"Two both of Us are stupid."
~♥~
"udah, kalo capek diberesin ntar aja. Rebahan sana lo."
Mingyu menata baju-bajunya secara rapih di almari, setelah mengatakan itu matanya melirik ke Jeongguk yang tengah merapikan meja belajarnya. Mata Mingyu mengikuti bagaimana Jeongguk beralih kesebalahnya sekarang, menata bajunya sendiri dengan telaten. Seolah-olah tak mendengar omongan Mingyu.
"Kook." panggil Mingyu pelan sekali.
Jeongguk menghela nafas kecil, namun tangannya sibuk menata seluruh pakaiannya. "dikit lagi selesai, nanggung. Mending diselesaiin satu waktu aja, Ming."
Mingyu mengangguk, memang Jeongguk tipe orang yang tidak suka menunda-nunda sesuatu. Tapi yang membuat Mingyu agak merasa berbeda adalah dari bagaimana Jeongguk berujar dengan nada yang sangat dingin. Tak ada ekspresi. Jeongguk tak pernah sedingin ini sebelumnya pada Mingyu.
Tapi, Mingyu tak ingin bertanya lebih lanjut. Tidak sanggup jika mungkin ia akan melihat Jeongguk menangis saat ia minta untuk bercerita. Jeongguk butuh waktu, Mingyu tahu itu.
Beberapa menit setelahnya, semua rapih. Jeongguk juga sudah merebahkan dirinya dikasur. Menggulir layar ponsel mengabari Papa dan Mamanya di grup keluarga yang isinya hanya mereka bertiga.
Ting.
Satu pesan masuk dari Brian, salah satu teman sekelasnya waktu semester satu kemarin. Jeongguk membuka pesan itu
Jaehwan
Lu putus sama Kak Taehyung? [foto]Jeongguk terdiam menatap foto yang dikirim Jaehwan. Jeongguk tidak mendownload foto itu, automatis terdownload. Jadi mau tak mau Jeongguk melihatnya. Seorang gadis yang sama seperti yang Jeongguk temui dirumah Taehyung sebelum kecelakaan, gadis itu menggamit lengan Taehyung dengan erat, Jaehwan memotretnya secara jelas, sehingga Jeongguk tahu kalau Taehyung tengah tersenyum saat menatap gadis yang lagi-lagi Jeongguk akui sangat cantik. Mereka berdua sangat cocok, seperti pasangan serasi yang bahkan sangat cocok hanya untuk mengantri membayar pakaian.
Jeongguk iri. Jeongguk jarang melakukan hal manis untuk Taehyung.
Apa karena itu Taehyung meninggalkannya?
Jeongguk buru-buru menutup ponselnya dengan cepat. Menatap foto Taehyung dengan gadis lain bukan hal yang baik untuk dilakukan. Jeongguk sudah berpikir, Taehyung berhak memilih dan Jeongguk tak berhak untuk memaksakan perasaan Taehyung.
Jeongguk mencoba berdamai dengan keadaan walaupun rasanya Jeongguk sendiri seperti ditikam ribuan pisau. Menyakitkan tapi harus Jeongguk lakukan.
🍃🍃🍃
Pukul 20.00, Jeongguk mengeratkan jaket tipisnya ketika sepatunya menyentuh jalan aspal. Jeongguk sudah berjalan cukup jauh, niatnya hanya untuk mencari udara segar namun sepertinya Jeongguk agak bodoh karena dia memakai pakaian tipis dengan jaket tipis. Dia lumayan kedinginan sekarang, ditambah rasa lapar dan haus tiba-tiba.
Mungkin Jeongguk akan mampir untuk membeli minuman dan roti di minimarket sekitar daerah itu. Setelah tiga menit menambah langkah, Jeongguk bertemu dengan satu toko.
Toko yang membuat Jeongguk terlempar pada ingatan itu. Ingatan dimana ia dan Taehyung untuk pertama kalinya mengobrol secara benar. Tempat dimana Taehyung untuk pertama kalinya membelikan Jeongguk susu pisang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [KTH&JJK]
Acak[taekook] Jeon Jeongguk itu suka cewek. Agak kesel kalau temen-temennya ngegodain dia tentang Kim Taehyung; si kating ganteng idaman penjuru kampus yang 'katanya' naksir dia. Mau itu gosip atau bukan, Jeongguk tetap nggak suka. Mau Taehyung seganten...