01 | Tertarik sedikit

3.8K 633 70
                                    

Kalian pasti paham kan caranya menghargai seorang penulis?
(◕ᴗ◕✿)





•|-|•







Author POV'

Gadis itu berjalan dengan mata yang terlihat berkilauan. Menatap kesana kemari, terpukau dengan segala hal. Seakan ada manusia goa nyasar ke dalem kehidupan modern.

' Gua beneran di Karasuno! ' batin gadis itu, hati nya ingin meledak tak sanggup menahan rasa gembira.

Hingga ia berhenti didepan papan pembagian kelas. Matanya menyipit, mencari nama Yuzuku Maki disana. Jarinya mengikuti arah pandangnya, dari kelas ke kelas ia cari dengan teliti.

Gadis itu, atau bernama Maki menemukan namanya disalah satu kelas. ' Se-sekelas ma si cebol oren dong?! '. Maki tak bisa menahan senyum bahagia nya, senyum itu terlepas dengan sendiri nya.

Tubuh gadis itu memutar layaknya robot, lalu tiba-tiba berlari dengan kencang menuju ruang kelasnya. Orang-orang disekelilingnya terkejut, ngebut sekali.

' Yes, sekelas ma Hina- ' batin nya terhenti ketika melihat seseorang dihadapannya. Laki-laki berambut oranye dan bertubuh mungil ada didepannya.

Senyum Maki berubah, dari yang awalnya terlihat seperti senyuman bodoh, menjadi senyuman yang seakan dari dunia lain. Ada sepintas rasa syukur dalam senyumannya.

' Waktunya bersikap kalem, ekhem. ' Sok sekali batinnya. Gadis itu berjalan masuk, dan memilih kursi di bagian belakang dekat jendela. Tempat ternyaman untuk galau.

Sesekali mencuri kesempatan menatap Hinata yang berada serong didepannya. ' Lucu binggo. ' batin nya sambil tersenyum sendiri.

Tapi disatu sisi, gadis itu tak menyadari. Bahwa orang yang ia tatap itu sedang menghadapi ujian keteguhan hati. Hinata sadar ia sedang ditatap, ditambah lagi yang menatapnya adalah seorang perempuan.

Tak terasa bel berbunyi keras, menguak seluruh Indra pendengaran para penghuni sekolah. Hinata terlihat berlari keluar kelasnya, sedikit berlompat-lompat.

Maki hanya terkekeh melihatnya, lalu mulai beranjak pergi juga. Awalnya Maki berniat mengikuti Hinata. Hanya saja tubuhnya terlalu mager dan meminta untuk segera pulang.

Maki berjalan menuju tempat ia menempatkan sepeda nya. Menaiki sepeda balapnya, lalu mulai menggoyesnya pelan.



Y/n (or Maki) POV'

Gua lebih memilih pulang dibandingkan ngikutin Hinata. Gua pikir, mungkin gua harus lebih menghabiskan waktu dengan keluarga. Ya, karena dulu gua gak bisa merasakannya sih. Jadi gua harap gua bisa seperti yang lain.

"GARA-GARA LO SIH!" gua kaget. Yaiyalah kaget, suara segede gitu tiba-tiba terdengar. Untung aja gua gak jatoh dari sepeda, dan masih berusaha menggoyesnya.

Sambil jalan, gua melihat keadaan sekeliling. Siapa sih yang tiba-tiba teriak? Untung aja jantung gua gak loncat dari tempatnya.

Disebelah kiri tak ada siapa-siapa. Lalu gua nengok ke sebelah kanan. Ada dua insan bodoh yang seperti nya habis diusir dari ruang gym. Sembari memegang selembar kertas, lalu tak lama berteriak berbarengan.

Rambut hitam, Kageyama Tobio dan rambut oranye, Hinata Shoyo. Gua tau adegan ini, agak kasian sih, cuman pengen ketawa juga bawaannya.

' Gua pengen liat rambut kepala sekolah ada dikepala Daichi ' batin gua. Agak kecewa gua gak ngikutin, padahal bisa jadi hiburan banget. Ketawa sampai mampus.

Exit | Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang