35. HAHA HIHI

1K 110 5
                                    

Kevin membatu Zefanya menguncir rambutnya yang panjang, walaupun tak terlihat sebagus kunciran yang biasa Zefanya buat, wanitanya itu tetap menghargai usaha Kevin untuknya.

"Makasih, kamu keren bisa ikat rambut aku," ucap Zefanya sambil mengikat tali sepatunya.

"Iya tapi nggak rapih," jawab Kevin masih mencoba merapikan anak rambut yang masih keluar dari ikatan rambutnya.

Ingatkan Kevin untuk liburan di pulau terpencil yang jauh dari wisatawan lokal maupun mancanegara jika dirinya mengajak seorang wanita bernama Zefanya liburan.

"Can i have your number?" tanya laki-laki berambut cokelat yang cukup panjang di depan Zefanya.

Ia dan Zefanya saat ini sedang menaiki kapal menuju spot untuk snorkeling dan bule tidak tahu malu dengan berani meminta nomor telepon Zefanya di depan wajah Kevin.

"No bro, she's already married," sela Kevin menunjukkan cincin keduanya yang sama persis.

"Sorry, i thought she's single," balas pria bule tersebut meremehkan Kevin.

"Cih," decih Kevin kesal, membuat Zefanya mengelus pergelangan tangannya sengaja, mencoba menenangkan.

"Udah ih biarin aja," ucap Zefanya pada Kevin.

Zefanya memimpin Kevin untuk snorkeling di area yang terdapat banyak sekali terumbu karang cantik berwarna warni, sesekali keduanya tertawa karena Kevin terlihat kesulitan bernafas di dalam air.

"Hah, gila! Kamu kuat banget nyelam nya," puji Kevin tak percaya.

"Heh, kamu kan yang olahraga, kenapa nafasnya gitu sih," ledek Zefanya menoel-noel hidung Kevin.

"Aku punya tebak-tebakan," ucap Kevin membuat Zefanya melotot, perlu diingatkan, saat ini keduanya sedang berada di lautan.

"Gak mau tanya apaan?" ucap Kevin kesal.

"Demi Tuhan Kevin, kita lagi di laut!!" omel Zefanya.

Zefanya dan Kevin serta para wisatawan yang satu kapal dengannya saat ini sedang menikmati beer dan banyak camilan lain seusai snorkeling, Kevin masih tetap memberikan tatapan waspada pada pria yang menatap Zefanya, ia sengaja hanya minum sedikit untuk tetap sadar.

"Can you please stop to look her?!! She's uncomfortable," ucap Kevin pada wisatawan yang tadi menggoda Zefanya di kapal.

"Heh, udah udah, lanjutin tebak-tebakan kamu aja," sela Zefanya agar membuat Kevin tetap duduk di sampingnya.

"Kenapa matahari bisa tenggelam?" tanya Kevin.

"Hah? Ya karena udah waktunya tenggelam?" tebak Zefanya.

"Salah,"

"Terus?"

"Ya karena nggak bisa berenang, HAHAHAHA," lawak Kevin yang membuat Zefanya merinding.

"Tadi kamu sempat kebentur batu karang?" tanya Zefanya yang terlihat sedang mencoba mencari bekas benturan di kepala Kevin.

"Ada lagi, ada lagi," ucap Kevin antusias.

"Hhhh, apa lagi?" jawab Zefanya yang terlihat sudah tidak yakin dengan apa yang akan Kevin katakan selanjutnya.

"Lalapan lalapan apa yang diincar polisi?" tanya Kevin.

"Hah? Nggak tau deh," balas Zefanya.

"Lalapan liar," jawab Kevin membuat Zefanya melotot.

"Vin," cicit Zefanya pelan pada Kevin yang masih tertawa girang.

"Kenapa?" tanya Kevin disela-sela tertawanya.

"Kamu mau aku gituin juga kaya Rafi?" balas Zefanya.

"Nggak, serem banget sih kamu?!" balas Kevin dengan tatapan horor.

Kevin tak berhenti memotret Zefanya seharian penuh ini, wanitanya itu ternyata sering bertingkah aneh juga dikala melakukan sesuatu.

"Aduh," ucap Zefanya mengaduh kesal ketika hampir jatuh tertiup angin yang cukup kencang.

"Woi letoy liat sini dulu," ledek Kevin yang berjalan sambil memegang ponselnya di depan Zefanya.

"Sialan," ucap Zefanya yang dihadiahi tawa kencang oleh Kevin.

Kevin tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikan wajah Zefanya saat ini, gadis itu terlihat makin menggemaskan setiap Kevin mengenalnya, ekspresi yang dahulu dikeluarkan Zefanya saat ini berkembang banyak, Kevin melewati banyak momen dengan gadis itu.

"Besok pulang langsung ngurusin wedding ya," ucap Kevin merebahkan badannya diatas kasur.

"Hm iya, diam dulu! Aku impostor nih!" balas Zefanya acuh karena sedang bermain game.

"Eh, eh mama videocall!!!!" seru Kevin panik.

'Hai ma!!' sapa Zefanya yang dibalas antusias dari mama Nia.

'Hai sayang, gimana? Udah kelar kan masalahnya?!' balas mama Kevin yang Zefanya dan Kevin balas dengan anggukan.

'Masalah ada itu untuk di selesaikan, dibicarakan,' pesan mama Nia yang Zefanya balas malu-malu.

'Maaf ya ma,' cicit Zefanya.

'Nggak apa-apa, Kevin emang pantes digituin sih. Kurang ajar anaknya mama ditinggal 2 Minggu tanpa kabar,' omel mama Nia pada anaknya.

'Anaknya mama tuh aku kali,' balas Kevin.

'Enak aja, anak mama Zefanya tau,' balas mama Nia meledek Kevin.

Sebelum berangkat menuju bandara, Zefanya dan Kevin sempat mengunjungi beberapa toko oleh-oleh khas Lombok.

"VIN! HAHAHAHA!!" tawa Zefanya tak terelakkan ketika melihat Kevin berlagak seperti model dengan topi dikepalanya.

"Astaga Kevin! Kamu aku tinggal ya?!" ancam Zefanya yang dihadiahi cengiran oleh Kevin.

Kevin dan Zefanya menyeret kopernya menuju kawasan bandara, keduanya memilih menunggu flight yang terpaksa delay di Starbucks sambil menikmati makanan dan minuman.

Kevin memberikan kotak berwarna merah pada Zefanya di depan matanya yang sedang menikmati greentea frappuccino milik Kevin.

"Apa?" tanya Zefanya bingung.

"Ya di buka," ucap Kevin lalu duduk di sampingnya.

Zefanya membuka kotak yang Kevin berikan padanya, kotak yang berisi gelang mutiara asli yang terlihat cantik dengan beberapa dokumen di dalamnya.

"Vin? Apa?" tanya Zefanya bertanya-tanya.

"Gemes," balas Kevin mencubit pipi Zefanya.

"Ih serius! Ini apaan Kevin?" tanya Zefanya, menurutnya, Kevin terlalu sering membelikannya barang-barang mahal.

"Mutiara asli, buat kamu Zefanya," balas Kevin yang sudah mengunyah cookiesnya.

"Iya maksud aku tuh, buat apa Kevin?" tanya Zefanya lagi.

"Nggak buat apa-apa, ya buat calon istri aku, masa kurang jelas?" ledek Kevin menaik turunkan alisnya.

"Idih,"

"Vin, sebelumnya aku mau bilang terimakasih sama kamu yang secara sukarela dan inisiatif buat beliin aku barang-barang mahal kaya gini. Aku pengen kedepannya kamu bisa lebih selektif sama apa yang di perluin sekarang ya?" ucap Zefanya melemparkan tatapan lembut pada Kevin.

"Zefanya, aku beliin kamu barang itu karena you deserve it sayang, menurutku barang itu penting kalo diperuntukkannya untuk kamu," balas Kevin.

"Kamu,"

"Bener-bener jelek banget ngegombalnya!" balas Zefanya dengan menunjuk wajah Kevin.

Bohong, Zefanya hanya sedang mencegah  pipinya yang bersemu merah hanya karena ucapan seorang Kevin Sanjaya. 




𝔃𝔂𝓷𝓲𝓼𝓬𝓱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang