Chapter 3. Sseagul

1K 154 21
                                    

Aku akan update beberapa chapter acak sebelum PO di pertengahan bulan November nanti :)

•••

Dari sinilah kisah pria 20 tahun itu akan bermula—lebih tepatnya saat dua tahun yang lalu. Tentang siapa sebenarnya Jungkook, dan apa yang terjadi dimasa lalu.

Dari depan pagar saja rasanya suara dari bisingnya musik disco dengan volume keras yang memekakkan telinga sudah sangat terdengar mengganggu disalah satu rumah di sebuah komplek perumahan elit di Seoul.

Jeon Jungkook, atau dalam perkumpulannya ia terkenal dengan nama kecil Sseagul—Jeon Sseagul. Seorang putra tunggal dari pemilik perusahaan properti yang merupakan salah satu dari beberapa konglomerat di ibu Kota.

Pria berperawakan tinggi dengan rambut gondrong yang menjadi daya tarik dari visualnya yang memang sudah sangat mempesona, berwajah tampan dengan rahang tegas dan tak lupa badan penuh ototnya itu; serta ukiran tato disepanjang lengan kanannya. Dengan visual yang luar biasa panas dan mempesona itu, Jungkook tentu saja termasuk dalam jajaran salah satu pria populer dikampusnya.

Pemain wanita nomor satu sebelum ia mengenal apa itu cinta yang sesungguhnya dari seorang gadis pindahan.

Rasanya tidak mungkin jika tak ada yang mengenal Jungkook—bahkan gelandangan di pinggiran jalan sekalipun.

Pria nakal namun tetap berkelas menjadi citra Jungkook bersama dengan geng titisan surganya. Memanfaatkan paras menawan dan kekayaan yang dimiliki oleh orang tuanya sebagai upaya dalam menarik lawan jenis dan melemparkan mereka diatas ranjang besar di Apartemen miliknya, lalu beradegan panas diatas sana.

Mungkin entah sudah berapa banyak wanita yang jatuh akan pesona Jungkook dan merelakan tubuh mereka untuk ditelanjangi oleh pria dengan rambut gondrong dan penyuka warna hitam itu.

"Kook, malam ini ingin bertaruh lagi tidak?" tantang Yugyeom merangkul pundak Jungkook yang tengah duduk dengan sebuah batang rokok yang menyala di sela jarinya.

"Apa yang akan kau berikan malam ini jika aku menang?" tanyanya dengan rokok yang ia hisap menggunakan bibir tipisnya lalu ia hembuskan asapnya kearah depan.

"Si merah, kau bilang ingin sekali mobilku yang satu itukan?" tawaran menggiurkan dari Yugyeom yang mendapatkan respon setuju dari Jungkook.

Bugatti Chitron Sport merah milik sahabatnya itu yang cukup menarik dimata Jungkook. Bukan tak mampu orang tua Jungkook membelikannya, hanya saja dalam perkumpulan mereka para anak dari kumpulan pengusaha Korea yaitu saling memberikan sebagai hukuman dalam ajang taruhan mereka.

"Kali ini siapa yang akan menjadi target taruhanmu?" tanya Jungkook menantang.

"Lee Hana, mahasiswa pindahan dari Jepang—putri dari rektor kampus kita. Bisakah kau sedikit bermain dengannya?" Yugyeom memperlihatkan beberapa potret Hana yang berhasil ia dapatkan beberapa waktu lalu.

"Apa kau ditolak olehnya,eoh?"

"Gadis itu terlalu pemilih. Membuatku kesal saja!" kata Yugyeom dengan suara jengkel menceritakan pengalamannya ditolak oleh salah satu primadona kampus mereka.

Jungkook tertawa, "Tak buruk, berapa lama waktu yang kau berikan?"

"Dalam waktu seminggu kau harus mendapatkannya, lalu seperti biasa melemparkannya keatas ranjangmu... apa kau mampu, Kook?"

"Kau meremehkan pesona Sseagul?" Jungkook mematikan api rokoknya didalam asbak diatas meja, lalu tersenyum miring kearah Yugyeom disampingnya. "Kurang dari seminggu pun akan aku pastikan dia telah jatuh bertekuk lutut dihadapanku."

Your Eyes TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang