Bad day

21 3 0
                                    

Pagi ini Fandra berniat untuk berangkat telat, niat menjemput Aerilpun ia urungkan. Duduk santai di depan tv dan menikmati lemon tea yang di sediakan Bi siti.

Liana yang melihat itu tampak biasa saja, tidak ada omelan pagi ini. Karena kelakuan Fandra yang seperti itu seolah sudah menjadi tontonan harian orang rumah.

"Mama berangkat Fan" ucap Liana berjalan keluar rumah.

"Kamu gak sekolah?" Tanya Seno, ayah lelaki itu

"Mau, tapi nanti"

"Telat dong Fan"

"Kek sendirinya gak pernah aja" celoteh Fandra santai

Buah jatuh tidak jauh dari pohonya, Fandra tau sikap ia sekarang adalah warisan dari papanya... karena ia tau seberandal apa Seno beberapa taun silam.

Di lain tempat Aeril terus mengecek ponselnya, berharap ada notif masuk dari Fandra, bahkan berulang kali bertanya pada pak Mono mengenai kekasihnya yang tak kunjung datang

"Ni orang kemana sii, biasanya jemput, kalo engga juga ngabarin" gerutu Aeril

"Hp nya simpen, abisin dulu makannya" Tegas Hendra, Aeril yang mendengar itu kaget, pasalnya Hendra tak pernah bicara dengan nada seperti itu. The first moment...

"Ayah... bentak Aeril?" Tanya Aeril

"Engga di bentak, cuma negasin. Udah gede juga, masih aja gak suka di bentak. Payah"

DEGH,, seketika mood Aeril hancur, dengan cepat ia menghapus air mata yang lolos dari pelupuk matanya.

"Aeril kenyang" cakap Aeril dengan menarik kasar ransel dan jaketnya.

"Hati-hati" teriak Linda

Aeril berjalan dengan cepat keluar rumahnya, berharap menemukan sosok kekasihnya, namun nihil batang hidungnya saja tak terlihat.

Ia memutuskan untuk berangkat sekolah diantar pak Mono, karena memang tidak ada pilihan lain. Namun permintannya di tolak pak Mono, sungguh kali ia benar-benar menangis.

"Lho non kata bapak gak boleh bawa mobil ke sekolah"  cegah Pak Mono ketika melihat Aeril mengambil kunci mobil, dan mulai duduk di kursi supir

"Pak Mono diem ya, Aeril udah telat" alibinya

Mobilnya berjalan dengan kecepatan stabil, meratapi jalanan yang mulai macet, sesekali pandangannya kabur karena air matanya yang terus turun.

****** 

Suasana kelas yang ramai seketika hening ketika Aeril masuk, matanya yang sedikit membuat siapapun tau bahwa gadis itu tengah menangis.

"Lo kenapa?" Tanya Sheila

"Gapapa" ucap Aeril dengan senyum simpul "Fandra belum dateng?" Tambahnya ketika tak melihat keberadaan lelaki itu

"Belum"

2 jam KBM berjalan, namun sosok Fandra belum juga muncul, Aeril terus menghubunginya namun tak berbuah apapun.

"Raka, Fandra mana?" Tanya Aeril menghampiri Raka dan duduk di kursi Fandra

"Ya mana gua tau, emang gua mak nya"

"Kok jawabnya gtu" polos Aeril

"Suka-suka gua elah"

"Ih semua orang betein" keluh Aeril

"Makanya jan ngeselin" sambung Azra, Aeril yang mendengar itu seketika diam, mencerna apa perkataan Azra

CRAZY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang