Hyujin Problems-

1.8K 231 21
                                    

"Nu— lihat Hyunjin gak? Ditelponin dari tadi gak ngangkat dicariin diruangannya gak ada" cegat Felix pada Sunwoo di Lorong Rumah sakit.

"Oh tadi pagi itu dia katanya ada urusan ke kampus—"
Sunwoo berujar selaku teman sekontrakan Hyunjin.

"Bilangnya ada urusan?"tanya Felix lagi

"Gak tau— tapi berkas yang dibawa banyak gitu, sama agak panik dia" kemudian Sunwoo berlalu meninggalkan Felix yang sedikit kebingungan.

Biasanya. Hyunjin itu kalau kemana mana ngabarin. Ada apa apa bilang. Gak gini. Mendesak banget kayaknya.

Ponsel pacarnya itu juga mati. Di WA centang satu.

Kan Felix khawatir sendiri.

Dilain Tempat
Jeno punya Cerita perihal Jisoo dan Sekotak Roti.

Jadi Jisoo ini demam tinggi. Jisoo dibawa ke rumah sakit,  dijalan anak kecil itu kejang.

Sesampainya di rumah sakit Jisoo mengalami penurunan kesadaran, keadaannya memburuk. Jisoo bahkan dirawat di PICU (Pediatric Intensive Care Unit.red).

Beberapa waktu kemudian Jisoo mengalami perbaikan dan dipindahkan ke bangsal yang hari ini dikunjungi Jeno.

Keadaannya membaik tapi masih belum sadarkan diri. Jadi Jeno harus memantau keadaan umum Jisoo setiap tiga puluh menit.

Setiap suhunya agak panas mama Jisoo pasti memanggil Jeno dan Jeno pun mendatanginya. Karena keseringan Jeno jadi akrab dengan mamanya dan anggota keluarganya yang lain.

Walau ga dipanggil, Jeno seneng aja ngunjungin Jisoo, entah kenapa ada perasaan tersendiri untuk pasien yang satu ini.

Sedih melihat anak kecil terkulai lemas di tempat tidur, Jeno yakin dan percaya andai Jisoo ga sakit kayak gini pasti jadi anak yang lucu, pinter dan nyenengin mama papanya.

Malamnya sudah menunjukkan jam 1–

Jeno berjalan pelan ke arah salah satu kamar diujung lorong. Kamarnya Jisoo. sekedar ingin melihat keadaannya, mama anak itu tidur begitupun papanya tidur, Jisoo juga, takut malah mengganggu Jeno diam-diam keluar lagi dan dikejutkan dengan suara yang samar

"Dokter...!" Jeno menoleh pelan dan ternyata papa Jisoo bangun dan memberikan sekotak roti kepada Jeno,

"ahh—ga usah pak" Jeno menggeleng pelan dan siap siap mundur karena berat menerima roti itu.

"ga apa-apa dokter, dokter pasti bergadang kan, mungkin ini bisa jadi cemilan" papa Jisoo masih menyodorkan sekotak roti itu, akhirnya Jeno terima sekotak roti itu sambil mengucapkan, " Terimakasih ya pak..".

Emang kalau lagi di Stase Anak bawaannya Mellow mulu.

Seharian Full kemaren Felix menyerah untuk mencari Hyunjin.

Dan pagi ini pucuk dicinta ulam pun tiba. Hyunjin terlihat diparkiran motor disebrang sana.

Hendak berteriak menyapa. Tapi pacarnya itu benar benar seperti buru buru termakan waktu.

Makadari itu Felix mengurungkan niat. Melihat Jam ditangan ternyata masih ada waktu. Dan bola lampu tiba tiba bermunculan diatas kepalanya. Ikuti saja

Dengan begitu Felix buru buru mengikuti kekasihnya.

Oh Naik lift. Ke lantai 8–
Kira kira tempat siapa. Setahu Felix pantai 8 isinya cuman orang orang penting Rumah sakit saja.

Dengan begitu Felix juga menuju lantai yang sama beberapa menit kemudian dan mendapati Hyunjin memasuki ruangan Dokter spesialis Mata yang menjabat sebagai Kepala Bidang Kepegawaian dan Diklat Rumah Sakit.

Medical Top TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang