Special Story
Indonesia!AU
.
.
.
.Kelas 12 SMA Gagak Hitam itu sering banget kurang beruntung. Gatau kenapa, Kepala Sekolah itu keknya lagi dendam ma kelas itu.
Kelas 12 bukannya di lantai dua, malah dikasih ruangan di lantai pertama. Wali kelasnya Pak Crewel dan Ketua kelasnya Leona. Hari senin mata pelajaran numpuk 4 (MTK, IPA, B. Indo, dan B. Ing). Gimana penghuni kelasnya mau betah? Manalagi kelasnya ga ada kipas, sapu cuman ada dua, spidol cuman satu dan kalau mau isi ulang harus ke kantor. Poor kelas 12 :(
Tapi, mereka tetap menikmati masa-masa terakhir mereka di sekolah. Melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan pelajar menjelang kelulusan itu. Bah, ini masih bulan Agustus jadi UNAS nya masih lama. Mereka nyantai dulu.
.
Pagi ini, Cater tergesa-gesa berangkat sekolah. Kedua kakaknya yang ga ada akhlak itu tega banget ga bangunin dia, mana lagi ga mau masak malah udah ngeluyur entah ke mana. Cater mengambil tasnya, ambil uang secukupnya, kemudian keluar rumah ambil sepeda.
"Sekolah starter pack : Tempat pensil, ada 3 bulpen, 2 pensil, 1 penghapus, berangkat pulang harus tetap begini jumlahnya. Buku paket ama Buku tulis cek, Uang, Handphone,... Dan kunci rumah. Siap berangkat." Cater mengabsen barang-barangnya kemudian mengunci rumah, segera ia mengayuh sepeda secepat yang dia bisa menuju sekolah.
Jarak Kompleks Heartslabyul ke sekolah ga seberapa jauh sih, yang jadi masalah itu arahnya harus lewat jalan raya. Jam 7.15 pagi kek gini mah pastinya bakalan macet, manalagi hari senin. Ga lucu banget kalo Cater tiba-tiba keserempet kendaraan lain terus dateng ke sekolah cuman bawa badan ama tasnya.
Dikitt lagi sampe sekolah, Cater berhentiin sepedanya gara-gara ada lampu merah. Selagi lampu merah menyala, Cater memeriksa lagi tasnya "Tempat pensil, buku paket ama buku tulis, uang, handphone, kunci rumah... Masih ada semua."
Ting!
Lampu hijau menyala, Cater langsung tancap gas lagi. Sepedanya berbelok tajam ke gang 50 meter sekolahnya. Gang itu masih rame, Cater pun menurunkan kecepatannya dan memilih untuk menikmati pemandangan siswa-siswa yang lagi otw masuk sekolah. Enak banget ya mereka dianterin emak bapak mereka atau rumahnya deket, Cater iri.
"Bonjour, Monsieur Magicame!"
Tau lah siapa itu, salah satu penghuni kompleks Pomefiore, si Rook Hunt. Belum juga upacara dimulai, eh dianya dah pake topi dulu. Dasar anak rajin. Cater menyapa baik teman sekelasnya "Haii!" dia turun dari sepedanya dan menuntunnya, berjalan bersama Rook.
"Liat rambutmu, kek jamet dah." Rook tertawa.
Cater menyentuh rambutnya "Tau aja aku belum sisiran, belum sarapan lagi. Bismillah kantin dah buka...."
"belom sarapan? Fufu," Rook merogoh tasnya dan memberikan sebuah roti pada Cater "Nih makan, aku ada roti sisa hunting kemaren sore."
"Woah, thanks! Bisa bawa sepedaku bentar?" Cater menerima roti itu. Rook mengangguk, menuntun sepeda Cater.
"Hmm... Roti sisir?" Cater kemudian menyisir rambutnya dengan roti yang belum dibuka bungkusnya itu "Buset, multifungsi banget dah."
"Bentar— gagitu konsepnya, astagfirullah...."
Sebelum memasuki gerbang, Cater memeriksa tasnya lagi. Satu per satu barang ia periksa seperti sebelumnya. Tapi dia tiba-tiba melupakan sesuatu.
"Lho rumahku tadi dah aku kunci atau belum ya??"
.
Cater sudah makan, meski hanya sepotong roti sisir. Dia duduk di kursi sebelahnya doi, si Trey. Cater ga yakin dia doinya, kek sohib aja dah. Author sekarang prefer Trey ama Jade soalnya—
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life of Night Raven College
De TodoMakhluk sakral melakukan kebiasaan mereka, tidak lebih. Sampai mereka mengenal seseorang yang tersesat dari dunia lain, tepatnya dari Bumi. Contains : OC, kebodohan, bahasa kasar, bxb "Dimohon untuk tidak meniru apa yang mereka lakukan di fanfiksi...