prologue

12 1 0
                                    

Surabaya, 2020

Hari mulai menggelap, menandakan waktu bekerja sang matahari sudah habis. Kini, berganti dengan cahaya temaram dari bulan.

Meskipun malam telah datang, nyatanya tak membuat seorang lelaki jangkung itu beranjak. Ia masih disana. Di tengah-tengah kesunyian makam yang minim penerangan namun jauh sekali dengan suasana seram.

Lelaki itu bernama Jeffrian. Pemuda itu menatap nanar sebuah tulisan di batu nisan dengan pandangan yang tidak dapat diartikan.

Tangannya menjulur, mengusap lembut batu nisan tersebut. Matanya memancarkan kesedihan mendalam.

Tak seberapa lama kemudian, ia beranjak. Meninggalkan semua kesedihannya di tempat tersebut. Jeffrian sadar, sejauh apapun ia berjalan, hatinya masih tetap. Sekuat apapun ia mengggenggam, nyatanya tak bisa. Orang yang dikasihinya sudah pergi. Pergi yang jauh, yang bahkan tak bisa ia kejar sekalipun.

"udah?"

Pemuda itu mengangguk, "udah. Lega banget," ujarnya.

Gadis di sampingnya ikut mengangguk kecil lalu mengusap lembut bahu Jeff, "berarti udah nggak sedih lagi ya?" katanya sembari tertawa kecil.

"bukan sedih, cuma terharu aja." Jawab Jeffrian ikut tertawa juga.

"pulang, yuk?"

Setelahnya, kedua pemuda pemudi itu memilih untuk meninggalkan area pemakaman. Jeffrian menoleh ke belakang, sebelum akhirnya memantapkan hatinya untuk berlalu pergi.

"sorry,"






hai,, gimana kabarnya momss,,, kali ini aku bawa cerita baru semoga kalian suka ya!! ayo vote dan comments yyaa heheheh 

kali ini aku balik dengan cerita baru dan cast baru yaitu...................

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang