Tiga hari Ayla membujuk Bunda nya agar dia di izinkan pindah dan akhirnya hari ini juga ia sudah bisa pindah di Bandung tinggal bersama Raka, kakaknya.
Hari ini Ayla memulai hari pertama sekolahnya menggunakan sepeda. Ia parkirkan sepedanya setelah sampai di gedung SMA sekolahan barunya.
"Semoga di hari pertama gue, gue bisa ketemu sama orang yang gue cari selama ini." gumamnya lalu melangkahkan kakinya untuk menuju ruang kepala sekolah untuk mengurus kelas barunya.
Baru melewati beberapa koridor Ayla sudah mendapat tatapan dari beberapa siswa siswi Sma National School.
"Ayla!" panggil Agatha dari arah belakang.
Ayla menengok ke belakang, "Agatha?!" pekik Ayla lalu menghampiri Agatha.
"Lo masuk kelas apa?" tanya Agatha.
"Mau nya sih bareng sama Elang," jawab Ayla santai.
"Gila lo! Emang nggak ribet masuk IPA? Banyak hitungannya tau! udah lo masuk ke IPS aja bareng sama gue," ujar Agatha.
"Nih kata Bunda gue apapun pelajarannya kalo kita belajar pasti bisa. Udah gue mau masuk IPA biar bareng sama Elang," balas Ayla.
"Nih gue kasih tau IPA itu ada rumus kimia, fisika, matematika ada dua, bahasa arab belum lagi—
"Iya gue tau dulu gue di Jakarta juga ngambil IPA, dan yaudah okey gue masuk IPS aja biar santai dan biasanya kan kalo IPS banyak free nya dan waktu itu gue manfaatin buat liat dia," potong Ayla dan Agatha tersenyum memeluk Ayla dengan erat. "Lepas bego gue kehabisan nafas nih!" cetus Ayla.
"Hehe iya maaf gue terlalu seneng," Agatha melepaskan pelukannya.
"Yaudah ayo ke ruang Kepala sekolah dulu, lo kelas apa? Maksud gue kelas nya dimana?" tanya Ayla.
"Sebelas IPS tiga di atas nanti kita menaiki tangga," Jawab Agatha.Agatha dan Ayla melewati beberapa koridor dan tak terasa sudah sampai di depan ruang kepala sekolah. Agatha menunggu Ayla di luar sedangkan Ayla memasukinya untuk membicarakan tentang kelas.
Seusai mengurus dan membicarakan tentang kelas di ruang Kepala sekolah Ayla dan Agatha kini berjalan menuju kelas sebelas IPS tiga. Dan sesampainya disana mereka berdua di hadang oleh seorang gadis berambut sepinggang.
"Lo siapa?!" tanya seorang gadis berambut sepinggang itu dengan meninggikan suaranya.
"Gue? gue anak baru di sekolahan ini," jawab Ayla.Seorang gadis itu memutari Ayla memperhatikan seluruh badannya dengan teliti.
"Gue tau gue cantik. minggir gue mau lewat!" titah Ayla meninggikan suaranya.
"Songong banget lo anak baru lo nggak tau siapa gue?!" bentak seorang gadis itu.
"Ya nggaklah kan gue anak baru," jawab Ayla santai.
"Udah ya Bella jangan ganggu kami. Kami tidak mau bikin masalah sama lo," ucap Agatha dengan sedikit takut.
"Gue nggak ganggu kalian kok. Gue cuma tanya tapi kaliannya aja yang songong terutama dia!" Bella menunjuk Ayla dan menatap tajam.
"Yaudah maaf udah ya siapa namanya tadi Agatha? Bella? Udah ya Bella gue mau lewat jadi lo minggir bisa nggak?" kata Ayla merendahkan suaranya menjadi lembut.Bella mundur membiarkan Ayla dan Agatha masuk lalu Ayla duduk di samping Agatha.
"Tha, lo duduk sendiri? Nggak sama temen gitu?" Tanya Ayla
Agatha menggeleng lemas, "Semenjak gue pindah gue nggak punya teman Ay," keluh Agatha.
"Kenapa?" tanya Ayla heran.
"Gue pernah ada masalah sama Bella dan dia mempermalukan gue jadi itu sebabnya mereka yang ada disini mau pun di luar kelas ini nggak ada yang mau temenan sama gue," jelas Agatha.
"Ya ampun Tha untung lo ada gue, tenang Tha gue akan bales perbuatan mereka jadi lo gausah takut oke?" Ayla tersenyum merangkul Agatha.
"Gue seneng banget bisa temenan sama lo Ay," kata Agatha sambil tersenyum.Kringgg!
Seorang guru pun masuk.
"Oh iya hari ini kalian kedatangan murid baru tetapi mana ya orang nya katanya masuk kelas ini?" ucap Bu Feny sambil mencari orang yang ia maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your'e Mine [Tahap Revisi]
Ficção AdolescenteMencintaimu seperti bermain saat hujan, awalnya aku senang kemudian aku sakit. ~Ayla Queenara. ***** [Sedang tahap revisi] [PUBLIKASI ULANG] Ayla Queenara, gadis imut yang mencoba mendekati Elan...