"Hey kawan hey kawan kalian cantik sekali, dari atas ke bawah kalian memang mantap" itu adalah suara Rizal yang baru memasuki kantin ia menyanyi dengan nada lagu dari salah satu film kartun bus yang bisa berbicara, namun liriknya dia ubah sendiri.
"Lo gila ya zal?" Tanya Elsa setelah Rizal mendudukkan pantatnya di sebelah kursi Elsa. Elsa yang khawatir langsung menempelkan telapak tangannya di jidat Rizal, ia takut jika Rizal demam dan sampai gila mendadak
"Enak aja Lo bilang gw gila, bukannya seneng gw puji malah ngatain gila" ketus Rizal.
Nadira yang melihat kelakuan kedua sahabatnya hanya terkekeh saja, baginya mie ayam Mak tum yang terpenting untuk segera dihabiskan dari pada harus nimbrung dengan obrolan unfaedah dari sahabat-sahabatnya itu.
Mereka bertiga saat ini sedang berada dimeja kantin paling pojok, itu adalah tempat favorit mereka, saat ini mereka sedang menyantap makanannya karena memang jam istirahat sudah berbunyi dari tujuh menit yang lalu.
"Nad Lo kejam ya sama gw bolos gak ajak-ajak awas Lo ya kalau mau maling pulpen lagi gw gak mau bantu" ucap Rizal yang seolah-olah sedang ngambek dengan Nadira.
Nadira yang sedang meminum esnya hampir tersedak ia langsung melirik tajam ke arah Rizal. "Suhhttt, jangan keras-keras bego,, liat tempat dong kalo mau ngomong itu,, Lo mau digrebek satu kantin"
Rizal nyengir, ia lupa jika saat ini sedang di lingkungan penduduk bar-bar. kalau saja sampai ada yang dengar sudah dipastikan jika mereka akan menjadi santapan Manusia-manusia yang sedang kelaparan itu. "Hehe sorry gw lupa".
Nadira mendengus kesal, bisa rusak reputasinya jika semua orang tahu dirinya lah penyebab pulpen-pulpen di kelas menghilang.dan tanpa mereka berdua sadari seorang wanita yang berada disamping Rizal sudah memberi pelototan mata untuk keduanya.
"Oww jadi kalian berdua yang sering maling pulpen dikelas-kelas" teriak Elsa yang langsung dibekap oleh Rizal.
"Lo gila ya baru aja gw dimarahin Nadira,malah gantian Lo yang teriak" kesal rizal.
Elsa yang tidak bisa bernapas pun menepuk-nepuk tangan Rizal yang berada di mulutnya. Tangan Rizal begitu besar karena itu tidak hanya mulut Elsa saja yang tertutup tetapi hidungnya juga ikut tertutup oleh tangan gajah itu.
Sedangkan Rizal yang menyadari itu langsung melepaskan tangannya dan menyengir lagi memperlihatkan deretan giginya.
Buru-buru Elsa mengambil oksigen sebanyak mungkin, dirinya hampir saja kehabisan nafas karena ulah si tangan gajah itu.
"Gila Lo ya, mau bikin gw mati, Lo sadar gak si tangan Lo itu kayak kaki gajah gedenya" teriak Elsa yang tak perduli dengan ucapan Rizal.
Sedangkan Nadira dan Rizal telat untuk menutup mulut Elsa lagi, itu membuat keduanya langsung menutup telinganya. Mereka tidak ingin kendang telinganya pecah hanya karena suara bledosan dari lambe turahnya elsa.
Seperti biasa mereka bertiga menjadi sorotan seisi kantin, tapi bukan trio bar-bar namanya jika mereka punya rasa malu. Bahkan setelah mereka sadar menjadi tontonan Rizal dengan pedenya tersenyum manis kepada penduduk kantin seperti sedang tebar pesona.
Banyak raut wajah yang berbeda-beda, ada yang kesal dengan mereka karena acara makannya terganggu ada juga yang tertawa karena ulah ketiganya yang terlalu gila.
" Elsa yang cantik pacarnya bapak Andrean yang terhormat, bisa tenangan dikit gak" sahut Nadira yang berusaha menjadi kalem.
Nadira sudah sangat mengenal Elsa dengan baik ia tahu betul cara menjinakkannya, maka dari itu ia tak boleh ikut bar-bar kali ini. Nadira harus mengeluarkan sisi lembutnya agar Elsa juga meresponnya dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
janji nadira
Teen FictionNadira seorang gadis keras kepala pembangkang nakal dan bersifat keras bisa luluh karena perlakuan dari seorang alvino, berjalannya waktu membuatnya merasa nyaman didekat alvino namun tidak lama ia harus merasakan sakitnya patah hati dan karena kete...