🍷🍷🍷
"Nyonya son, hari ini kita akan meeting jam 2 siang di perusahaan tuan jung," ucap sekertaris yang lagi membacakan jadwal pekerjaan wendy.
"jadwal hari ini cuman itu aja kan?" tanya wendy
Sekertaris wendy mengangguk kecil, "iya nyonya,"
Wendy melirik jam tangannya, "berarti bentar lagi kita kesana dong ya, yaudah yuk berangkat sekarang aja."
Wendy beranjak dari kursinya lalu pergi keluar dengan sekertarisnya itu, ada meeting di perusahaan jung.
Wendy dan sekertarisnya memakai mobil perusahaan, ada supir yang menyetir.
Sesampainya di sana mereka pun keluar dari mobil, lalu masuk kedalam gedung tersebut, ternyata sudah jam 2 pas nyampe.
Semua orang sudah duduk di meja bundar masing-masing ada 5 orang di satu meja.
Saat wendy ingin duduk di depan, ada seorang pria yang duduk duluan disitu, dengan mata sinisnya seperti menyuruh wendy berpindah tempat.
"Belum aja gua sentil jantung lu," ucap wendy dengan suara kecil agar tidak terdengar pria itu.
Meeting sedang dimulai, tuan jung pemilik perusahaan sedang menjelaskan sesuatu sampai selesai. Serentak para hadirin pun bertepuk tangan.
Seperti biasa, selalu berjabat tangan.
Wendy berjabat tangan dengan jung jaehyun, pemilik perusahaan tersebut.
"Selamat pak,""Terima kasih, bisalah kita kerjasama bareng ya mrs.son," canda jaehyun, wendy pun tertawa, "Bisa pak bisa sekali,"
"Selamat jaehyun," ucap pria yang berparas tinggi dan putih kepada jaehyun. Oh yang tadi ngambil tempat duduk wendy.
"Yoi terima kasih juga dah dateng." Ucap jaehyun.
"Oiya mrs.son, perkenalkan ini teman saya," ujar jaehyun sambil memperkenalkan temannya pada wendy.
Pria itu hanya senyum tipis, tapi dari raut wajah pria itu sepertinya tak suka dengan wendy. Pria itu melihat wendy sekilas lalu pergi meninggalkannya di kerumunan.
nametag pria itu terjatuh, wendy mengambilnya "Oh gitu ya, awas aja gua tandain lo mr.Park," gumam wendy yang sudah geram.
🍷🍷🍷
"Chanyeol," panggil seorang pria paruh baya yang sedang duduk di kursi singgahsananya.
Chanyeol menoleh lalu jalan ke arah pria paruh baya tersebut, "iya ayah?"
"Kapan kamu akan menikah?" tanya ayah park kepada chanyeol.
"Ayah sudah tidak sabar untuk menimang cucu, dan melihat kamu mempunyai istri,"
Chanyeol menghela nafasnya kasar, "aku belum nemu yang cocok yah,"
"Belum nemu yang cocok kamu bilang! Banyak milyaran wanita di seluruh dunia ini tapi kamu belum nemu satupun, kamu sudah cocok menikah diumur kamu yang sudah matang ini,"
"Emang belum jodohnya kali yah," ucap chanyeol.
Ayah park beranjak dari tempat duduknya lalu pergi ketaman untuk bermain golf, seperti biasa setiap ayah park marah dengan anaknya dia selalu menghilangkan amarahnya dengan bermain golf.
Chanyeol selalu tertekan oleh pertanyaan ayahnya tersebut, 'kapan menikah' selalu itu yang di tanya ayahnya kepada chanyeol, memang benar kalau chanyeol sudah memiliki umur yang matang untuk menikah tetapi dia belum menemukan satupun wanita yang cocok buat dirinya.
Chanyeol sama sekali tidak pernah punya pacar dari dulu, dia tidak terlalu tertarik untuk berpacaran, dia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan
'just enjoy your life, before you have the final goal'. Kalaupun dia udah nemuin wanita yang cocok dia bakal langsung nikahin dan gamau bertele-tele.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a boss - WENYEOL [On Going]
FanfictionCome on, start with calmness and patience with me, baby.... Maybe no, maybe yes Bahasa : baku dan non baku pada waktunya