Setahun sudah usia pernikahan Hendery dan Dejun. Tetapi mereka tidak pernah akur. Lebih tepatnya Hendery. Dia selalu marah dan kesal. Selalu membandingkan Dejun dengan Renjun dan wanita lainnya. Hendery selalu melarang Dejun pergi kemana pun kecuali ke agensi padahal Hendery sering ke club malam.
Hari ini pun begitu. Pagi Dejun diawali dengan marahnya Hendery. Pasalnya Hendery kehilangan dasinya dan Dejun yang dimarahi. Padahal Dejun dilarang masuk ke kamar nya.
" Dejun, kau kemanakan dasi ku? " Hendery
" Kenapa tanya aku? Aku tidak masuk ke kamar mu! " Dejun.
" Karena kau memang tidak boleh masuk.! " Hendery.
" Kalau begitu kenapa tanya aku? " Dejun.
" Karena kau istri ku. Kau harus melayani ku! " Hendery.
" Tapi kau melarang ku melakukan itu. Lalu semua ini salah ku? " Dejun.
"Ya! Tentu saja! Andai Renjun disini aku pasti tidak repot! " Hendery.
Dejun terdiam. Hendery mengucapkan maaf yang tulus beberapa hari yang lalu tetapi kembali lagi. Apa Dejun memang tidak pantas untuk bahagia. Sebentar saja.
"Dasar tidak berguna! " Hendery.
Jujur Dejun tidak kuat menjalani pernikahan dengan Hendery. Dejun ingin pergi dari rumahnya tetapi mereka terikat oleh janji suci pada Tuhan.
"Renjun-ah, maukah kau bertukar tempat dengan ku? Kau disini, menjadi istri Hendery dan aku disana, di neraka sana. " Dejun
Dejun selalu curhat dengan langit. Menatap langit seakan-akan langit adalah Renjun. Menawarkan diri untuk bertukar tempat dengan Renjun. Dejun tidak tahan.
Dering telfon membuyarkan Dejun. Ia buru-buru mengambil HP nya dan mengangkat telfon dari ibu mertuanya.
" Hallo mom! Ada apa menelfon Dejun? " Dejun.
"Tidak ada, hanya saja nanti tolong bilang pada Hendery untuk membawa mu kerumah mommy ya! Mommy merindukan mu. " Ten
"Iya mommy, nanti jika Hendery pulang, Dejun akan bilang! " Dejun.
"Loh, kau tidak kekantor nya Hendery untuk mengantarkan makan siang? Atau Hendery yang pulang untuk makan siang dirumah? " Ten.
Dejun terdiam. Hendery tidak suka Dejun datang kekantor. Tetapi hari ini Hendery berasal di kantor nya. Mungkin Dejun bisa datang untuk main dan memberi tahu Hendery.
" Kadang-kadang mom. Kadang pulang, kadang makan siang di kantin. Dejun juga sering antar makanan jika Hendery mau! " Dejun.
Berbohong dia.
"Baiklah. Hati-hati dijalan nanti ya. Mommy menyayangimu! " Ten.
Dejun mematikan telfon nya. Dia harap nanti Hendery tidak marah. Karena ini permintaan ibunya. Selagi menunggu jam makan siang tiba, Dejun membersihkan rumah, menyapu halaman, dan melipat baju baju nya yg sudah ia cuci juga bajunya Hendery.
Sedangkan Hendery sedang rapat berdua dengan klien dari China. Klien perempuan itu selalu menatap Hendery dari wajah badan dan seluruh tubuh. Sepertinya wanita itu tertarik dengan Hendery.
Siapa yang tidak luluh dengan pangeran tampan namun kejam ini? Semuanya pasti tertarik dengan Hendery. Tetapi perempuan itu kecewa dengan cincin pernikahan di jari manis Hendery.
" Bagaimana dengan kerja sama ini? Anda menyetujui nya? " Tanya si wanita.
" Tidak! " Hendery.
" Kenapa tidak? " Tanya si wanita.
"Maaf sebelumnya nona Daisy, saham yang kau tawarkan tidak ada seperempat dari saham Kim's Corp. Desain desain pemasaran dan fashionmu sudah pernah digunakan di sini. Jadi aku menolak. " Hendery.
" Baiklah. Mungkin kau menolak tawaran ku, tetapi kau tidak bisa menolak ini! " Daisy.
Daisy mulai mendekati Hendery dan mengelus dada Hendery dengan sensual. Hendery hanya diam menunggu apa yang akan wanita ini lakukan.
Daisy menjadi lebih lancang. Ia membuka jas Hendery. Tetapi Hendery menahanya.
" Jangan lancang Daisy-sshi! " Hendery.
" Kenapa apa karena kau sudah menikah? Aku yakin istrimu itu tidak secantik diriku! " Daisy.
" Aku memang tidak secantik dirimu nona, tapi jodoh Hendery 10 x lipat lebih cantik dan berharga dari mu! " Tiba-tiba Dejun datang dengan kemeja pink kebesaran dan celana putih panjang.
Daisy menatap tidak suka dengan Dejun. Dejun mengganggu dirinya.
" Siapa kau? " Daisy.
" Aku Kim Dejun. Putra tunggal Kim Mingyu dan Lee Taeyong. Pemilik Kim Corp. " Dejun.
Daisy marah. Ia jelas kalah telak dengan Dejun. Dejun kaya dan pewaris satu-satunya.
" Hendery, mommy menyuruh kita datang kerumah jam 3 sore nanti. Dan menyuruh ku mengirimkan makan siang ini untuk mu. " Dejun.
" Hmm " Hendery.
" Lihatlah, suamimu tidak menerima mu. Sepertinya kalian menikah karena terpaksa ya" Daisy
" Kalau iya kenapa? Kau ingin merebutnya? Tapi sayang, kau tidak secantik dan seimut Renjun. Kau sangat sangat kalah! Aku permisi! " Dejun.
Dejun keluar dari ruangan Hendery yang dulunya adalah ruangan nya. Dejun menahan tangis karena Hendery tidak menolak saat Daisy menyentuhnya. Dejun sakit karena ia tidak bisa dekat dengan Hendery.
" Cih, siapa lagi itu Renjun? Jalang darimana itu! " Daisy.
" KAU YANG JALANG! Renjun ku lebih baik dari dirimu yg menjual tubuhmu agar mendapatkan kekayaan. PERGI DARI SINI! " Hendery.
Daisy pun pergi dari kantor Hendery. Ia ingin mengejar Dejun. Dan Daisy menemukan Dejun ingin menyebrang jalan untuk mampir ke minimal market. Daisy memanfaatkan ini untuk menabrak Dejun. Ia pun menancap gas dan
BRAKKK
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.PYARR
"Astaga, anak ku! Kenapa perasaan ku tidak enak.? " Batin seseorang.
" Ada apa mih? " Tanya si anak bungsu.
" Perasaan Mami tidak enak, dimana Hyung mu? " Tanya nya.
" Mark hyung bersama papi di kolam renang. " Ucap si bungsu.
'Ya Tuhan, apa yang terjadi dengan anak ku? Dejun, maafkan mami. Mami janji akan mencari Dejun sampai ketemu! " Batinnya.
To be continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy is My Destiny [𝐇𝐞𝐧𝐱𝐢𝐚𝐨]
FanfictionMereka berdua itu musuh dalam hal bisnis dan kesalahan pahaman semata. Tetapi apa jadinya jika mereka berdua Adalah jodoh? Berawal dari Hendery yang dijodohkan ayahnya dengan musuhnya yang membuat hidupnya berubah. Tidak berubah semua, hanya saja...