BAB 10 | JATUH HATI

98 21 3
                                    

Pagi semuanyaa❤️

Kalian baca chapter ini pas kapan? Komen yaaa🤩

Terimakasih untuk 150 viewers nya semoga bisa terus nambah yaaa✨🙏🥺

Kolom komentarnya dipenuhin yuk, nanti aku double update deh kalau penuh 🤣

Terimakasih, dan selamat membaca ❤️

"Jatuh cinta itu hampir sama kayak momen inersia suatu benda  di mana mata bertemu, pasti akan langsung turun ke hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jatuh cinta itu hampir sama kayak momen inersia suatu benda  di mana mata bertemu, pasti akan langsung turun ke hati."

•••••••••

Dewa menarik kedua sikunya ke belakang, dengan perasaan bahagia karena jawabannya benar. Kali ini ia lebih bersemangat untuk memenangkan Olimpiade ini. SMA lain mulai risau dan resah karena SMA Taruna nusa lebih unggul dari perwakilan sekolah mereka. Natha menatap kagum.

Lagi-lagi dirinya berhasil dibuat terpesona dengan kecerdasan Dewa dalam menyelesaikan soal dari juri hanya beberapa menit saja. Naya mendesah pelan. Ia sangat ingin menjawab. Namun ia sadar, ini bukan saatnya untuk egois satu sama lain. Kerjasama tim sangat diperlukan.

"Pertanyaan berikutnya, mulai memasuki tahap dan tingkat kesulitan yang lebih tinggi," ucap si juri membuat Natha berdebar bukan main. Naya harus bersiap-siap juga kali ini. Soal bidang fisika kali ini mulai dilemparkan.

Namun, perwakilan SMA Fagansha lebih dahulu menekan bel yang kemudian disusul oleh Dewa. Karena keputusan juri mempersilakan SMA Fagansha menjawab, Dewa menghela napas kasar. Ia kurang cepat dan teliti kali ini. Ia menarik napas kesal, saat SMA Fagansha benar dan mendapat satu poin yang bernilai 50pt.

Setengah jam sudah terlampaui. Hingga sekarang jam sudah menunjuk pukul dua lebih lima belas menit. Padahal, mereka sudah ada di sini sejak pukul delapan pagi tadi. Natha meremas perutnya yang seketika merasakan lilitan sangat dahsyat. Ia merintih pelan. Sepelan mungkin agar Naya dan Dewa tidak khawatir terhadapnya.

Poin sementara, kali ini lebih tinggi SMA Fagansha, dan disusul poin yang sama oleh sekolahnya dengan SMA High Dream yang berpoin delapan, dan terakhir SMA Kencana dengan poin enam.

"Pertanyaan selanjutnya, berapa gram kalsium yang dapat dihasilkan dari elektrolisis lelehan CaCl2 dengan elektroda grafit selama satu jam jika digunakan arus 10 Ampere?"

Natha langsung memelototkan matanya saat mendengar soal yang dilontarkan oleh juri adalah giliran soal Kimia. Natha dengan segera menulis cara penyelesaian pertanyaan tadi, meskipun perutnya sangat sakit.

Dewa menoleh ke arah Natha yang memegang perut dengan erat sembari mengerjakan soal. Untung, sampai detik ke tiga, belum ada yang menekan tombol bel.

"Lo kenapa?" tanya Dewa membuat Naya juga ikut menoleh. Pak Bas yang melihat dari kejauhan langsung menekuk wajahnya khawatir dengan peserta didiknya. Natha menggeleng, "Gue gak pa-pa. Cuma sakit dikit aja." Natha tak bisa berbohong kali ini. Apalagi saat rasa sakit melilit di perutnya semakin dahsyat. Membuat pikiran Natha tak bisa berkonsentrasi.

TWO-FACED [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang