Pukul 12.35 malam. Taeyong dan Sungchan berusaha kabur dari kejaran Jungkook, Taehyung dan juga Jimin. Taeyong lelah sebenarnya, dadanya pun masih sakit tapi ia tidak bisa membiarkan Sungchan bahaya di sini, lebih baik dirinya saja yang merelakan daripada Sungchan juga ikut terluka.
"Huhh, capek bener. Mereka gak ada capeknya gitu ya, Kak?" tanya Sungchan yang terus berlari. Taeyong menggelengkan kepalanya, dirinya juga capek, ia menarik tangan Sungchan untuk bersembunyi dibalik semak-semak belukar yang lebat.
"Sini, Chan!" Sungchan menoleh dan tertarik begitu saja ketika Taeyong menarik tangannya. Sungchan pun sedikit oleng. Jungkook dan kedua anak buahnya semakin menggeram. "Cepat! Ikuti mereka!"
"Baik, Bos!"
Taehyung dan Jimin hendak berbelok namun balik lagi dan membuat Jungkook terkejut. "Kenapa balik lagi?!"
"Anu, Bos! A... ada kucing... eh!" Jimin menggeplak lengan Taehyung yang salah menyebutkan. Jimin menunjuk ke tikungan itu dan memberitahu jika sudah ada—
"—Itu mereka! Tangkap!"
Ketiga lelaki itu terkejut, hendak kabur namun terlambat. Para polisi sudah mengejarnya terlebih dahulu dan membuat mereka gelagapan lalu tertangkap.
"Mau kemana kalian?!" tanya salah satu polisi. "A—ampun, Pak. Saya tidak bersalah," elak Jungkook gelagapan.
"Halah! Banyak saja alasan, mari ikut kami!" sentak polisi itu dan membawa ketiga lelaki jahat itu ke dalam mobil polisi.
Di tikungan. Doyoung tersenyum melihat Taeyong dan Sungchan selamat, tak beberapa menit kemudian Doyoung memeluk Taeyong.
"Lo kemana aja sih, Yong?" Taeyong tersenyum tipis, ia meleraikan pelukannya. "Gue ada, bokap gue yang sembunyiin gue dari kalian."
"Kejam betul bokap lo, gue baru tau kalau di dunia ada spesies bokap kayak bokap lo," balas Doyoung yang membuat Taeyong terkekeh.
"Ngomong-ngomong, Haneul mana?" tanya Taeyong melirik ke sana ke mari mencari adiknya. "Jaehyun nyuruh Jaemin bawa Haneul waktu beberapa hari lalu, karena dia pikir kalau sama Jaemin bakal baik-baik aja," balas Doyoung.
"Hmmm... gitu ya."
"Chan, makasih ya udah nemenin kakak selama ini," kata Taeyong beralih ke Sungchan. Lelaki itu mengangguk malu. "Iya, Kak. Sama-sama."
"Makasih ya, Doy."
"Sip, Gan. Udah tugas gue nyelamatin lo."
"O—ohh iya! Pak!" Taeyong berteriak memanggil polisi. Untungnya polisi itu masih mendengar Taeyong. "Ada apa?"
"Masih ada dua penjahat lagi, mari saya bawa kalian untuk menemukan penjahat itu."
***
Haneul menatap Jaemin. Begitu juga sebaliknya, tidak ada senang tidak ada sedih juga, hanya pikiran kosong yang memenuhi otak Haneul.
Hari ini, mereka sah menjadi suami dan istri. Lagipula entah kapan ia akan kembali ke dalam pelukan Jaehyun, rasanya... ahh sungguh merindukan lelaki itu.
Tapi jika dipikir-pikir lagi, untuk sementara waktu ia bisa membahagiakan dirinya lewat Jaemin. Ia juga tidak mau menyakiti hati sahabatnya ini, sekarang sedikit rasa bahagia di dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️]1. HOME
Hayran Kurgu"𝑨𝒌𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒚𝒖𝒌𝒖𝒓, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒊𝒑𝒆 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒑𝒖𝒓𝒏𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔"-𝑱𝒖𝒏𝒈 𝑱𝒂𝒆𝒉𝒚𝒖𝒏. Menikahi dirinya adalah suatu hal terberat dal...