9) paipai

5.6K 570 59
                                    

Typo bilang aja ok
Happy Reading

"Duduk disini, makan lah dengan tenang, aku akan membeli air minum untuk mu" ucap Jeno lalu pergi dari sana.

•••••

Sepeninggalan Jeno, Jaemin hanya duduk diam.sambil memakan makanannya. Hingga datang seorang laki- laki yang juga datang dengan makanannya, dan menghapiri Jaemin.

"Permisi. Boleh aku duduk disini" tanya laki- laki itu.

"Duduk saja, ini tempat umum" jawab Jaemin acuh.

Lelaki itu duduk di sisi kiri Jaemin, sambil memakan makanannya. Suasana nya sangat sepi, tidak ada percakapan antara keduanya. Ya tentu saja mereka baru bertemu. Tapi entah apa cuman perasaan Jaemin saja atau memang nyata, atau kursinya miring ke arah Jaemin(?) Hingga lelaki itu semakin mendekat kearah Jaemin.

Tiba- tiba Jaemin merasakan sebuah tangan meremas pinggulnya. Dan tentu saja Jaemin terkejut, setelah melihat tangan itu, itu tangan lelaki tadi. 'Sialan, sepertinya dia tidak sayang nyawa. Kemana pula Jeno kenapa lama sekali' gerutu Jaemin dalam hati. Lalu melirik kearah lelaki tersebut, saat dia menoleh lelaki itu tersenyum dan mengelus pipi Jaemin.

"Perhatikan tangan mu tuan, segera lepaskan sebelum kekasih ku datang, dan hari ini akan menjadi hari akhir kehidupanmu" ucap Jaemin pelan kepada lelaki tersebut.

"Mungkin kekasih mu akan menyerahkan mu setelah tahu aku siapa" ucap lelaki itu sambil berusaha mengecup bibir Jaemin, tapi Jaemin menelengkan kepalanya, hingga ciuman itu mendarat di pipinya.

"Mungkin sebaliknya, kau akan meminta dia untuk memberi mu umur panjang" ucap Jaemin sengit. Namun lelaki di hadapannya ini sama sekali tidak percaya, malah tambah menarik Jaemin untuk mendekat kearahnya, tentu saja Jaemin menolak.

"Ah iya, nama ku Haknyeon, lalu siapa nama mu cantik?" Ucap Haknyeon sambil membelai wajah Jaemin.

Oh sungguh ingatkan Jaemin untuk memukul orang sialan ini. Dan kenapa tangan nya menjadi begitu sangat lemah. Jaemin merutuki dirinya sendiri karna tidak membawa pisau kecil yang selalu ada di sakunya. Dan sialan nya lagi Jeno tidak kunjung datang.

"Bukan urusan mu" balas Jaemin sinis, lagi- lagi lelaki itu hanya terkekeh dan berusaha mencium Jaemin, tentu saja jaemin menghindar. 'Akh sialan! Memang untuk apa sih. gemar sekali untuk mencium bibir ku' rutuk Jaemin dalam Hati.

Tiba- tiba tubuh Jaemin serasa melayang karna di tarik ke belakang, karna Jaemin tidak ada persiapan wajah nya menabrak sebuah dada bidang, dan Jaemin yakini itu adalah Jeno.

"Jeno lama sekali, dan hidung ku sakit" ucap Jaemin sambil mengerucutkan bibirnya, dan tangannya memeluk pinggang Jeno. Awal nya Jeno terkejut karna Jaemin memeluknya dan merengek, tapi dia ingat ini lah Jaemin, lalu Jeno mengelus hidung Jaemin sambil menggumam maap. Lalu melirik ke arah laki- laki yang berusaha mencium miliknya.

"Apa yang dia lakukan kepada mu" ucap Jeno kepada Jaemin. Jaemin langsung cemberut seperti seorang anak yang akan mengadu kepada ayahnya karna mainannya dirusak oleh temannya. "Jeno~ dia menciumku" ucap Jaemin merengut. Dan itu membuat Jeno menggeram.

Jeno langsung menarik wajah Jaemin dengan menangkup wajahnya. Lalu mencium pipi, ke hidung dan dagu Jaemin, Jeno cium, lalu berhenti sebentar dan dia mencium bibir Jaemin dengan sedikit melumat lalu mengecup keningnya.

"Sudah bersih?" Tanya Jeno, sambil melihat wajah terdiam nya Jaemin, lalu mengusap pipinya agar kembali fokus ke Jeno. "Sudah bersih? Tempatnya mencium sudah semua?" Tanya Jeno ulang

[END] Falling love (nomin) ft, markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang