The Day Retaliation

9. Mall

Semua orang diam diam mengganti nama profil Serira di ponselnya.

Julukan singa merah memang apa yang disepakati oleh semua para Professor dan para peneliti di laboratorium, karena jika serira marah ia akan seperti singa yang menggigit tanpa ampun dengan kata katanya dan juga karena Lulu adalah singa makannya julukan Serira ditambah kata kata merah.

"Bagaimana? Apakah kalian percaya bahwa dia adalah kakak serira?." Kata Amelia

"Aku percaya!" Teriak Feng Tian

"Baiklah kami semua percaya!"

"Kalau begitu antar aku ketempat tubuhku berada" kata Serira memandang David

"Baik nona"

Setelah Serira sampai ditempat tubuhnya berada ia mulai mengecek tubuhnya lamanya satu persatu.

" tubuhku tetap bagus, jantungnya berdetak, hmmm...  Yang kurang cuma mencari objek percobaan pertama pemindahan memori? "

Setelah serira mengecek tubuh lamanya ia kembali ke rumah utama dan pergi keruang tamu bermain dengan Lulu dan teo

Sedangkan disisi lain

Tokk....tokkk...tokk

Cklek...

"Maaf tuan mengganggu anda, saya sudah mendapatkan informasi Yang anda inginkan"

"Bacakan!"

"Namanya Serira Yu, seorang pelajar berusia 16 tahun yang sering dibully teman sekelasnya, lahir dari keluarga biasa, mempunyai 1 orang kakak yang bernama Marrel Yu, ayahnya keturunan Inggris yang mempunyai banyak utang, ibunya seorang karyawan swasta dan tiga hari yang lalu ibunya mengalami kecelakaan yang parah "

Yuub benar sekali tebakan anda :) ~author

Devan tersenyum dan mutar mutarkan penanya.

Devan tak habis fikir bagaimana mungkin seorang pelajar berusia 16 tahun yang biasanya yang hanya tau bermain atau menghabiskan uang orang tuanya bisa mempunyai banyak sekali pengalaman beladiri dan mempunyai banyak uang untuk membayar operasinya padahal orang tuanya mempunyai utang.

Apalagi buat apa dia mengambil pistol itu, padahal kelihatannya dia seperti orang biasa.

Masih Banyak lagi pertanyaan pertanyaan di hati Devan, akan tetapi Devan tidak akan pernah bisa mengetahui jawabannya.

~~💐💐💐~~

Keesokan harinya Serira dan Amelia berjalan jalan ke mall untuk membeli baju dan melakukan Salon disalah satu Salon kecantikan terbaik di kotanya, yang katanya mempunyai sistem terbatas dan hanya menerima 25 orang perhari.

"Halo selamat datang di salon kecantikan Zumei apakah ada yang bisa saya bantu?" Kata salah satu pelayan salon kecantikan.

"Saya menginginkan 2 paket set lengkap untuk kami berdua" kata Amelia

" Ahh tepat sekali ruangan kami tiggal 2! Kalian sangat beruntung! karena 3 orang  terakhir yang mengunjungi salon ini akan mendapatkan hadiah Lipstik limited edition dari
Chanel yang hanya dijual 8.000 produksi di seluruh dunia, bahkan di kota ini hanya ada 5, 2 berda di toko Chanel mall ini dan 3 di salon kecantikan kita." kata pelayan semangat sambil tersenyum.

Serira dan Amelia yang mendengar kata pelayan salon kecantikan itu hanya bisa tersenyum ramah menanggapi pelayan itu karena Serira dan Amelia sudah mempunyai banyak lipstik limited edition di rumah mereka bahkan Serira mempunyai lipstik Chanel yang hanya 10 diproduksi di dunia.

"Mari saya antar keruangannya" lanjutnya.

Serira dan Amelia berjalan mengikuti pelayan itu, dan disaat serira dan Amelia akan memasuki ruangannya ada seorang wanita paruh baya menghentikannya.

"Berhenti!. Kenapa kamu mengambil tempatku!, dan kamu pelayan rendahan! Aku tadi sudah bilang bahwa dua ruangan terakhir akan saya pakai kenapa kamu memberikan padanya!? Apakah telingamu tuli!?."

Pelayan itu menundukkan kepalanya dan berkata lirih.

"Maaf, akan tetapi setelah itu anda pergi 2 jam, jadi saya hanya bisa mengoper ke pelanggan lainya karena banyak yang mengantri di salon ini, bukan hanya anda saja yang pelanggan di salon ini, dan itu juga perintah dari manager bahwa siapa cepat dia dapat"

Mata wanita paruh baya itu melotot tajam memandang pelayan salon kecantikan itu lalu mengangkat tangan kanannya untuk menamparnya.

Plak

 "Berani beraninya kamu membantahku!. Apakah kamu tahu aku adalah istri walikota!, Panggil manajer mu sekarang!."

Sebelum pelayan itu memanggil manajer, manajer sudah datang karena mendengar keributan di tokonya, dia tersenyum ramah kepada wanita paruh baya itu.

Jangan lupa klik tanda 🌟⭐