24. AND YOU

4.2K 643 150
                                    



Happy Reading-!

Jaehyun melihat video yang dikirimkan oleh Doyoung. Jaehyun membaca pesan yang dikirimkan oleh Doyoung, jika yang ada di video itu adalah Rose.

Tapi, dirinya tidak percaya jika Rose bersama seorang lelaki yang tak dikenali. Jika benar, bagaimana?

"Masa sih ini Rose? Dari siluet nya aja beda."

Ting

Haneul🌱💚
| Bisa urusi masalah kita secepatnya ga? Kita harus cerai secepatnya, Jae.

Jaehyun menghembuskan nafasnya berat. Ia tidak akan membiarkan Haneul mendapatkan surat cerai itu, lagipula dirinya tak mau bercerai dengan Haneul.

Ia sama sekali tidak ada maksud untuk memanfaatkan Haneul sejauh ini. Dirinya sudah terjebak ke dalam paras cantik Haneul, tapi di sisi lain seorang perempuan selalu saja membuat dirinya seolah-olah dikendalikan oleh orang lain.

Jaehyun tak menjawab pesan dari Doyoung ataupun Haneul. Ia malah menaruh ponselnya dimeja, ia benar-benar tidak bisa hidup tanpa Haneul.

Ditambah, sekarang ini Jaemin sudah kembali. Sudah pastinya Haneul akan memilih Jaemin dibanding dirinya.

"Ga boleh terjadi. Haneul harus jadi milik gue lagi."

***

"Ga usah repot-repot, Tante. Kan Haneul ke sini juga mau main doang, lagipun rumah kita berhadapan," kata Haneul tidak enak saat bundanya Jaemin memberi secangkir teh hangat.

"Gapapa. Kamu udah bunda anggap kayak anak bunda sendiri," balas bundanya Jaemin. Haneul tersenyum tipis, sejujurnya ia kangen bundanya yang telah lama tiada. Apalagi, saat ini ayahnya sibuk bekerja.

Sebenarnya dengan hadirnya Nyonya Jung, yaitu mertuanya sendiri. Itu membuat Haneul mengurangi rasa sedihnya terhadap bundanya yang tiada, tapi anaknya yang berlaku bejat menyuruhnya untuk pergi.

"Hehe, iya deh, Tan."

Wanita paruh baya itu duduk di samping kedua putranya, Jisung dan Jaemin. "Bunda mau pergi keluar dulu ya, kalian jagain Haneul."

"Iya, Bun." balas Jisung dan Jaemin. Bundanya tersenyum, mengelus surai kedua putranya lalu berpamitan pada Haneul. "Han, bunda pergi dulu ya."

"Iya," balas Haneul kemudian tersenyum. Setelah perginya bunda Jaemin. Jisung beranjak dari sofa. "Bang, Jisung di kamar ya."

Jaemin mengangguk.

Di ruang tv, menyisakan Haneul dan Jaemin saja. Keduanya saling diam, kebungkaman lebih menguasai diri mereka berdua. Hingga, Haneul membuka suaranya.

"Jaem, salah ga sih kalau gue cerain cowok brengsek?" tanya Haneul pada lelaki yang duduk dihadapannya.

"Enggak salah kok, malahan emang harus diberi pelajaran. Supaya dia bisa ngambil hikmahnya karena ulah dia sendiri. Jujur aja, gue ga tega ngelihat kondisi lo seudah nikah, Han," jelas Jaemin yang membuat Haneul terdiam.

"Lo... masih ngampus?" Haneul menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Jaemin. Lelaki itu mengangguk-anggukan kepala kecil. "Kalau gitu, kita bisa buat sebuah hubungan yang lebih serius. Lo udah cerai kan?"

[✔️]1. HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang