HAPPY READING!
"Kakak, tolong ceraikan dede!" Lesti kembali menangis. Mata Lesti sudah bengkak karena selama mengunci diri, Lesti hanya menangis.
"Kakak gak bisa ceraiin dede" Billar ikut berkaca.
"Kenapa kak!?" Billar hanya diam dan menunduk.
"Kenapa kak!? Jawab aku!" Lesti menarik kerah Billar.
"Kakak udah janji sama kamu, kamu pun sudah janji sama kakak. Kalo kita gak bakal ninggalin satu sama lain"
"Kamu jahat kak! Jahat! Jahat! Jahat!" Lesti memukul-mukul dada Billar.
Billar ikut menangis dan memeluk Lesti.
"Kamu boleh marah-marah sama kakak, kamu boleh pukul-pukul kakak sampe babak belur. kakak terima itu, tapi kakak gak rela harus berpisah denganmu" Batin Billar berbicara saat memeluk Lesti.
Lesti tertidur dipelukan Billar. Billar pun ikut memejamkan matanya.
Hari sudah pagi. Lesti masih tertidur, dirinya lelah karena menangis sepanjang malam.
"Selamat pagi istriku yang hebat" Billar mencium kening Lesti. Lalu, dia pergi mandi.
Setelah, mandi Billar menuju dapur untuk memasak makanan. Tak lama Eno datang menghampiri Billar.
"Lo mau pulang atau mau sarapan dulu?" tumben-tumbenan Billar nawarin Eno makan.
"Kesambet setan apa lo? Tumben banget nawarin gue makan"
"Yaelah orang narawarin doang"
"Makasih tawaranya! Gue mau langsung pulang ajah, ada tugas di luar kota soalnya"
"Ouh yaudah"
"Gue pamit dulu, lo jaga istri yang bener. Bye!" Eno langsung pergi. Billar hanya menatap kepergian Eno sampai tidak terlihat sosok Eno.
Setelah selesai memasak, Billar sarapan sendirian tanpa ditemani Lesti. Setelah, selesai sarapan Billar membawa makanan untuk Lesti dikamar.
Billar meletakan makanannya diatas laci yang ada di sampaing tempat tidur. Billar mengelus kepala Lesti dan pergi ke ruang kerja.
Hari ini Billar tidak pergi ke kantor. Billar menyerahkan semua pekerjaannya kepada Harris.
Billar mengeluarkan ponsel dan menelepon Harris."Hallo Ris, kamu bisa dateng ke rumah sebentar"
"....... "
"Ada hal penting yang inginku bicarakan kepadamu"
"....... "
"Oke aku tunggu" Sambungan terputus.
Tak butuh waktu lama akhirnya Harris pun datang.
"Ada apa bos? " Harris menghampiri Billar.
"Lo duduk dulu" Harris duduk dihadapan Billar.
"Jadi, gini Ris.... bla... bla...bla...bla..." Billar menjelaskan rencana yang kemarin sudah ia bicarakan kepada Pak Arya.
"Rencana yang sangat bagus. Terus sekarang gimana?"
"Lo sekarang temui Sheila dan lo bilang ke Sheila kalo gue mau bertanggung jawab. Bilang ke Sheila satu bulan lagi menikah. Lo urus semua kebutuhan pernikahan ini"
"Oke terus apa lagi?"
"Jangan sampai bini gue tau! Lo cari pacarnya Sheila. Lo sandra dia, bila perlu kasih dia duit" Billar tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Jodoh [ON GOING]
Teen FictionDILARANG MENJIPLAK! Cerita ini murni Halusinasi Author ya ges. Follow ig saya @vrnyln_an Salam Anjay Slow update