13

11.7K 770 22
                                    

Memasuki bulan kesembilan, perut semakin membesar, sering sesak nafas kalau jalan, tidur pun juga susah. Tapi untungnya, sebelum tidur aku selalu meminta Jason untuk mengelus perutku terlebih dahulu.

Kemarin jadwal check up rutin seperti biasa, dokter Jane bilang dalam minggu-minggu ini udah waktu nya lahiran. Detik-detik menuju hari kelahiran, perasaan ku rasanya campur aduk.

"Ini minum dulu, mumpung masih anget."

Aku menoleh dan menerima susu yang di bawakan oleh Jason. "Makasih by," Ucapku dan langsung menghabiskan susu rasa coklat itu.

Jason duduk di bawah ku, lalu ia menyandarkan kepalanya di atas pahaku sembari menatap ku dalam. Aku membalas tatapan nya. "Kenapa?"

Jason hanya menggeleng, lalu mengalihkan tatapan nya ke arah perutku. "Kamu yakin mau lahiran normal?"

Aku mengangguk mantap. "yakin banget," Jawabku sambil mengusap pelan kepala Jason.

Jason menghirup nafas panjang, lalu menatap ku lagi. "Tapi kamu harus janji, kamu harus bertahan ya."

Aku tersenyum tanpa menjawab ucapan Jason. Ku pegang pipi Jason, lalu mencium bibir, lalu hidungnya.

❤❤❤

Aku terbangun dari tidur dengan keringat yang bercucuran, perut ku sakit, sangat sakit. Ku bangunkan Jason yang sedang tidur terlelap.

"By, bangun. Perutku sakit by," Ucapku menahan rasa sakit.

Jason tidak terganggu, ia malah memeluk guling nya erat. Rasa sakit kian bertambah, ku remas tangan Jason kuat-kuat sampai ia terbangun.

"Kenapa yang?"

Aku menangis kencang. "Perutku sakit by."

Jason pun buru-buru mengambil jaket dan kunci mobil, lalu ia menggendongku keluar dari kamar.

      Sesampainya di rumah sakit, aku langsung saja di bawa ke ruang persalinan. Di dalam ruangan, aku dan Jason menunggu dokter Jane datang. Saat menunggu dokter datang, rasanya tulang-tulang ku retak. Aku menatap Jason sambil menangis.

"Sakit by," Ucapku lirih. Jason mengusap air keringat ku yang terus bercucuran.

"Iya, tahan bentar. Dokter Jane masih jalan ke sini." Jawab Jason.

Dan tak lama kemudian, dokter Jane datang.

"Mbak Vanya, tolong mengejan ini kepala bayi nya sudah terlihat." Aku mengangguk, mengikuti instruksi dari dokter Jane. Aku mengigit tangan Jason saat mengejan. Aku terus mengejan sampai akhirnya aku mendengar tangisan bayi yang begitu kencang.

Aku menangis, bayi pertamaku selamat. Tak lama kemudian dokter Jane kembali menyuruhku mengejan. Aku pun menuruti nya dan kembali menggigiti tangan Jason, Jason meringis kesakitan. Aku tidak memperdulikan nya. Aku mendengar suara tangisan bayi lagi, dan aku menangis kembali. Perjuangan ku tidak sia-sia.

Aku hendak memejamkan kedua mata, tetapi di tahan oleh Jason.

"Jangan tidur yang." Ucapnya, aku hanya mengangguk lemah.

Tak lama kemudian, dokter Jane datang dengan dua suster.

"Selamat ya mbak Vanya dan pak Jason. Anak kalian laki-laki," Kata dokter Jane sembari tersenyum. Suster yang berada di belakang dokter Jane itu langsung memberi kan bayi yang di gendong nya di hadapan ku.

My Sweet Husband [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang