Renjun masuk ke kelasnya dengan senyum lebar dia menghampiri Felix yang menutup mukanya dengan buku, lantaran takut kalau pemuda itu melakukan hal yang lebih dari sebelumnya. Renjun melempar tasnya ke atas meja dan duduk di samping Felix, setelah beberapa menit berlalu dan bel masuk sudah berbunyi. Guru Bae masuk ke kelas untuk memulai pelajaran.
"Karena hari ini hari pertama kita bertemu dan masih ada beberapa wajah yang belum ibu kenal, karena kalian suka mematikan kamera kita perkenalan ulang." semua murid di kelas menghela nafas.
"Guru Bae, kenapa harus repot kenalan kan bisa langsung absen nanti pada angkat tangan tinggal hapalin aja muka nya." semua mengangguk setuju dengan saran Renjun.
"Yasudah, Ibu absen saja."
"Permisi." lalu fokus mereka teralih di depan pintu disana berdiri dua orang yang guru dan murid.
"HAY KAK DONGHYUCK!" Renjun melambaikan tangannya semangat sepertinya pemuda mungil itu melupakan kejadian beberapa menit lalu.
"Pasti nyari Renjun kan kak?" Renjun menaik turun kan alisnya, Donghyuck mendengus kasar dan menghampiri Renjun setelah mendapat izin dari Guru Bae.
"Aw disamperin." pemuda mungil itu tertawa canggung dia tau pasti ini soal rambutnya yang cetar. Masih untung warnanya blonde coba merah pasti asik, Renjun jadi pengen warnain rambut warna orange. Donghyuck menarik lengan Renjun supaya pemuda itu berdiri dari tempat duduknya.
"Ayo berdiri!"
"Engga mau, gue mager." Renjun berusaha narik lengannya tapi genggaman Donghyuck terlalu kuat.
"Heh! Lo tuh udah ngelanggar peraturan buruan berdiri!"
"Gue tau kali!"
"Nah kalo tau ikut gue!"
"MAU CABUL YA! TADI DI LAPANGAN SURUH BUKA BAJU SEKARANG-asfggdhfj!" Donghyuck nutup mulut Renjun pengang telinga apalagi Felix yang duduk disebelahnya.
"Renjun!" pemuda itu noleh terpampanglah cengiran polosnya.
"Hehehe nenek..." wanita yang datang bersama Donghyuck tadi kepala sekolah, asli dua kelinci beneran Nenek Renjun Ibu dari Papinya.
"Ayo ikut!"
"GAMAU! IH JANGAN TARIK-TARIK NENEK MAH KEJAM!" badan Renjun ditarik Nenek nya sama Donghyuck keluar kelas. Sampai suara teriakan Renjun tidak terdengar lagi dari jangkauan telinga, akhirnya kelas bisa belajar dengan damai setelah penyeretan pelaku tertangkap basah karena rambut.
Di ruang kepala sekolah Renjun bersedekap dada membuang muka dia nggak mau menatap Neneknya yang ada di hadapannya, Donghyuck sendiri duduk di sebelah Renjun entahlah dia nggak tau kenapa disuruh duduk. Cerita awal mula Donghyuck bisa bareng sama Kepala Sekolah, jadi Donghyuck baru aja keluar dari ruang bk melaporkan Renjun tentunya kebetulan Nenek Renjun mau ke ruang BK dia denger laporan Donghyuck, terus Nenek Renjun nawarin diri buat ikut mau liat Renjun dengan alibi mau hukum padahal aslinya kangen sama Renjun, maklum cucu kesayangan.
"Kamu ini ya! Mentang-mentang Nenek yang jadi kepala sekolah kamu seenaknya." Omel Nenek Renjun.
"Ishh! Nenek tuh gatau kenyataannya!" Kesal Renjun sambil menghapus air mata bayangannya.
"Kenyataan apa? Itu rambutmu warna kuning gitu!"
"Buta ya? Ini warna blonde!" jangan heran satu keluarga Baekhyun memang begitu cara bercandanya.
"Jadi kapan mau ganti warna?"
"Papi bilang oke aja kalo disekolah warnain rambut yaudah nurut aja."
"Aduh yaampun! Lo tuh ga cocok warnain rambut!" kata Nenek sambil jambak pelan rambut Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENGIL || Hyuckren
HumorNamanya Huang Renjun pemuda keturunan China yang hobinya godain kakel galak ketua kedisiplinan di sekolahnya. "KAK! GAWAT KAK!" "Hah? gawat apa!" "GAWAT! aku makin sayang sama kakak." dengan senyum tengil. End: 16/06/2022 ©opqrenhyuck