❀ BAB 006 ❀

1.3K 161 68
                                    

"Masalah lo sama Giyuu belum selesai?"

Shinobu yang tadinya sedang berjinjit kecil akhirnya menoleh mendengar celetukan pelan dari Hiroomi. Cowok itu menatap datar pada buku yang ada di tangannya, seolah sibuk sendiri dan tidak terlalu peduli. Tapi tetap saja ia bertanya.

Shinobu menghela napas, lalu terkekeh. "Apanya yang belum selesai? Justru udah, dan gak ada apa-apa lagi antara gue sama dia." ujarnya sambil mengambil sebuah buku dari rak yang cukup tinggi.

"Tapi semuanya berubah, Shin."

"Udah resikonya kali, pacaran sama temen kelas sendiri."

Hiroomi menutup buku yang dibacanya cukup keras. Bersamaan dengan dengusan keras, ia mengembalikan buku yang ia baca pada tempatnya.

"Shin, gue tau mungkin kurang ajar dan nyakitin kalo gue bilang ini. Tapi kalo emang masalah lo udah selesai, seharusnya lo bisa damai sama Giyuu."

Shinobu mengernyit, "damai?"

"Ya damai. Lo memandang Giyuu sebagai temen kelas. Bukan sebagai mantan lo."

Shinobu mengatupkan bibir. Ia membaca buku di tangannya sembari berpikir. Yah, sebenarnya ucapan Hiroomi cukup menamparnya secara tidak langsung. Apalagi Hiroomi bukan orang yang sangat amat dekat dengan Shinobu. Hanya teman kelas biasa.

Dan sudah tentu Hiroomi juga bicara untuk teman kelas mereka juga. Seperti mewakili MIPA 8 untuk bicara pada Shinobu. Apalagi Hiroomi yang tidak biasanya se-serius ini membuat Shinobu semakin tertampar.

"Rom, gue belum bisa maafin Giyuu."

Hiroomi melirik sejenak, tapi tak bicara banyak. Cowok itu menghela nafasnya bersamaan saat Shinobu menggigit bibir bawah. Seolah ada kalimat yang tertahan, Hiroomi memutuskan untuk bersabar sedikit lagi.

"Riko selalu bilang Giyuu gak selevel sama mantan gue yang lain. Tapi akhirnya gue tetep milih Giyuu. Lo tau kenapa? Karena gue kira gak bakal ada orang ketiga. Tapi gue salah. Giyuu tetep menel ke adek kelas. Dan semua orang tetep ngebela dia."

Hiroomi menghela nafas pendek, "resiko kan? Status dia sebagai langganan olim bikin nama dia baik. Jadi gak ada yang ngira kalo bakal kayak gitu,"

"Jelas. Apa lagi Malty ikutan manasin, jadi adek kelas pada ikut ngomongin gue." ujar Shinobu menyebut nama salah satu cewek pembuat onar di angkatannya. "Tapi, Rom. Keterlaluan gak sih? Giyuu yang mutusin gue. Apalagi di kantin, di depan banyak orang."

"Gue paham perasaan lo. Ini soal harga diri kan? Apa lagi lo cewek," jawab Hiroomi pelan.

Shinobu mengepalkan tangannya erat. Kemudian mendorong Hiroomi pelan untuk maju duluan dan duduk di sebelah Giyuu. Hiroomi pun tidak banyak berbicara. Cowok itu hanya mengikuti kemauan Shinobu, setidaknya itu yang dapat membuat suasana sedikit membaik.

Karena Hiroomi paham.

Shinobu Kocho, atlet anggar kebanggaan sekolah sekaligus Ratu MOS angkatan 22 yang dulunya diangung-agungkan itu kini tidak punya harga diri lagi di sekolah. Dan mungkin, Douma hanya lah pijakannya untuk mengembalikan nama baik gadis itu.


❀❀❀


Setelah makan malam, Giyuu langsung kembali ke kamar.

Sudah berulang kali cowok itu berguling gelisah di atas kasurnya. Ekspresi datarnya berhasil menyembuyikan hati yang terus merutuk. Cowok itu pun kembali mengangkat ponselnya, menghubungi seseorang.


08.15 PM

Giyuu: hay

Re-Hi | Giyushino✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang