Gada Akhlak

23 4 2
                                    

Jangan lupa tabur tabur bintang✨
__________________

•||GVN||•

Upacara telah selesai, Nada, Citra serta Bella dan Della. Masuk ke dalam kelas setelah lama menahan panas teriknya matahari pagi saat tadi upacara.
Nada melirik seisi kelasnya.
Lagi lagi ia tidak menemukan apa yang dia cari. Tadi saat Upacara pun Gema tidak terlihat. Dimana dia? Bukannya seharusnya tadi dia dihukum dengan berdiri didepan seluruh siswa siswi SMA GARUDA saat upacara? Tetapi tadi Gema tidak berada disana.

Bolos?
Itulah pikiran Nada.

Ia langsung membuang jauh jauh Pikirannya tentang Gema. Dan langsung duduk dibangkunya yang berada di sebelah Bella. Sedangkan Citra ia duduk dengan Della. Karena jika cewek kembar itu disatukan akan sulit membedakan.

"Gema mana Nad?"
Tanya Bella setelah menyadari cowok itu sedari tadi Pagi belum muncul.

Nada hanya mengangkat bahunya acuh.

Guru mata Pelajaran pun telah datang. Bu Ajeng Guru dengan badan yang lebar dan besar, guru killer di SMA GARUDA ini. Semuanya diam saat Bu Ajeng masuk ke Kelas.

Bu Ajeng duduk di kursi Guru, dan membuka Buku Absensi kelas.
Memanggil Nama murid dikelas satu persatu. Sampai akhirnya Bu Ajeng memanggil satu Nama.

"Gema Rasya Saputra?"

Dan saat itulah kelas IX IPS 1 hening. Tidak ada yang menjawab.
Bu Ajeng melirik bangku yang ada di pojok sana.

"Belum selesai dia?"
Tanya Bu Ajeng yang membuat diisi kelas bingung.

Nada yang kepo akhirnya memberanikan diri bertanya.
"Belum selesai apa bu?"

Bu Ajeng melirik Nada dengan tatapan elang membuat Nada langsung menundukkan tatapannya.

"Tadi saya lihat dia mau Mbolos. Saya hukum dia untuk membersihkan semua toilet cowok disekolah ini."
Jelas Bu Ajeng.

Nada menelan ludahnya.
Semua toilet?

"Sendirian bu?"

"Iya. Makanya punya Pacar itu diajari yang baik. Dikasih pangaruh yang positif."

Nada hanya diam, tidak membawa perkataan Bu Ajeng yang mengarang itu. Saat ini ia memikirkan Gema yang sedang membersihkan toilet Sendirian itu.

Bella menyenggol Lengan Nada.
"Ini kan yang lo mau?"

"Tapi kan gue kira cuma bakal disuruh berdiri didepan"
Jawab Nada sambil berbisik takut jika Bu Ajeng dengar.

"Lagian bukan salah gue. Lo nggak denger. Kata Bu Ajeng Gema itu mau bolos. Bukan karena nggak pakek dasi sama Topi."
Beginilah wajah tidak berdosa Nada.

"Emang gini ya, Kalo Kasur dikasih Otak."

Nada acuh.
Senang juga mendengar Gema mendapat hukuman.
Ia bisa mengikuti pelajaran dikelas dengan tenang sekarang. Tanpa gangguan dari Gema.

   
   Kringggg kringgg kringgg
Akhirnya bel istirahat berbunyi. Membuat semuanya lega.

"Cukup disini pelajaran hari ini. Kita lanjut minggu depan."
Pak Wahid, guru yang mengajar setelah Bu Ajeng tadi pun sudah undur diri dan keluar dari Kelas.

Gema Vs NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang