01

12 0 0
                                    

Di malam hari, hujan deras mengaburkan lensa kamera.

"Eliz! Matikan lampu dan segera tidur!"

Elizane meletakkan kamera di dekat lampu tidur di meja nakas hijau. Mematikan lampu seperti perintah ibunya dan bersiap-siap untuk tidur.

Di lain kamar, dengan background purple love. Seorang gadis berkacamata sedang membaca novel romansa di atas tempat tidur.

"Eva! Letakkan buku dipangkuanmu dan segera tidur! Jangan lupa matikan lampu!"

Evanna mendongak. Mendapati sang ibu tengah berkacak pinggang di tengah pintu kamarnya. Evanna membenarkan posisi kacamatanya dan mengangguk. Sang ibu, Liliana tersenyum puas, lalu keluar dari kamar putrinya. Evanna meletakkan buku di atas meja nakas ungu tua. Menenggelamkan tubuhnya dalam selimut setelah mematikan lampu.

Liliana kembali ke kamarnya yang bernuansa merah.

"Anak-anak sudah tidur?"

Liliana mendudukan tubuhnya di pinggir ranjang. Pria yang sebelumnya berbaring di ranjang mengambil inisiatif untuk memeluk istrinya.

"Eliz dan Eva?" tebaknya.

"Hum. Eliz kecanduan kamera muggle dan Eva kecanduan novel muggle."

"Dan, aku cukup waswas saat Arzie dan Anna menjejali Eliz dan Eva hal-hal tentang muggle. Zach tak lebih baik, dia berani menunjukkan film JAV pada Eliz! Susie mengenalkan band muggle pada Eva. Kenapa anak-anak kita tidak ada yg beres?" keluh Liliana.

Daunte menahan tawa. Dibawanya sang istri berbaring di sampingnya, memeluknya seerat dan sehangat yang bisa ia bagikan lewat aliran sihir.

"Kau juga harus istirahat, Sayang. Besok anak-anak harus mengejar kereta mereka."

Liliana terlelap di pelukan suaminya. Daunte mengecup pelipis Liliana dengan penuh sayang sebelum menyusul ke dunia mimpi.

Keesokan harinya.

Annabeth, Susan, Arzan, dan Zachary berkumpul di meja makan. Liliana menyiapkan sarapan bagi keenam anaknya. Daunte membangunkan si kembar: Elizane dan Evanna.

Di kamar dengan nuansa hijau tua, Elizabeth sedang duduk di kursi belajar, sibuk mengutak-atik kamera pemberian kakak ketiganya, Arzany.

Knock knock!

"Eliz, my Queensnake, ayo sarapan bersama," kata Daunte dari luar kamar.

"Ya, Father."

Elizabeth keluar dari kamar. Gadis bersurai hitam dengan highlight hijau itu mengekori sang ayah ke kamar saudari termuda: Evanna.

"Eva, my Queenbee. Ayo keluar dan sarapan!"

"Yes, Papa!"

Evanna membuka pintu, merapikan poninya sebelum mengikuti sang ayah dan saudari kembarnya ke ruang makan.

"Selamat pagi semuanya!" sapa Elizane dan Evanna.

"Selamat pagi, Eliz, Eva!"

Elizane dan Evanna duduk di depan Daunte dan Liliana, Arzany dan Zachary duduk di depan Annabeth dan Susan, posisi mereka diurutkan dari yang tertua ke yang termuda.

"Hari ini Eliz dan Eva akan pergi ke Hogwarts! Di mana pun rumahmu, kami akan selalu mendukung pilihan kalian. Kami memiliki Anna dan Susie di Ravenclaw, Arzie di Hufflepuff, dan Zach di Slytherin. Eliz, Eva, kalian sudah memikirkan ke mana kalian akan pergi?" tanya Daunte setelah sarapan.

"Ya," jawab Elizane dan Evanna.

"Aku ingin berada di Gryffindor seperti Mother!" jawab Evanna dengan penuh semangat.

Vasilius Is Mine [WF x HP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang