Part 26 : Gombal

28 7 1
                                    

Sehari setelah Karry pulih, ia diizinkan untuk pulang. Awalnya Joyce ingin Karry dirawat disini lagi, tapi Karry bersikukuh untuk pulang, dia mengatakan bahwa ia benar-benar pulih, bahkan ia bisa melompat dan berlari.

...

Karry dan Joyce kini duduk di rerumputan taman. Mereka menengadah ke langit, menatap bintang-bintang yang berkelip indah dan rembulan yang bersinar terang. Mereka merasakan angin malam yang lembut menyapa.

Dikeheningan yang damai, suara lembut Karry menyapa ke telinga Joyce.

“Sayang” panggil Karry masih menatap ke langit.

“Hem” jawab Joyce melirik ke arahnya.

“Kamu tau kenapa Tuhan menciptakan dua mata untuk manusia?” ucap Karry memandang ke arahnya

Joyce berpikir sejenak. “Supaya bisa melihat”

“Kecantikanmu” sambung Karry langsung.

Joyce memandang ke arahnya sepenuhnya. Ia malu. Ia segera mengalihkan pandangannya. Karry melihat sang pacar yang sedang salting itu hanya tersenyum miring. Inilah trik Karry untuk menggoda Joyce.

“Lalu, kamu tau kenapa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan?” ucapnya masih tetap tersenyum miring.

Ia bangga dengan pertanyaan konyolnya. Ia sangat suka melihat pipi Joyce yang memerah.

Joyce memandang ke arahnya lagi. Ia berpikir lagi. Dengan ragu ia menjawab, “Supaya.. bisa memiliki keturunan?”

“Bersamamu” sambung Karry cepat.
Lagi-lagi Joyce malu dengan jawabannya sendiri. Seharusnya ia tidak menjawab seperti itu.

“Apaan sih” ia gugup dan segera mengalihkan pandangannya. Ia menyembunyikan pipinya yang memerah.

“Terus.. kamu tahu kenapa Tuhan menciptakan Bumi dan langit dengan jarak yang jauh?” tanya Karry menaikkan satu alisnya dengan menyunggingkan senyuman khasnya.

Kali ini Joyce berpikir agak lama. Ia tak mau salah jawab lagi. Ia bisa mati karena malu.

“Supaya..”

Bentar. Kalau aku bilang 'supaya bisa melihat bintang dari kejauhan' yang ada nanti dia jawab 'bersamamu' lagi. ~Batin Joyce.

“Tidak tahu”

“Karena yang deket cuma aku dan kamu” ucapnya dengan senyum yang sama.

Sukses. Wajah Joyce benar-benar memerah sekarang. Ia malu karena gugup. Jantungnya terus berdetak kencang sedari tadi. Ia benar-benar kesal dengan Karry yang selalu membuat jantungnya berdetak cepat. Karry emang pandai dalam hal gombal-menggombal, membuat wajah Joyce merah seperti tomat.

...

Karry, Joyce, Jackson, beserta mahasiswa lainnya telah wisuda. Mereka ada yang masih melanjutkan studi mereka dan ada yang sudah mencari kerja, bahkan ada yang sudah berencana menikah yaitu Gia.

Ia akhirinya sudah mendapatkan jodoh yang pas untuknya yaitu Bryan. Yah, entah bagaimana juga mereka bisa dekat. Joyce dan yang lainnya tidak tahu.

Jackson memilih untuk kembali ke kampung halamannya, yaitu Taiwan. Selama ia di Beijing, ia menumpang di rumah pamannya. Pamannya yang mengajaknya untuk bersekolah di Beijing saat ia masih kecil. Karena pamannya yang juga belum menikah, jadi biar ada teman.

Pamannya memberi semua fasilitas dan kebutuhan yang dibutuhkan Jackson, semua biaya sekolah sampai kuliah juga ditanggung oleh pamannya. Karena kedua orangtuanya yang juga berkehidupan pas-pasan. Pamannya pemilik dari salah satu showroom mobil di Beijing.

Roy memilih menetap di Beijing, membantu orangtuanya dalam bisnis restoran yang sudah dibangun sejak Roy belum lahir, saat orangtuanya masih berpacaran. Itu merupakan usaha yang dibangun oleh orangtua Roy secara bersama-sama. Itu sebabnya Roy juga ingin seperti kedua orangtuanya. Menjalin hubungan selama bertahun-tahun dan membuka usaha bersama-sama, baru menjalin hubungan yang lebih lanjut.

Karry dan Joyce masih bertahan. Mereka memilih untuk menghabiskan waktu mereka bersama, sampai akhirnya mereka memiliki suatu rencana yang matang.

~

29-10-20

You're Mine {TAMAT} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang