Sampah Oh Sampah

226 47 0
                                    

Lucas menutup kembali botol minum. Shotaro mengusap ujung bibirnya. Rasanya segar bisa meneguk sedikit air di tengah pendakian.

Yuta mengajak kedua anaknya untuk berkemah di sebuah bukit kecil. Suatu malam, Shotaro dan Lucas bergumam di dalam rumah van mereka. Mereka bilang, alangkah indah bila bisa tidur sambil menatap bintang-bintang. Shotaro juga bisa belajar angka dengan menghitung bintang.

Yuta yang masih setengah tertidur mendengar itu. Setelah jadwal penjagaan hutannya selesai, Yuta langsung menyuruh Lucas dan Shotaro mengemasi barang-barang dan makanan mereka untuk di bawa ke bukit. Saking senangnya, Shotaro sampai membawa banyak buku tentang bintang sampai tasnya penuh.

"Sampai!" seru Shotaro berlari mengelilingi sekeliling bukit seperti gasing. 

"Heh, stop. Nanti jatuh." Yuta memegang bahu anaknya. "Well, Kiddos. Kita punya beberapa hal yang harus dikerjakan."

"Apa, Pa? Jangan suruh aku cari kodok." Shotaro masih kesal saat diminta Yuta mencari kodok yang masuk ke rumah van mereka.

"Dih buat apa?" Yuta menjitak Shotaro. "Kita harus ambil beberapa sampah."

"Kita kan bukan tukang sampah." Lucas memutar bola mata.

"Iya memang bukan, tapi alam milik kita semua, termasuk bukit ini. Kalau ada sampah di sini, berarti kita juga harus buang." Yuta memungut satu bungkus sampah.

"Orang-orang yang membuang sampah ini sungguh menyebalkan." Lucas hendak memojokkan sampah.

"Eh, jangan dibuang di pojok juga." Yuta menahan Lucas. "Shotaro, tugasmu menerima sampah dari Papa dan Kakak ya. Jangan sampai terbang, jangan sampai berceceran lagi. Nanti Papa ambilkan plastik."

Shotaro bersila di rumput sambil memangku sampah-sampah. Yuta mengambil plastik, kemudian Lucas sedikit mengibasnya supaya menjadi lebar. Shotaro membuang sampah-sampah itu dengan mata berbinar. 

"Sudah, Pa!" Shotaro memberikan kantung sampah pada Yuta.

"Good!" Yuta mengusak rambut Shotaro. "Sekarang kita dirikan tenda."

"Kita?" Lucas langsung memeluk Shotaro sambil berbaring di rumput. Dia menarik Shotaro untuk memunggungi Yuta. "Papa aja. Kita capek."

Yuta menindih anak-anaknya. Tangannya mengkungkung Lucas dan Shotaro sampai susah bernafas. "Kalian ya."

After Papa's WorkhourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang