--------------------
---------------"Hai Ndy."
Sapa Jungwoo yang baru saja keluar dari area dapur. Sindy yang menuruni tangga seketika mendekat ke Jungwoo.
"Lo liat Jungkook ga ?"
"Oh bang Jungkook udah pergi daritadi. Kata tante dia berangkat jam 5 pagi. Dia ga ada pamit sama lo ?"
Sindy berdecak. "Kalau dia pamit ga mungkin gue nanya sama lo, Jung."
Jungwoo menyengir karena merasa menjadi orang bodoh karena melontarkan pertanyaan konyol seperti itu. "Dia ga ada ngabarin lo lewat chatting gitu ?"
"Gue belum dapet liat sih, ya udahlah nanti gue liat. Lo tumben banget jam segini udah bangun." heran Sindy.
"Hari ini gue mau balik ke Singapura." jawab Jungwoo. Mereka berjalan beriringan menuju meja makan. Keduanya duduk bersebelahan kemudian mengambil roti yang sudah tersedia di atas meja.
"Kok cepet banget liburan lo ?" tanya Sindy sembari tangannya mengoles selai cokelat pada rotinya.
"Gue udah mulai masuk kuliah lagi. Ga apa - apa sih cepet kuliah, biar cepet wisuda gue."
"Terserah lo deh."
"Oh iya, Ndy." Jungwoo memutar sedikit badannya agar melihat wajah Sindy. Sindy menoleh dengan ekspresi bertanyanya.
"Sorry banget gara - gara gue kemarin lo sampe dimarahin sama bang Minhyun." sesal Jungwoo. Sindy tersenyum.
"Ga masalah, mungkin emang kemarin gue rada kasar ngomongnya. Apalagi ada mama papa, ga seharusnya gue ngeluarin kata - kata gitu. Udahlah santai aja, gue juga kemarin lagi sensitif makanya jadi baper." ujar Sindy menenangkan.
"Eh kalian udah disini aja." ucap Hyun Bin. Sebelum duduk, Hyun Bin sempat mengecup pucuk kepala Sindy terlebih dahulu.
"Iya om, udah laper." canda Jungwoo.
"Sindy, nanti jadi ke supermarket ?" tanya Yejin yang baru saja datang dari dapur.
"Jadi dong ma. Enaknya buat kue apa ya ?" Sindy memandang Yejin yang telah menempati kursi di sebelah suaminya. Yejin berpikir sejenak.
"Papa lagi pengen kue pie chesee fruit eh fudgy brownies juga enak. Dua - duanya kalau bisa."
Sindy terkekeh mendengar permintaan sang papa. "Papa kaya lagi ngidam aja. Tenang - tenang nanti aku buatin dua macam kue sekaligus. Tapi ga semanis biasanya ya, Sindy ga mau gula darah papa nanti naik."
"Iya - iya, perhatian banget sih anak papa yang cantik ini." puji Hyun Bin.
"Cantik sih tapi---- cengeng." ejek Jaehyun yang sedang menuruni tangga bersama Minhyun. Jaehyun duduk di sebelah Sindy, ia tak langsung mengambil roti atau sebagainya pria berkulit putih bak tahu itu malah menoel - noel dagu Sindy. Membuat sang empunya merasa risih dengan apa yang dirinya lakukan.
"Dek, maafin abang ya. Abang ga ada maksud kaya gitu kemarin." ucap Minhyun dengan bibirnya yang sudah mendarat di pipi kiri Sindy. Mengecupnya beberapa kali.
"Iya bang. Adek juga minta maaf ya... Haduh bang Jaehyun udahan dong." pekik Sindy tatkala tangan Jaehyun masih gencar menoel dagunya bahkan kini sudah berpindah ke pipi.
"Papa.... Mama.... " rengek Sindy. Bagaimana tidak merengek seperti itu, kedua abangnya sekarang malah mengecup kedua pipinya berulang kali. Minhyun yang menyerang di pipi kiri dan Jaehyun menyerang pipi kanannya.
"Bang udah dong, kasian itu adeknya." lerai Yejin. Setelah menjauhi pipi Sindy dua bersaudara itu tertawa dengan puasnya.
"Ma, aku ke lorong sebelah ya nyari cokelat." setelah mendapat ijin dari Yejin, Sindy mendorong troli yang sudah terisi setengah itu dengan pelan. Mata cantiknya menjelajah rak - rak yang berisi berbagai macam bahan kue. Mencari sekotak cokelat bubuk yang menjadi tujuannya disini.
Saat sedang memilih - milih cokelat, ada satu tangan yang mengapit lengannya. "Kak nyari apa sih ?" Sindy menengok ke arah seseorang yang mengait lengannya. Dirinya heran dengan kedatangan seseorang secara tiba - tiba seperti ini. Dari nada suaranya terselip rasa ketakutan. Beberapa kali orang itu melirik ke arah belakang. "Kak bantuin aku." lirih orang itu.
Sindy melirik ke belakang. Dilihatnya ada pria bertopi yang pura - pura sibuk memilih - milih bahan kue namun matanya masih melirik ke arah tempatnya berdiri. Bukan meliriknya namun melirik orang yang berada di sampingnya
"Kamu tenang ya. Diem di belakang aku aja." Sindy meyakinkan orang yang meminta pertolongan padanya. Kemudian, gadis itu melangkah menghampiri pria bertopi itu.
"Hey kamu !!" suara Sindy membuat pria bertopi itu tersentak. "Kamu ngikutin adek aku ya ? Kamu siapa ? Ohh, kamu pencuri ya ah atau kamu seorang pedofil yang ingin menculik adik saya ? Jawab !!!" cecar Sindy disertai teriakan. Teriakan Sindy mengundang beberapa pembeli yang membuat mereka menghentikan kegiatannya lalu memandang Sindy sejenak. Pria bertopi itu tak kunjung menjawab.
"Kamu dapet diapain sama dia dek ?" kini Sindy beralih bertanya pada orang yang ternyata adalah seorang gadis.
"Umm.. Dia ngikutin aku dari kampus kak. Ga tau dia mau apa." jawabnya dengan kepala menunduk.
"Dasar penguntit. Fix, pasti kamu pedofil kan ? Pak tolong panggilin security ya." perkataan Sindy mampu membuat pria bertopeng itu panik. Pria itu sampai berusaha melarikan diri namun sial orang - orang yang mengerumuninya menjadi penghalangnya untuk kabur. Lalu setelahnya pria itu dibawa oleh security untuk ditindak lanjuti.
"Kamu jangan takut lagi ya. Orang itu udah diamanin." ucap Sindy serasa mengelus punggung gadis itu.
Belum sempat gadis itu menjawab suara Yejin membuat mereka kompak menoleh.
"Loh Saeron.."
"Tante Yejin..."
"Kalian saling kenal ?"
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Thank you so much buat kalian semua yang udah nyempetin waktunya buat mampir, baca, vote sama komennya juga. Tanpa kalian aku ga ada apa2nya. Tanpa kalian juga aku ga bakal bisa bertahan di dunia orange ini. Banyak yg bilang jangan dipikirin dibawa enjoy aja kalo nulis mah kalo gaada ide ya udah bla bla, tapi aku ga bisa sih kaya gitu
Kalo udah terjun kesini tuh kaya berambisi gitu loh. Pokoknya kaya ada tanggung jawab buat nyenengin readers gitu. Ya seperti itulah heheheMAKASI BANGET SAYANGNYA AKUHHHH💜❤💛💚💙
Jangan lupa vote & comment ya. Kalau boleh bisa atuh ini cerita di share ke temen2 sesama sinkook. Biar kapal kita anti karam kalo banyak pendukungnya hehehhe ga maksa kok ..
Bali, 21 Oktober 2020
Cherryvika
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My Sweet Pilot || JK x SB (✔)
Romance"Kamu udah pernah pacaran ?" tanya Jungkook tiba - tiba. Sindy terdiam sejenak. Rasa malu mendadak menyerangnya. "Ga pernah kak." lirihnya. "Saya kira kamu sudah pernah berpacaran. Kamu kan cantik mustahil jika ga ada pria yang suka atau bahkan samp...