Tuyul

13 3 0
                                    

Jangan lupa tabur tabur bintang✨

______________________
Part pendek sayang:)

•||GVN||•

Gema berjalan mengendap endap menuju kamar Angkasa. Niat jahilnya muncul lagi, ia akan mengerjai Nada yang sedang tidur lagi.
Rasanya senang saja, jika melihat bocah itu tidak bisa tidur dengan tenang.

Sampai langkah kaki Gema tidak terdengar, ia begitu pelan pelan. Sampai Gema sampai didepan Kamar Angkasa. Senyum licik nya sudah terlihat.

Gema membuka pintu dengan sangat pelan, sambil membawa segelas air ditangannya. Ia akan memandikan Nada yang sedang tertidur kali ini.

Berhasil,
Gema sudah masuk di Kamar Angkasa.
Terlihat lah Nada yang sedang tertidur ditutupi dengan selimut itu.
Ia kembali melangkah dengan pelan, sampai ia sudah dekat dengan Nada.

Satu

Dua

Ti

Tiga

Byur!
Gema menuangkan air itu dengan sempurna.

Yes

Masih menunggu.
Mengapa tidak ada pergerakan apapun?
Biasanya Nada akan langsung bangun, dan segera membunuh Gema.

"Gempaa Bumiiii!!!!!"
Teriakan Nada sudah terdengar kali ini.

Tapi bukan dari tempat yang tadi digebyur Gema dengan Air.
Gema langsung mengalihkan pandangan.

Nada sedang berada di Ambang pintu sekarang.
Lalu ini siapa?
Gema bergegas menarik selimut itu.
Pantas saja tidak ada suara, yang digebyur Gema adalah sebuah Guling.

Goblok.

Sudah gemas dengan tingkah Gema yang slalu seperti ini, niat Usil Nada pun muncul.
Dengan Gerak cepat, Nada langsung menutup pintu abu abu itu, dan mengunci Gema dari luar.

Gema yang didalam, langsung berlari ke Arah pintu. Dan langsung menggedor gedor pintu abu abu itu.

"Bukainn Naddd!!!!!"
Pinta Gema

"Nggak!"

"Nad.."

"Lo itu sehari aja, nggak usah ada niatan Gangguin Gue tidur apa nggak bisa?"

"Itu Kewajiban Nad"
Jawab Gema santai dibalik pintu abu abu itu.

"Kewajiban gundul Mu!"
Semprot Nada sambil menggedor pintu abu itu sekali dengan sangat keras, membuat Gema yang ada dibelakangnya terlonjak Kaget.

"Bukain Nad...."

"Asalkan Lo tau! Gue itu dibawah Buatin Makanan buat lo! Eh ternyata Lo nya kayak gini!"
Jelas Nada.

Gema terdiam,
Ia merasa bersalah sekarang.

"Makanya bukain, biar gue bisa makan masakan lo.."

"NGGAK!"

"Nad.."

"Lo disitu! Sampek Bang Asa pulang."

Gema membulatkan matanya , mendengar suara  Nada dari luar.

"Nad.. Lo tega banget sihh.. Bisa jadi perjaka Tua gue disini!"
Rengek Gema.

"Lebay!"

"Kasihan jodoh Gue yang udah nungguin gue."

"Nggak ada hubungannya Sumanto!"

"Ya Kan, kalo gue mati disini. Nggak jadi buat Anak dong sama jodoh Gue nanti."
Memang Gema jika bicara tidak pernah dipikir dahulu.

Nada yang sudah kesal.
"Buat Anak aja noh! Sama cicak cicak di dinding!"

"Nggak mau gue buat anak sama cicak. Mending sama lo, Jadinya bibit  unggul. "
Saut Gema dengan cengiran dibelakang pintu abu itu.

"Cangkemu!"

Entah apa yang sedang di otak Gema sekarang.

"Udah lah Nad, bukain pintunya..."
Rengek Gema kembali.

Tidak ada sautan lagi dari Nada,Gadis itu berjalan menghentak hentak dan pergi turun untuk memakan masakannya.

"Nad..."

Gema menghela nafas,
Bersabar. Ia yakin Angkasa sebentar lagi akan pulang. ia hanya perlu bertahan sebentar disini

•||GVN||•

"Dekk!!! Kamar Abang kok Ke kunci!!!!!!"
Teriak Angkasa memanggil Nada. Pasalnya ia baru saja pulang ba'da Maghrib dan ingin langsung kekamarnya, namun kamarnya itu terkunci.

Sosok Astral yang berada didalamnya pun. Sudah menyadari kepulangan Angkasa. Ia langsung berdiri dan menuju pintu tidak sabar untuk segera keluar.

Tak Lama Nada datang.
"Kenapa bang? Baru dateng teriak teriak."

"Ini kenapa kamar abang di kunci?"
Tanya Angkasa.

" jangan dibuka bang. Tadi Nada nemuin tuyul dirumah ini. Langsung Nada lempar deh dikamar Abang. Terus Nada kunci."
Ucap Nada berbisik.

"Jangan dibuka, nanti tuyul nya keluar bang."
Lanjut Nada.

Angkasa hanya menggeleng, ada ada saja adiknya ini. Yang ada, makhluk halus itu di masukan kedalam botol, buka dikamar Angkasa.

Dok dok dok
"Bangg!! Tolongin gue bangg!!! Gur hampir mati didalem sini!"
Suara itu terdengar, dan membuat Angkasa sedikit terkejut.

"Jadi ini tuyul nya?"
Tanya Angkasa.

Nada menyengir kuda.
"Jangan dibuka bang,"

Angkasa menggeleng.
"Mana kuncinya?"

Nada menggeleng.
"nggak. Biar dia disitu aja."

"Bangg!! Tolongin gue banggg!!! Gue dikunci sama Kuntil Anak disini."

Nada melotot saat mendengar teriakan Gema.

"Mana kuncinya?"
Tanya Angkasa lagi.

Nada memasang wajah cutenya.
"Jangan Bang.."

"Bawa sini."
Angkasa langsung merebut kunci dari tangan Nada.

"Heran Abang sama kalian. Kenapa tiap hari kerjaannya berantem teruss.."
Omel Angkasa sambil membuka kunci pintunya.

Tak lama pintu abu abu itu terbuka. Keluarlah sosok tuyul yang dimaksud Nada dari dalam sana.

"akhirnya.."
Gema mernafas lega.

Nada memanyunkan bibirnya. Tanpa menghirau kan Keluarnya Gema. Ia berbalik badan, dan menghentak hentakan kakinya dan pergi meninggalkan lelaki itu.

Angkasa dan Gema menatap kepergian Nada.

"Kenapa dia?"
Tanya angkasa.

Gema menghela nafas.
"Memang cewek itu ribet bang, susah ditebak. Kita yang cowok trima nasib aja."

Gema Vs NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang