil melepas pelukannya.
berliana nenangis tanpa suara, dia memerhatikan Xavian lekat-lekat, seakan menyimpan wajah Xavian dalam memori ingatannya. Mereka tidak akan bertemu untuk waktu yang lama.
"Jadi sekarang kita pejuang LDR sahabat? "kata Xavian, Berliana terkekeh .
"Nggak lama, nantu liburan aku pulang sama bang Gilang Abangnya Berliana, "
"Janji ya "
"Iya."Air mata Berliana bergansur-angsur berhenti. Berliana mengeluarkan satu kotak kecil lalu ia simpan di kantong jaket Xavian.
"Kalau lagi kangen aku, liat ini aja. "Sambil menunjuk kantong jaket Xavian.
"Ini apa? "ia ingin mengambil kotak tersebut tapi tangannya langsung dicekal Berliana.
"Bukanya di rumah aja ."Berliana mengamati dan memeluk Xaviera adiknya Xavian,
"kamu juga jangan sedih-sedih ya, bahagia selalu, Xaviera sama bang Xavian harus saling nguatin"Bisik Berliana sambil melepas pelukannya dan tersenyum tipis.Untuk yang terakhir gadis itu memeluk Xavian sekali lagi, sebelum beranjak meninggalkan Sahabatnya.
"Aku pergi.... "
Xavian terpaku menatap punggung Berliana yang kian menjauh hingga hilang di kerumunan.
"Bang ayo pulang," kata Xaviera, Xavian mengangguk.
👉End flashback👈
KAMU SEDANG MEMBACA
Xavian
Teen Fiction"Aku mau kamu jadi teman hidupku untuk selamanya bukan teman atau sahabat yang bisa saja menghilang kapan saja ".....