"Nanti kalau udah selesai, chat aku dulu ya, nanti aku jemput."
Seoyun mengangguk, kemudian melambaikan tangan kearah Sunghoon yang berjalan kearah gerbang sekolah.
Hari ini Seoyun ada jadwal eskul, dan Sunghoon tadi mau pulang duluan.
Sambil memegang busur panah, Seoyun berjalan kearah lapangan tempat berlangsungnya eskul panahan.
Kakinya berjalan kearah lapangan bagian ujung, tempat Seoyun biasa memanah disana. Tangannya bergerak untuk mengambil satu anak panah kemudian menyimpannya diatas busur tersebut.
Matanya menyipit fokus melihat kearah target didepan, tangannya melepaskan tali busur, kemudian panah pun mendarat dengan sempurna di bagian warna kuning.
Saat hendak mengambil anak panah kedua, tiba-tiba matanya melihat kearah coach club basket datang ke lapangan.
Dilihat dari kejauhan, sepertinya coach basket pengen nyobain main panahan.
Sambil dibantu anak eskul panah, coach bisa nembakin panahnya ke target. Seoyun milih buat lanjut main panahnya sendiri.
Setelah anak panah kedua mendarat di bagian warna kuning lagi, telinganya tiba-tiba mendengar suara tepuk tangan.
Seoyun langsung mencari asal suara tersebut, matanya melihat Jake yang sedang bertepuk tangan kearahnya.
"Kamu jago mainnya."
Seoyun membelakkan matanya terkejut. Tadi Jake baru saja memujinya? Oh waw. Seoyun ngga mimpi kan?
"Bisa ajarin aku main itu ngga?" Lanjut Jake.
Matanya melihat ke arah lapangan, melihat semua anak eskul panah yang sedang mengajarkan beberapa anak club basket yang ingin mencoba panahan juga.
"Oh boleh ayo." Jawab Seoyun seadanya.
Tanpa diketahui Seoyun, Jake memperhatikan wajah Seoyun sebentar. Kemudian Jake bilang:
"Aku kayak pernah liat kamu tapi dimana ya?" Seoyun yang sedang mengambil anak panah kemudian menoleh.
"Ah, kita sekelas kok." Jawab Seoyun sambil memasang wajah bersemangat. Akhirnya mas crush menotice keberadaan Seoyun.
Jake terlihat berpikir sebentar. Kemudian tiba-tiba menjentikkan jarinya, "ohh yang waktu itu pernah kepeleset deket kursi aku bukan si?"
。。。
Oh c'mon! Dari semua scene yang ada, kenapa Jake harus nginget-nginget part itu. Padahal Seoyun udah berharap Jake nginget scene waktu kerkom.
Pupus sudah image kalem depan doi.
Gemes rasanya pengen nampol pala Jake sampai bikin dia lupa sama kejadian kepeleset. Tapi gajadi dia tahan soalnya takut dosa.
Nampol pala orang diawali dengan bismillah kira-kira dosa ngga ya?
"He..hehe iya." Jawab Seoyun sambil tersenyum kayak :]
"Ah ini langsung aku jelasin aja atau kamu mau langsung nyobain?" Tanya Seoyun mengalihkan pembicaraan.
"Kamu duluan aja jelasin." Jawab Jake sambil berdiri disamping Seoyun. Seoyun mulai menjelaskan cara memanah kepada Jake.
Bukannya mendengarkan penjelasan Seoyun, Jake malah memperhatikan wajah lawan bicara nya yang terlihat sedang fokus menjelaskan.
Sampai rambut panjang milik Seoyun terkena hembusan angin yang membuat beberapa anak rambutnya menghalangi pandangan, tangan Jake otomatis bergerak untuk mengaitkan rambut Seoyun ke belakang telinganya.
Pergerakan tiba-tiba dari Jake membuat Seoyun diam membeku ditempatnya. Keduanya saling diam sambil bertatapan.
Seoyun menelan ludah nya dengan susah payah. Matanya terkejut melihat wajah Jake yang dekat sekali dengan wajahnya.
Oh yaampun Seoyun baper sedikit boleh ngga si? Rasanya jantungnya udah dugun-dugun ngga karuan.
Jadi orang jangan baperan,
astaghfirullah gabole gitu wkwkw.
double up jangan nih?
sayang banyak-banyak buat kalian yang udah baca cerita ini mwah pokokna.Di lapak aku ada cerita sunghoon sama niki jugaa, ayo mampir gesss! 🤩
Write: 23-10-20
Published: 24-10-20
KAMU SEDANG MEMBACA
petrichor. ✓
Fanfiction[ selesai ; belum di revisi ] a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm or dry weather. tentang seoyun, yang dipertemukan dengan jake shim dibawah guyuran air hujan. 𝐏𝐄𝐓𝐑𝐈𝐂𝐇𝐎𝐑 / jake shim of enh...