"Besok datang ke kantor ya. Bantuin aku nemenin klien coba tester catering."
"Iya, Tante. Tunggu ya." jawab Jungwoo sambil membalas pelototan Doyoung dengan juluran lidah.
Jadilah keesokan harinya Doyoung pergi mencoba makanan setelah menjemput Jungwoo pulang sekolah. Jungwoo terlihat sangat senang. Mulutnya sibuk membaweli Doyoung.
Belok sedikit, ditanya kapan sampai. Menyebrang sedikit, ditunjuknya satu gedung. Intinya Jungwoo mau cepat-cepat sampai!
"Doyeon!" panggil teman Doyoung.
"Joy! Ssst! Jungwoo ikut!" Doyoung memelototi Joy.
"Aiiih. Imutku." Joy menggendong Jungwoo. "Yuk, Doy."
"Menu barunya yang mana?" tanya Doyoung.
Joy menunjuk beberapa piring. Ada salmon, ada kue, ada pudding. Ada juga beberapa minuman racikan. "Klien datang satu jam lagi."
Mata Jungwoo berbinar. Semua itu makanan kesukaannya. Tentu saja itu surga!
Doyoung dan Joy mengelilingi satu persatu menu yang harus dicoba. Di setiap menu mereka pasti bertukar pendapat. Entah soal kurang garam atau gula. Hal itu dimanfaatkan oleh Jungwoo dengan baik.
Karena Jungwoo digendong Joy, dia mudah sekali mencomot makanan-makanan. Jungwoo membelakangi Joy dan Doyoung. Jadinya tidak terlihat mata.
Jungwoo paling suka salmon. Ikannya lembut. Sausnya manis. Belum lagi rasa lemonnya. Duh!
Kemudian, Jungwoo juga suka sekali salad melon parut. Siapa sih kokinya? Bisa tidak mengajari papanya masak seenak ini?
Apalagi puding mangga keju. Lumer di mulut Jungwoo. Hmmm.
Joy dan Doyoung bergeser ke meja satunya. Mata Jungwoo paling berbinar. Tangannya terulur untuk mengambil satu potong makanan. Dia tidak bisa menunggu lebih lama...
"Aduh!" Jungwoo mengaduh. Kepalanya dijitak.
"Papa bilang apa?" tanya Doyoung.
"Aku kan makannya rapi!" seru Jungwoo.
"Satunya." ucap Doyoung.
"Aku tidak makan banyak kok. Kan potongannya kecil-kecil." Jungwoo dengan cerdas menjawab.
"Ini kacang, Jungwoo." ucap Doyoung.
Mata Jungwoo membulat. Terakhir dia makan kacang, dia tidak bisa bermain dengan teman-temannya. Ah. Jungwoo benci.
"Makanya, dilihat dulu. Jangan semua hal kamu makan. Selain berbahya, itu namanya rakus. Makan seperlunya." omel Doyoung.
"Papa makan semua." bantah Jungwoo.
Doyoung memutar bola mata. "Papa kerja kan."
"Ya aku berarti kerja juga. Kan diajak Papa." Jungwoo masih tidak mau kalah.
Doyoung dan Jungwoo berdebat. Sudah lupa niat awal untuk mereview menu baru. Joy hanya bisa tertawa.