💖

590 67 15
                                    

Mark harus buru-buru ke kelas tapi keadaan bibirnya tak memungkinkannya keluar dari mobil. Menemukan sebuah masker di laci dasboard seperti mendapatkan harta karun baginya.

Ia segera berlari menuju kelas di lantai dua, mengabaikan panggilan ponsel dari Fuse yang terus berdering tanpa henti. Dan tiba tepat waktu saat dosen hendak menutup pintu.

Duduk diantara Fuse dan Kamphan, Mark menarik nafas dalam-dalam.

"Ada apa tiba-tiba kau pake masker?" bisik Kamphan.

"Bagaimana bisa kau berlari dengan menggunakan masker?" bisik Fuse.

Mark menulis jawaban kedua temannya diatas kertas.

'Bau asap'

Fuse dan Kamphan saling pandang, tak percaya dengan jawaban Mark, setahu mereka Mark adalah perokok dan Mark baru mengurangi rokok nya setelah bersama Vee karena Vee tidak merokok. Kedua sahabat itu saling menyeringai merencanakan hal buruk.

Begitu dosen keluar kelas saat jam mengajar telah usai, Kamphan memegangi Mark dan Fuse menarik masker yang Mark pakai dengan cepat.

"Siahhhh!" teriak mereka berdua. Mark reflek menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Sialan ai Mark! Kau bahkan melakukannya di tengah hari. Kau benar-benar buruk!" rutuk Fuse.

"Sialan kalian!" umpat Mark.

"Katakan padaku, siapa yang melakukannya P'Vee atau pria tampan yang kau panggil P'O? Bukankah pria itu seperti seorang sugar daddy?" Kamphan mengajukan pertanyaan pertama untuk Mark dan terakhir untuk Fuse.

"Hu um... Nah siapa Mark, sugar daddy O atau daddy Vee?" tanya Fuse menggodanya.

"Emmm.....dad...daddy Vee.. " jawab Mark lirih dibalik masker yang telah kembali ia pakai.

"Sialan P'Vee!" umpat Fuse.

"Fuse, kenapa kau mengumpatnya?" tanya Kamphan.

"Ai Mark katakan padaku, berapa lama P'Vee menciummu sampai membuat bibirmu penuh seperti Angelina Jolie dan berwarna merah seperti itu?" Fuse meletakkan lengannya di pundak Mark, mengabaikan pertanyaan Kamphan dan menatap Mark tajam.

"Entahlah aku tak menghitungnya."

"Jawab saja kira-kira? Memangnya berapa lama tadi kau ciuman dengan P'Vee?" paksa Fuse.

"Mungkin... tiga sampai lima menitan." jawab Mark tak yakin.

"Woiiiii! Sialan P'Vee! Aku harus belajar darinya!"

"Apa maksudmu Fuse?" tanya Kamphan.

"Aku ingin melakukannya dengan P'Ana, tapi biasanya kami melakukannya hanya sebentar karena nafasnya tak cukup panjang. Bibir ai Mark berwarna merah cerah, penuh dan bengkak, itu sangat menggoda. Aku ingin P'Ana juga memilikinya."

Mark mengambil sebuah buku paket yang cukup tebal dan menghantamkannya ke kepala Fuse.

"Sesatt!" rutuknya. Mark segera pergi meninggalkan Fuse dengan khayalan gilanya.

"Ai Mark tunggu aku! aku mulai takut dengan kegilaan Fuse!" Kamphan mengikuti jejak Mark.

Reconciled; Mechanic of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang