(10) Keputusan

881 116 13
                                    

"Lo disini mau belajar bareng atau mau modus sih?"

Marc menatap sinis Ohm yang dari tadi cuma nyender-nyender nyaman di bahu Chimon. Si empu yang punya bahu sih masa bodo aja.

"Diem deh kutu. Siapa juga yang ajak lu kesini?"

"Sampe kapanpun gue gak bakal biarin lu jadi orang ketiga diantara mama sama papa gue"

Ohm muter bola matanya jengah, kesal dengan kehaluan bocah ingusan disebelahnya.

"Gue bakal bilang mama Nanon kalo lu gangguin papa Mon"

What?

Ohm balik natap Marc tajam. Tidak habis pikir dengan isi kepalanya itu.

Sedangkan Chimon mengabaikan mereka berdua, memilih beranjak dari ruang keluarga dan pergi ke dapur untuk menyiapkan cemilan.

Oh ya, mereka sekarang memang sedang belajar bersama di Rumah Chimon.

"Lo serius nganggep Nanon mama lu Marc?"

Tanya Ohm dengan ekspresi mengeryit jijik. Tentu saja, membayangkan Nanon yang sering marah dan hobinya berkelahi itu menjadi sosok kemayu sok imut. Ohm bergidik ngeri membayangkannya.

"Emangnya kenapa?"

Marc bertanya polos. Ohm putus asa melihat kebodohan teman sebangkunya itu.

"Dah lah terserah elu. Gue capek"

"Lo dari tadi nyender-nyender doang, gak ngapa-ngapain"

"Capek nanggepin kebodohan lu Marc!"

"Tap--"

"Diem. Jangan ngomong lagi!"

Ohm berlaga dengan menutup kedua telinganya. Marc mencebik kesal.

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi mereka berdua. Chimon yang mendengarnya memilih mengabaikan dan kembali berkutat membuat jus alpukat untuk mereka bertiga, karena dia kemungkinan tau siapa yang datang.

"Mon, ada tamu tuh"

Ohm inisiatif memberi tau. Chimon masih tidak menanggapi. Marc beranjak ingin membuka pintu, mengabaikan Chimon yang memberinya kode lewat mata yang melotot tajam.

'Jangan buka pintunya!'

Begitulah kira-kira. Tapi Marc bersikap masa bodo, tetap berjalan santai menuju pintu utama.

"Woah kebetulan banget!"

Marc berseru senang saat melihat kedatangan Nanon dan Pluem.

"Ngapain lo disini?"

Nanon mengeryit heran.

"Belajar bareng mah, biasa"

*Plakk

"Siapa yang lo sebut mah, kampret"

Nanon menggeplak belakang kepala Marc. Pukulannya lumayan kencang, terbukti dengan Marc yang mengaduh keras.

"Mama gimana sih Non? Nih bocah anak elu?"

"Udah bang, gak usah diladenin. Emang agak miring otaknya. Lagian ngapain sih ditanggepin"

"Mama jahat!"

"Elu mau gue geplak lagi? Hah!"

Nanon hampir melayangkan lagi pukulan ke kepala Marc, namun berhasil dihentikan oleh si pemilik Rumah.

Chimon menghampiri mereka yang masih berdiri didepan pintu, Ohm masih betah duduk di sofa, enggan untuk ikut nimbrung.

'Bau-bau nya masalah keluarga nih'

CONFUSED (NanonChimonPluem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang