2011, setelah 3 tahun, aku akhirnya meninggalkan Filipina dan kembali ke Jakarta for good.
Seminggu setelah itu langsung bekerja di sebuah sekolah swasta di Jakarta.
Jakarta keras. Itu yang sering aku dengar. Aku yang tinggal di Planet Bekasi ini pun ingin membuktikannya.
Dan ternyata?
Maybe? I'm not sure, that time, wasn't really know.Aku yang masih 20 tahun menjadi guru anak-anak dan ditempatkan bersama guru lain yang membantu di kelas. Guru pendamping itu 5 tahun lebih tua dariku, sudah berkeluarga dan sudah bertahun-tahun bekerja di sekolah itu.
Aku yang masih bekerja terbata-bata dengan bahasa Inggris aksen Filipina yang masih kental, masih merasa canggung bekerja.
Satu minggu berlalu dan aku mulai beradaptasi dengan situasi dan ya, bekerja dengan lebih baik.
Tapi, aku kelelahan. Mengerjakan semua sendiri,menghadapi orangtua murid, 14 anak 4-5 tahun, mengkoreksi halaman pekerjaan anak-anak yang jumlahnya lebih dari 10 halaman/anak/hari, membuat perencanaan pembelajaran, aktivitas hands-on dan berbagai persiapan, membuatku kewalahan.
Menangis lagi, walaupun dalam hati.
"Kok sendirian? Kan ada guru lain yang membantu?"
Sebenarnya ya, tapi emang dasar orang Jawa dan tentu saja saat itu masih anak baru, mana aku berani meminta tolong ini dan itu. Jadilah aku mulai bekerja sendiri.
Kebodohan, dan ketidaktahuan.
Tidak hanya itu, dibeberapa bulan pertama, level stress dan pressure tidak juga membaik. Aku yang berbadan kecil ini seringkali tidak dianggap serius oleh orangtua murid. Aku dianggap masih 'anak-anak", dianggap sebelah mata, tidak dilihat. Bahkan, mohon maaf, ada yang memperlakukan aku seperti 'mbak' di rumahnya.
"Ms. Tolong ya nanti jam 10 susunya dibuatkan. Anak saya tidak bisa minum susu kemasan, jadi ini susu bubuknya terus nanti pakai air panas dan matang ya ms, air aq*a."
And yes I did it, everyday.
Dan suatu ketika aku lupa, karena harus mengurusi anak lain,
"Kenapa gak dibuat Ms? Kan saya sudah bilang jangan lupa, kasian nanti anaknya kelaparan. Besok-besok tolong lebih baik ya ms."
ya begitulah.
ini belum termasuk teriakan, tangisan anak-anak dan kejadian diompolin, di cakar, dll.
I will be telling more stories here, suka duka dan semuanya yang hopefully bisa relate dan somehow, membantu kalian memahami sisi lain dari seorang 'guru'.
#tellAteacher
YOU ARE READING
Somewhere between Me and Wattpad
Short StorySomewhere between Me and Wattpad berisi tentang kisah-kisah harian dari Kindy yang terceritakan pada Wattpad dan tidak pada orang lain. Cerita ringan yang mengandung pembelajaran dan arti. Dari pekerjaan hingga kisah cinta! Wattpad si pemegang rahas...