Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luhan memandang pantulan dirinya di cermin "udah cukup rapih kok" batinnya. Tidak lama setelahnya Ia mendengar suara Ibunya memanggilnya untuk sarapan bersama. Ia kemudian menepuk-nepuk sedikit seragam barunya lalu membawa tas sekolahnya dan berjalan menuju ruang makan.
"Selamat pagi sayang, duduk dan makan dulu ya" ujar Ibu Luhan ketika Ia melihat Luhan memasuki ruang makan. Luhan hanya mengangguk dan segera duduk lalu memakan sarapannya.
"Ma aku pergi dulu ya!" pamit Luhan setelah selesai sarapan.
"Hati-hati di jalan Vian." balas Ibunya lalu memeluk Luhan sebentar.
Luhan dan keluarganya memang baru saja pindah ke Bandung. Ia belum terlalu hafal jalan jadi Ia memilih untuk berjalan kaki sekalian menghapal jalan menuju sekolah barunya. Luhan membuka payungnya karena tiba-tiba saja turun hujan saat Ia baru saja menginjakan kakinya di luar rumah.
Luhan melangkahkan kakinya memasuki sekolah barunya, tiba-tiba ada seseorang yang berlari menabraknya membuat orang itu dan Luhan sama-sama terjatuh dan basah karena hujan cukup besar.
Saat itu juga ketika tatapan mereka bertemu, keduanya sama-sama terdiam dan hanyut pada tatapan masing-masing untuk beberapa detik. Sampai orang itu tersadar duluan dan pergi begitu saja tanpa berkata apa pun kepadanya.
"Hey, lo ga apa-apa?" Tanya seorang cowok berwajah manis sambil mengulurkan tangannya.
Luhan yang tersadar pun menerima uluran tangan tersebut. "Oh gue ga apa-apa kok, makasih ya." jawab Luhan sambil tersenyum pada orang itu.
"Baguslah, omong-omong lo murid baru ya disini?" Tanya cowok itu lagi.
"Iya gue baru pindah ke Bandung minggu lalu, kenalin gue Vian." Balas Luhan sambil mengulurkan tangannya.
"Oh gitu, kenalin juga gue Bima" jawab Baekhyun sambil menerima uluran tangan Luhan.
Mereka pun mengobrol sambil berjalan bersama sekalian Baekhyun mengantar Luhan menuju kantor kepala sekolah.
"Nah ini ruangannya, kalo gitugue duluan ya!" Ucap Baekhyun yang kemudian berjalan menjauh sambil melambaikan tangannya sekilas.
Luhan hanya membalas dengan melambaikan tangannya juga. Setelahnya Ia segera berjalan memasuki ruang kepala sekolah. Sesudah selesai mengurus kepindahannya, Kepala sekolah menyuruh wali kelas Luhan untuk mengatar Luhan menuju kelas barunya.
• • •
Suasana kelas pagi ini cukup ribut seperti biasa, ada yang bergosip, menyalin pr, bahkan tertidur. Semua tiba-tiba hening saat pintu dibuka dan Pak Agus memasuki kelasnya.
