***"Hati-hati"
"Kenapa kamu ga bilang kalau kamu jatuh?" - dia terus diam dan menundukan kepalanya.
Aku terus bertanya-tanya, tetapi dia hanya membalasnya dengan senyum. Apakah itu tidak menakutkan? Aku kadang kesel sama sunghoon yang selalu saja menyembunyikan rahasianya. Memang benar, pacar tidak perlu tau segala hal. Tapi, untuk yang seperti ini... aku sedih jika hanya dia yang tau dan merasakan... kapan dia bisa dengan tenang menceritakan semuanya... langsung? Dengan keinginannya? Tanpa harus aku tanya?
••• Save as draft
"Okee... save as draft"
"Ahhh segini dulu, udah berapa jam gua mantengin leptop?" - melihat jam. "Wahhh daebak"
(menyenderkan badannya di kursi)
"Hm...Kenapa gua ga kepikiran dari dulu buat bikin story tentang gua sama Sunghoon ya? Cerita kita unik— kalau gua bikin story setiap perjalanan kita, apa ada yang mau baca?"
"Hmmm"
"Gapap deh, gua nulis juga cuma buat mengabadikan kisah gua sama Sunghoon." - Ara terus berfikir sambil membuat melodi dengan ketukan jari jemarinya di meja belajarnya.
'Mulai sekarang, gua akan tulis semua kejadian kita di story ini. Apapun yang terjadi. Gua hanya bisa nunggu... bagaimana garis takdir kita di kehidupan ini. Dan jika itu berakhir dengan bahagia. Gua harap kebahagiaan itu sampai kepada yang baca nantinya.' - gumam Ara dalam hati—tersenyum.
...
Ara sudah menulis selama 4 jam setelah acara birthday party nya selesai. Sekarang sudah pukul 01.20 am. Ara terlalu asik menyusun semua kejadian — dari pertama mereka bertemu di sebuah story.
Matanya sangat bengkak. Tak sadar. Ara Menangis ketika menulis cerita, dimana dia harus kehilangan penglihatannya. Dan juga sebuah kisah ketulusan dari kaka dan para sahabatnya saat itu.
Semua dia tulis tanpa jeda. Bahagia— Merasa dia orang paling beruntung di muka bumi ini.
'Hah lucu. Seolah-olah ini terjadi sudah sangat lama'
...
Ara pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan wajahnya dan bersiap untuk tidur.
***
Kamar Sunghoon
21.20
"Ssshh aw..." (meluruskan kakinya)
"Hah—" (menyenderkan punggungnya)
Sunghoon sedang beristirahat di kasur nya. Dia sedikit meringis karna kesakitan. Lututnya menjadi bengkak. Dan cukup banyak luka gores di sekitar kakinya.
"Ashh dalam juga" - sedikit mengintip lukanya yang sudah di perban oleh Ara.
"Untung tadi sempet di obatin sama Ara. Kalau engga udah iritasi ini luka—ah ada-ada aja" - ucapnya sambil menatap langit kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look of Ice prince | Sunghoon (REVISI)
FanfictionSifat cuek Ara membuat cowo dingin ini menjadi cowo paling setia yang pernah 𝐝𝐢𝐚 kenal. Dengan lika - liku kehidupan, mereka bertahan di kesetiaannya. ─── ❝ 𝐥𝐨𝐨𝐤 𝐨𝐟 𝐈𝐜𝐞 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 ❞ ─── "suamiku, musuh pertama ku." "Dan dia, akan ja...