Kesempatan kedua itu masih berlaku, untuk orang-orang yang mau berubah.
—Ananta Senia Willsen—
Bell istirahat berbunyi nyaring di SMA Angkasa. Semuanya langsung berhamburan meninggalkan kelas. Termasuk Asyilla, Kayra dan juga Andre. Asyilla langsung menarik tangan Kayra dan Andre begitu saja. Kayra yang spontan, hanya mengikuti langkah Asyilla saja. Kali ini Kayra akan mengikuti ke mana Asyilla pergi. Khusus untuknya yang baru saja masuk kembali ke SMA Angkasa.
Kayra menautkan kedua alisnya, saat Asyilla membawanya ke ruangan guru. Tangannya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Menatap pada Asyilla yang tengah kebingungan. Oh, atau mungkin, Asyilla memiliki keperluan dengan pihak guru di sini, pikirnya.
“Assalamualaikum.” Asyilla, Kayra, dan Andre memasuki ruangan guru itu dengan mengucapkan salam.
“Wa'alaikum salam ... syukurlah, kamu sudah kembali bersekolah Asyilla. Ngomong-ngomong, ada apa kamu ke sini?” tanya Pak Hendri selaku pihak kepala sekolah SMA Angkasa.
“Saya ijin pinjam mikrofonnya boleh? Saya mau kasih pengumuman pada semua murid SMA Angkasa, Pak. Penting banget.” Asyilla sangat memohon dengan mata puppy eyes yang ia tunjukkan pada Pak Hendri, agar guru itu luluh.
“Baiklah, silakan!”
Asyilla tersenyum senang. Gadis itu langsung mengambil sebuah mic yang ada di meja Pak Hendri. Sementara Kayra dan juga Andre, hanya menunggu aksi Asyilla yang akan memberikan pengumuman penting, katanya.
“Tess ... tess ... empat, tiga, dua, satu! Tarik sisss ... semongko....” Itulah kata-kata yang dikeluarkan oleh Asyilla melalui mikrofon yang dipegangnya. Kayra dan Andre menganga tak percaya atas kelakuan temannya itu. Kita lihat, setelah ini akan terjadi apa lagi.
“Anjir ... si Asyilla bobroknya kelewatan,” ujar Andre menatap tak percaya.
“Pengumuman! Bagi penghuni SMA Angkasa yang sangat saya cintai, Asyilla Maharani Carolline kembali dengan sejuta pesona yang akan memancarkan SMA Angkasa. Hayo ... siapa yang di sini kangen sama Sisil? Kalau kalian kangen, jangan lupa temui Sisil di ruangan guru, ok! Assalamualaikum eperibadih!” Suara Asyilla sangat bergema di seantero SMA Angkasa Jakarta. Gadis itu sungguh-sungguh sangat memalukan. Kayra dan Andre tidak percaya, bahwa mereka berdua mempunyai sahabat gila seperti Asyilla. Sementara Pak Hendri, menepuk jidatnya sangat keras. Bisa-bisanya, Pak Hendri memiliki siswi yang mempunyai kapasitas otak bobrok kelewatan.
Setelah selesai memberikan pengumuman, Asyilla langsung mengembalikan mikrofon itu kepada Pak Hendri. Ia tersenyum lucu, menampakkan deretan gigi putihnya. Asyilla benar-benar tidak tahu malu. Hari pertama sekolahnya, sudah membuat rusuh SMA Angkasa Jakarta.
“Bapak gak ngerti, bapak gak paham, kenapa bapak punya murid sebobrok kamu Asyilla!” Pak Handri mengusap wajahnya sangat kasar. Ia tidak tahu lagi untuk menghadapi muridnya yang seperti ini.
“Bapak suka gitu deh, saya permisi dulu ya, Pak,” ujar Asyilla terkekeh.
Saat Asyilla keluar dari ruangan tersebut, banyak sekali siswa-siswi yang sudah menunggunya di depan ruangan guru. Asyilla menggaruk lehernya. Asyilla tidak pernah mengira, bahwa mereka akan seantusias ini menemui dirinya. Benar, ternyata mereka semua kangen terhadapnya.
“Wooouuhhh, Dedek Sisil udah kembali!”
“Minta foto, Sil.”
“Astaga... keluar dari rumah sakit makin bening aja.”
“Minggir woy, gue juga pengen ketemu Asyilla!!”
Masih banyak teriakan-teriakan yang ingin bertemu dengan
Asyilla. Jika sudah seperti ini, Asyilla tidak tahu cara meresponsnya seperti apa. Akibat ulahnya, membuat dirinya harus terjebak dengan semua fansnya. Cie... fans!
KAMU SEDANG MEMBACA
Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)
Teen Fiction-Cerita ini di tulis oleh tangan yang tak pernah kau genggam- [5 part di private. Silakan follow akun ini terlebih dahulu] Asyilla Maharani Carolline, dan Ananta Senia Willsen. Keduanya harus terjebak dalam situasi yang sangat membingungkan, bahkan...