Part 24 : Janji apa?

25 6 0
                                    

Karry POV
Aku membuka mataku perlahan. Mengedarkan pandanganku ke sekeliling ruangan. Ini rumah sakit. Aku melihat tanganku yang dipasang selang infus. Aku menolehkan kepalaku ke samping dan mendapati seorang gadis yang sedang terlelap. Lagi. Gadis yang sama saat aku sedang sakit dirumah. Joyce, si perempuanku. Aku meneliti wajahnya yang sedikit tertutup oleh poni panjangnya. Wajah sedikit pucat.

Apa jangan-jangan dia sakit?

Aku mengukurkan tanganku, menyentuh dahinya. Sedikit hangat.
Aku tersenyum miris.

Apa karena ku, kamu jadi begini?
Maafkan aku.. membuatmu khawatir

Aku mengelus pipinya pelan dan sedikit menyingkirkan poninya yang menutupi matanya. Ingin rasanya aku memeluknya erat, tapi tenagaku belum pulih. Aku mengelus rambutnya pelan.

Aku bangga memilikimu
Kau sama seperti dia
Kalian selalu berkorban untukku. Walau dia sudah pergi, tapi aku masih memilikimu. Aku akan berjanji untuk setia dan selalu menjagamu. Aku akan berada disisimu seumur hidupku. Aku berjanji akan hal itu. Karena aku.. benar-benar mencintaimu.. sangat-sangat menyayangi dan mencintaimu

Aku melihat dia menggeliat kecil. Aku segera menarik tanganku kembali. Aku memejamkan mataku.

Joyce POV
Saat aku sedang berpetualang dialam mimpiku, aku merasakan sentuhan hangat mengenai rambutku. Aku menggeliat kecil. Aku mengerjapkan mataku. Aku menatap orang yang berada dihadapanku. Matanya masih terpejam. Aku terduduk lesu, menatapnya yang masih belum bangun-bangun.

“Sampai kapan kau harus terpejam? Bukalah matamu. Lihat aku. Aku rindu akan tatapanmu. Aku rindu untuk menatap manik coklat milikmu, rindu untuk menetap didalam sana lebih lama. Aku rindu akan kekonyolanmu. Ayolah bangun”

Aku tahu itu dia pasti tidak akan mendengar. Seakan aku seperti orang gila yang berbicara sendiri.

Dia merindukanku? Aku lebih merindukannya. Bahkan sekarang tubuhku sulit ditahan untuk tidak memeluknya. Tapi maaf sayang, aku masih ingin mendengar semua isi hatimu. Aku ingin mendengar betapa cintanya dirimu padaku. Tenang saja aku tak lama kok. ~Batin Karry

“Haruskah aku panggil kamu sayang? Yah, aku tau kita pacaran sudah lama dan aku tidak pernah memanggilmu dengan sebutan itu. Bukan aku tidak mau. Tapi... Aku terlalu canggung, gugup, untuk memanggilmu sayang. Tapi... jika panggilan itu bisa membuatmu bangun, aku bersedia. Aku akan melawan rasa gugupku itu. Aku janji. Jadi ku mohon bangun..”

Beberapa detik setelah itu, aku langsung beranjak pergi. Aku pergi ke toilet untuk membasuh wajahku agar terlihat sedikit segar.

Karry POV
Aku terkejut mendengar pernyataannya barusan. Jika tidak ditahan, mataku pasti langsung terbuka lebar.

Apa dia benar dengan ucapannya. Jika begitu, aku akan segera membuka mataku

Aku dengan perlahan membuka mataku, seperti orang yang baru siuman.

Aku mengedarkan pandanganku dan menoleh ke samping. Nihil. Tidak ada orang.

“Kemana dia?”

Aku berusaha bangkit untuk duduk. Aku menyandarkan kepalaku kebelakang.

Kenapa dia pergi? Apa dia malu setelah mengucapkan itu? Padahal aku ingin melihat reaksinya saat melihatku telah bangun.

Author POV
“Karry..” ucap seseorang diambang pintu.

Mendengar ada uang menyebut namanya, ia menoleh ke arah sumber suara. Mendapati sosok yang ia cari tadi. Sosok yang menghilang secara tiba-tiba. Orang itu melangkahkan kakinya dengan terburu. Ia berlari. Gadis itu langsung meraih tubuhnya, memeluknya dengan sangat erat, seperti tidak ingin dia pergi. Gadis itu menangis tersedu-sedu. Ia sangat senang karena bisa melihatnya lagi. Satu yang dia harapkan yaitu semoga ini bukan mimpi.

You're Mine {TAMAT} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang