Tujuh: Anak Baru

285 39 21
                                    

Anggap saja ini opening

Lagu Tema: Kita - Sheila on 7

Pemain:
1. Takeru
2. Bishin
3. Naoki
4. Takato
5. Hayate
6. Shouri
7. Tarou
8. [....]

🐱🐱🐱🐱🐱

"Namanya—" Takeru belum melanjutkan, sudah dipotong oleh Bishin.

"Sebentar. Ini enggak apa-apa rekrut orang lain? Gue kira yang sewa ini cuma anak Nekoma?" tanyanya.

Beberapa dari mereka mengangguk.

"Iya, sih, tapi kebetulan dia nyari rumah sewa dan ketemunya sama pemilik sewa yang ini. Nah, rumah ini yang masih kosong. Lagian kita ada tiga ruangan lagi, kan?"

"Kayaknya, sih, enggak apa-apa kalo kita ada penghuni baru meski bukan tim kita, kan?" Naoki menambahkan.

Semuanya hanya merespon mengangguk.

"Eh, tadi namanya siapa?" tanya Tarou.

"Namanya... ah, kan, lupa gue. Lu, sih, pake motong omongan gue segala?" Takeru meyalahkan Bishin yang baru saja membuka mulutnya untuk melanjutkan makan.

Ia berhenti di tengah, "Lah? Kok gue, bang? Gue, kan cuma nanya tadi."

"Dia seumuran kita? Masih kuliah atau udah kerja?" Giliran Takato yang bertanya.

"Katanya, sih, dia ada project gitu di Tokyo. Tapi dia bilang sekarang ini full time model. Makanya dia cari rumah sewa karena projectnya bakal lebih lama." jelas Takeru.

"Kapan dia mau ke sini?" Hayate yang mulai bertanya.

"Oh, besok dia mau ke sini. Pagi jam 10 katanya."

"Jadi penasaran siapa orangnya."

🐱🐱🐱🐱🐱

"Ajegile, bre! Ada Ferrari berhenti di depan rumah kita." Bishin mengintip dari jendela ruang tamu.

Mobil Ferrari 812 berwarna merah itu berhenti di depan gerbang rumah. Menurunkan seseorang dari tempat kemudi.

Seorang pemuda tinggi mengenakan kacamata hitam dengan berbalut kaus lengan pendek putih dan celana panjang berbahan denim.

"Buset. Yakin dia mau nginep di sini?" Hayate ikut nimbrung di sebelah Bishin.

"Emang dia orangnya? Siapa tahu cuma berhenti sebentar." Tarou menambahkan yang ikut mengintip daro jendela di sebelahnya.

"Tapi ngapain di depan rumah kita? Lagian, kan, gak boleh parkir sembarangan." ujar Bishin.

"Dia berhenti, bukan parkir." sanggah Takato.

"Sama aja." balas Bishin.

"Beda. Kalo parkir, mobilnya dia tinggal. Tuh, dia aja masih berdiri di situ."

"Tapi, kan, sama-sama berhentiin mobilnya."

"Beda—"

"Bro, mau gue siram?" Hayate memotong perdebatan Bishin dan Takato supaya tidak semakin berlanjut.

Takeru mengernyit dari kejauhan melihat keempat rekannya mengintip sesuatu dari balik jendela.

Takeru menghampiri, dan melihat keadaan di luar jendela, "Ah, dia! Iya, dia yang mau tinggal di sini. Gue inget mukanya. Gue mau samperin dulu."

Kos-kosan Haisute: NEKOMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang