1

20 1 0
                                    

Pagi ini seperti pagi biasanya, Wonu yang berada di pelukan Mingyu setelah pergelutan yang mereka lakukan hampir setiap malam. Itu rutinitas mereka sejak dulu, kalau ditanya apa hubungan mereka? Ya tentu saja berpacaran!

Wonu mencoba menyingkirkan lengan Mingyu dari pinggangnya secara perlahan karena takut membangunkan sang empu, setelah berhasil Wonu langsung kekamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap menjalani hari, yang begitu-gitu saja.

Setelah bersiap Wonu langsung membuat sarapan untuk mereka berdua, dengan bahan bahan yang tersedia dikulkas tentunya. Makanan sudah siap,namun belum ada tanda-tanda Mingyu bangun dari tidurnya, alhasil Wonu harus membangunkannya.

" Gu bangun ih udah ayo sarapan, nu laper!" Wonu mengguncang tubuh Mingyu dan memukul-mukul pantat Mingyu yang terselimuti oleh bedcover.
Dengan segala upaya Wonu untuk membangunkan Mingyu, dan akhirnya Mingyu bangun

" Iya nu iyaa ini gu bangun astaga, sebentar"

" Sana mandiii nanti langsung ke meja makan ya " Mingyu hanya memberi balasan sebuah anggukan saja, selagi Mingyu mandi Wonu akan menyiapkan baju yang akan Mingyu pakai, memang seperti itu setiap harinya.

Mingyu sudah rapih dan mereka juga sudah mulai makan dengan tenang.

" Nu hari ini ada kelas? " Tanya Mingyu yang sudah menyelesaikan acara makannya

"Ada gu jam 9 nanti, Migu kerja?"

"Kerja sayang, nanti Nunu Migu antar ya." Wonu hanya membalas dengan anggukan. Setelah Wonu selesai makan, Mingyu lah yang mencuci piring- Mingyu memaksa agar Wonu bisa bersiap. Setelah semua beres mereka langsung bergegas menuju kampus Wonu.
Selama perjalanan mereka hanya mengobrol dengan obrolan ringan, katanya si biar gak kerasa sama macetnya Jakarta.

"Gu nanti kamu jemput aku jam 4 dirumah ka Jeonghan yaa, kamu tau kan?"

"Iya aku tau, pacarnya mas Seungcheol itu kan? Yaudah nanti aku jemput"

"Yey makasiii Miguuu" Mingyu yang dibuat gemas dengan tingkah Wonu mencubit pipi dan mencium bibir sang submissive, terdapat lumatan didalam ciumannya itu, ciuman yang tidak menuntut dan terasa tulus itu begitu memabukan keduanya, lumatan itupun berhenti dan terlepan dikala mereka kehabisan oksigen untuk bernafas, Wonu tertawa dan Mingyu terkekeh setelah nya.

"Aaa Migu mah" Wonu menutupi mukanya yang sudah merah merona itu dengan kedua tangannya

"Udah sana nanti telat sayang" Ucap Mingyu dengan tangan yang menggusak surai Wonu gemas

"Miguuu ih! Rambut Nu berantakan kan ih awas ya! Yaudah Nu masuk dulu dadah Miguuu" Wonu yang cemberut dengan mempout kan bibirnya membuat Mingyu mencuri satu kecupan lagi dan langsung berlari memasuki mobil, iya mereka ciuman diluar mobil dan lebih tepatnya saat Mingyu membukakan pintu untuk Wonu.

•••

"Han nanti jadikan main?" Wonu baru saja sampai dikantin setelah menyelesaikan kelasnya pagi tadi

"Jadi dong Nunu sayangggg" Jeonghan mencubit-cubit pipi Wonu yang baru saja mendaratkan bokong nya pada kursi

"Han jangan di cubit ih sakit." Wonu mempoutkan bibirnya yang membuat ia semakin terlihat gemas, Jeonghan pun hanya terkikik dan membenarkan kembali posisi duduknya

"Nu gimana hubungan kamu sama Mingyu? Baik baik aja kan?" Jeonghan menanyakan ini karna memang Jeonghan sangat sayang pada Wonu, ia sahabat Wonu sejak kecil sampai sekarang

Wonu sebenarnya malas karena ia merasa seperti anak kecil yang sedang dikhawatirkan oleh ibunya "Baik-baik aja Han, kamu gausah khawatir!, kamu sama mas Cheol gimana?"

"Bagus kalau baik, aku sama dia baik-baik aja Nu. Oh iya sebentar lagi kita mau nikah nuuu, aku baru kasih tau ini ke kamu loh!" Jeonghan dan Seungcheol memang sudah lama menjalin hubungan, dan mungkin sekarang adalah saat yang tepat untuk menseriuskan hubungan mereka. Dilihat juga dari Jeonghan yang sudah ingin sidang -wonu juga dan Seungcheol sendiri yang sudah menginjak usia kepala tiga.
Setelah mengatakan itu,bisa Jeonghan lihat raut muka Wonu yang terlihat kaget namun senang itu dan tak lama Wonu berdiri lalu teriak yang mengakibatkan mereka menjadi pusat perhatian sekarang, "ASTAGA HAN? BENERAN? YAAMPUN AKU SENENG BGT!!!" ucapnya turut memeluk Jeonghan, Jeonghan yang mendengar itu hanya bisa terkekeh atas semua kelakuan sahabat nya.

•••

Sekarang sudah pukul 4 lewat 15 menit, Wonu sudah berada di dalam mobil Mingyu. Selama perjalanan pulang Wonu terus berceloteh tentang apa saja yang ia lakukan dan bicarakan di rumah Jeonghan, tak lupa dengan berita bahagia yang ia dapat di kantin fakultas, Mingyu turut terkejut karena bisa-bisanya Tuan Cheol itu mendahului nya. Mingyu yang mendengar Wonu berceloteh hanya membalas dengan kekehan dan usapan pada jari-jari indah Wonu, lalu ia genggam jari-jari indah itu untuk menyalurkan kehangatan juga kenyamanan.

"Gitu Gu, seru bgt deh tadi pokoknya hihi!"

"Kamu laper ga Nu? Kita makan dulu baru belanja buat bahan-bahan di apart"

"Yaudah Gu ayo"

Akhirnya mereka pun pergi ke restoran terdekat dan belanja ke supermarket dekat apart mereka.

Ketika sedang memilih-milih bahan makanan, Wonu dan Mingyu dikejutkan dengan seorang perempuan yang tiba-tiba datang lalu memeluk Mingyu.

"K-kamu?"


•••




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mojar el churro - MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang