27 6 1
                                    

Seminggu kemudian, Luhan tidak berinteraksi lagi dengan Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu kemudian, Luhan tidak berinteraksi lagi dengan Sehun. Anak itu sering telat dan pada jam istirahat akan menghilang begitu saja.

Hari itu entah kenapa Luhan sedang tidak ingin pergi ke kantin. Ia memilih untuk pergi ke atap sekolah saja. Ternyata disana juga ada Sehun yang sedang duduk dan mengeluarkan batang rokoknya.

"Lo ngapain di atap sekolah sendirian?" Tanya Luhan.

Sehun cukup kaget mendengar suara Luhan karena sebelumnya Ia tidak menyadari keberadaan Luhan disitu.

"Ya suka-suka gue dong." Balas Sehun dengan nada datarnya yang biasa.

Luhan hanya mendengus, Ia kan cuma sekedar basa basi saja kenapa dijawab ketus seperti itu. Luhan tiba-tiba terbatuk karena asap rokok Sehun cukup banyak. Ia sebenarnya tidak menyukai bau rokok tetapi memilih untuk diam saja.

Sehun menoleh dan menyadari Luhan terbatuk-batuk karena asap rokoknya memutuskan untuk mematikan rokoknya lalu membuangnya.

"Ck ck, lo kalo ga tahan sama asap rokok ngapain diem aja disitu?" Tanya Sehun sambil membalikkan wajahnya ke arah Luhan.

"Gue lagi pengen aja ke atap sekolah" balas Luhan tanpa memalingkan wajahnya dan menikmati semilir angin yang mengenai wajahnya sambil memejamkan mata.

"By the way kita belum pernah kenalan, gue Vian" ucap Luhan secara tiba-tiba.

"Devano" jawab Sehun secara singkat.

Lalu Luhan membalikkan badannya ke arah Sehun. "Ni permen buat lo, daripada ngerokok mending lo makan permen." Ucap Luhan sambil menarik tangan Sehun dan menaruh sebungkus permen disitu.

Setelahnya Luhan beranjak masuk dan pergi begitu saja. Itu membuat Sehun cukup heran dengan tingkah Luhan. Tapi Ia hanya mengedikkan bahunya dan memakan permen pemberian Luhan sambil berjalan masuk juga.




Semenjak itu Luhan jadi sering pergi ke atap sekolah untuk sekedar mengobrol singkat dengan Sehun. Walaupun hanya dijawab seadanya saja, setidaknya Sehun masih membalas perkataannya. Dan setiap kali sehun ingin merokok, Luhan selalu memberikan permen rasa strawberry untuk membuatnya berhenti merokok.

Walaupun pada awalnya Sehun sedikit risih dengan tingkah Luhan, lama-lama Ia cukup terbiasa. Perlahan juga Sehun tidak merokok lagi ketika sedang bersama Luhan dan hanya memakan permennya.

Sehun yang tidak merokok lagi membuat keduanya temannya cukup heran. Pasalnya Sehun ini termasuk perokok yang cukup berat

"Tumben banget lo jadi jarang ngerokok gini?" Tanya jongin pada Sehun.

𝐏𝐋𝐔𝐕𝐈𝐎𝐏𝐇𝐈𝐋𝐄 || HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang