Namanya Kisa Erina Wiranata. Akrabnya dipanggil Erina atau Eri. Dulu, sewaktu pemberian nama, mama dan papanya berdebat akan nama Eri. Mama ingin Eri bernama Erina, sedangkan papa inginnya Eriana. Tapi, yaaa, pada akhirnya Mama yang menang.
Eri punya seorang kakak perempuan bernama Regita Aulia Wiranata yang juga akrab dipanggil Egi. Wiranata bukanlah marga keluarga Eri, melainkan nama sang Ayah.
Seperti namanya, sedari kecil, Eri sudah terlihat cantik dan manis meski kulitnya berwarna kecoklatan akibat sering bermain di lapangan saat tengah hari. Terutama saat musim layangan.
Tinggal di komplek perumahan nasional yang membuat Eri memiliki banyak teman yang hampir-hampir seumuran. Di deretan rumahnya saja, ada tiga belas anak termasuk kakaknya yang menjadi teman bermain Eri ketika kecil. Tidak semua seumuran dengan Eri, banyak diantaranya malah lebih besar beberapa tahun dari gadis itu. Seperti kakaknya tentu saja, kak Egi, mas Wirdan, mas Kevin, kak Jenni, Juanda, Putri, Lily, dan Anisa. Yang sebaya dengannya hanya Diandra, Jenar dan Jeno juga Anisa. Dan yang paling bontot di antara mereka adalah Sophia yang lebih akrab dipanggil Somi- dari singkatan namanya, Sophia Amiraya Khalif.
Eri dulu sering main sama mereka, main kejar-kejaran, main sembunyi-bunyian, main masak-masak, mengejar laber-- layangan yang talinya putus-- sampai ke sawah yang ada di belakang perumahan, terus sorenya, mereka mandi bareng di halaman depan rumah Eri, kemudian berangkat mengaji bergerombol ke rumah pak ustad.
Dulu.
Sekarang, semenjak mas Wirdan, mas Vin sama kak Jenni masuk SMA dan Eri masuk SMP, mereka udah jarang main lagi. Bukan hanya sama mereka, tapi sama semua. Semenjak masuk SMP, Eri memang lebih sering diam di rumah aja, baca buku. Novel, buku sejarah dewa-dewa Yunani, astronomi ataupun kamus bahasa.
Di lingkungannya, Eri dan kakaknya, Egi, memang terkenal pintar, mereka kerap kali dijadikan bahan pembanding oleh ibu-ibu tetangga kepada anak mereka.
Eri sendiri memang memiliki banyak hal yang menarik minatnya, sehingga gadis itu menjadi banyak membaca buku dan mempelajari hal-hal. Tapi yang paling membuatnya tertarik adalah bahasa. Sehingga di usianya yang ke-16, Eri sudah bisa lancar berbahasa Inggris, Jepang, Korea dan sedikit Prancis dan Rusia.
Seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya usia, Eri yang dulunya bermain seharian dan hanya pulang ketika makan, minta uang dan sholat, kini lebih nyaman untuk mengurung diri di kamar, di rumahnya. Lebih asik dengan dunianya sendiri yang tanpa sadar membuatnya semakin jauh dengan teman-teman sepermainanya di rumah.
Sehingga kini, Eri bahkan menjadi canggung untuk melempar senyum pada tetangganya, teman mainnya dulu, bahkan pada Kiandra, gadis yang semasa kecil Eri tempeli bagai cicak di dinding.
[][][]
Semenjak tingkat akhir SMP, Egi menginvasi Eri dengan hal-hal yang berbau Korea. Mulai dari drama sampai boygroup dan girlgroup-nya. Padahal dulu, drama Korea yang Eri tau hanyalah Boys Over Flowers. Gara-gara Egi, Eri yang semula mengidolakan Justin Bieber, Shawn Mendes, Cameron Dallas dan kawan-kawan pun berpindah haluan menjadi mengidolakan boygroup Korea bernama Shinee dan EXO-- ultimate bias Eri di kedua grup itu adalah Jonghyun dan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
ÊTRE
ChickLit[ON GOING] | Red Velvet's 김 예리 ft. Boys - young adult version | Namanya Kisa Erina Wiranata. Dipanggilnya, Eri dan buku ini berkisah tentangnya. photos ©kajena on Pinterest ÊTRE ©2021, ARANDA ALL RIGHT RESERVED