PART 21

1.1K 213 14
                                    

Hari ini Rania minta di temenin ke butik baju pesta dan pengantin, Sheina sudah janjian dengan desainer nya beberapa hari lalu.

Jason dan Rania sedang mendiskusikan model baju yang mereka inginkan saat di acara pertunangan dan pernikahan nya nanti, Termasuk baju untuk keluarga mereka masing-masing.

Sheina sedang melihat gaun-gaun yang di gantung berjejer saat Jason datang menghampiri.

" suka?, " tanya Jason.

" hah?, iya nih indah banget gaun nya, " jawab Sheina.

" lo gak pernah berubah yah Shei, dari dulu senang banget liat-liat baju pengantin gini, " kata Jason tersenyum.

" ya kan lo tau dari dulu gue suka iseng-iseng nge-desain baju pengantin sendiri, hahaha, " kata Sheina tertawa.

" iya gue tau, kan lo pernah nge-desainin jas pengantin buat gue, " kata Jason tersenyum.

" oh iya, waktu itu gue pernah bikinin buat lo juga ya, " kata Sheina kembali mengingat kenangan itu.

' miris yah, waktu itu gue gambar baju pengantin sepasang sama Jason. Tapi ternyata kenyataan nya berbeda hari ini, ternyata gue cuma jadi tamu undangan di acara nikahan nya Jason nanti. '

Sheina meringis mengingat kenangan itu.

" sayang, ayok sini kita ukur badan dulu, " panggil Rania yang ternyata sudah selesai berdiskusi dengan desainer nya.

Jason menghampiri Rania yang sedang sibuk di ukur badan nya, Sheina melihat dari jauh tawa dan senyum bahagia Rania yang di temani Jason di samping nya saat mencoba contoh baju pengantin yang di bawakan oleh desainer nya.

Teringat sewaktu masih bersama sebagai kekasih nya Jason, impian pernikahan pernah mereka ukir bersama. Dalam videocall nya setiap malam mereka selalu membahas tentang pernikahan impian mereka tapi sekarang semua itu tetap hanya menjadi sebuah mimpi.

' hey Je, that should be me, ' teriak Sheina di dalam lubuk hati nya.

Sheina tanpa sadar meneteskan airmata nya. tiba-tiba Jason melihat ke arah Sheina yang sedang mematung melihat ke arah diri nya dan Rania.

Jason melihat air mata menetes dari mata Sheina, dan Sheina mulai tersadar kalau dari tadi dia sedang menangis sambil melihat ke arah Jason dan Rania. Sheina buru-buru ke kamar mandi untuk mencuci muka nya, bagaimana pun dia gak mau terlihat sedih di depan Rania.

Setelah mencuci muka nya dan kondisi hati nya lebih tenang, Sheina langsung menghampiri Rania dan Jason.

" Ran, kayak nya gue mesti cabut duluan deh. Soal nya gue mesti ke butik dulu ada kerjaan yang belum beres, " kata Sheina.

" ya udah gak apa-apa Shei. Eh, by the way makasih yah udah di temenin ke sini, " ucap Rania tersenyum.

" iya sama-sama Ran. ya udah gue pamit yah, bye, " pamit Sheina sambil melihat ke arah Rania dan Jason.

" bye Shei, " jawab Rania.

Jason hanya terdiam menatap kepergian Sheina. di benak nya saat ini ' apa maksud airmata Sheina tadi? Apa mungkin ini airmata haru karna melihat kedua sahabat nya akan menikah? Atau airmata kesedihan? Ah, gak mungkin kalau yang ke dua, ' tepis Jason.

Sheina ternyata tidak langsung ke butik tapi dia menemui Rey di sebuah coffee shop. Rey sudah menunggu nya sekitar sepuluh menit yang lalu.

" Sorry Rey aku telat, " kata Sheina yang langsung duduk di samping Rey.

" gak apa-apa Shei, aku juga baru sampe. Kamu udah makan?, " tanya Rey.

" belum, " jawab Sheina.

HEY JE, THAT SHOULD BE ME (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang