Destiny

539 71 59
                                    

Written by : Jyurigja_ryan90
Judul : Destiny
Length : Oneshot
Words : 2786
Main cast : Lan Wangji & Wei Wuxian
Genre : Modern-AU, BL, Fanfic, Romance (Ringan)

Enjoy Reading!

.
.
.

"Untukmu." Pria itu lalu pergi menembus lalu lalang para mahasiswa kampus yang sedang berburu makan siang di kantin.

Weiying lalu menunjukan benda yang ia terima itu ke hadapan wajah Jiang cheng, "Dia memberiku tusuk gigi," adunya.

Jiang Cheng tertawa tipis lalu mengulas, "Bukankah beberapa waktu lalu kau bilang dia pernah memberimu tatapan aneh?"

Weiying mengangguk cepat. Masih hangat dalam ingatannya ketika ia mendapati sosok pria yang menatap dingin padanya di taman kampus. Tatapan misterius yang begitu mengancam.
"Apa tidak ingat pernah membuat masalah dengannya," gumam Weiying sambil berfikir lagi, "Atau memang pernah?" renungnya.

Jiang Cheng merangkul bahu Weiying lalu berbisik, "Berhati-hatilah dengannya. Dia adalah mahasiswa yang sangat populer karena prestasi dan penampilannya yang menyerupai model, Lan Wangji namanya. Mahasiswa senior yang sangat disegani," terangnya.

Mendengar penuturan itu, kedua bahu Weiying langsung terangkat, "Hiiii, menyeramkan sekali," desisnya sambil mengerutkan wajah lalu tersenyum miring, "Lalu kau fikir aku perduli?" timbalnya tak acuh.

Wangji berjalan cepat menuju parkiran kampus menuju sebuah mobil hitam, di sana seseorang telah bersiap menyambutnya.

"Wangji," sapanya sambil membagi senyum lembut selagi Wangji menghampiri. Ia adalah Lan Xichen, kakak kandung Lan Wangji.

"Aku yang menyetir," tawar Wangji lalu masuk ke dalam mobil lebih dulu. Xichen duduk di sampingnya sambil terus mengamati warna di wajah Wangji yang terbaca cerah.

"Wangji, apa kau bertemu dengan Weiying hari ini?" tanya Xichen dengan yakinnya.

Wangji mengangguk pelan dan menerangkan, "Aku memberinya tusuk gigi."

"Tusuk gigi?"

"Mn," jawabnya sambil meredam senyum bahagia.

"Kau belum berani bicara padanya?"

"Aku bicara padanya sedikit," jawab Wangji, "Untukmu, kubilang," jelasnya.

Xichen memalingkan wajah dan tertawa singkat. Ditatapnya lagi sang adik yang nampak gelisah setelahnya.
"Wangji, apa kau membutuhkan bantuanku? Mungkin aku bisa membuatmu lebih mudah mendekatinya?"

"Tidak, tidak perlu," Wangji menolak.

Telah berbulan-bulan lamanya Wangji menaruh hati pada Weiying, mahasiswa semester pertama yang memiliki wajah serupa dengan orang yang selalu muncul dalam mimpinya.

Di dalam mimpi itu, Wangji melihat sosok pria berbusana hanfu serba hitam dengan rambut kuncir tinggi dan ribbon merah yang melambai-lambai dalam belaian angin malam.

Dengan berulang dan begitu jelasnya, Wangji melihat wajah lelaki itu di bawah pantulan cahaya bulan. Mata, hidung, bibir, senyumannya, semuanya memiliki garis yang begitu elok rupa. Dia terlihat tangguh namun juga, berparas anggun.
Itu adalah wajah yang sama dengan Weiying.

DESTINY (Oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang