Bab 6

1K 118 13
                                    

Senin. Lorong Kelas 11. Senin, Pukul 06.40.

Pagi-pagi anggota fantastic squad kecuali Jane dan Gun sudah berkumpul di lorong ruang kelas mereka. Mereka sepakat berangkat pagi untuk membahas beberapa hal penting terkait penculikan Jane dan Janhae.

"Jadi gue kan udah coba ngembaliin file rekaman yang terhapus itu, tapi hasilnya tetep nggak bisa. Jadi gue kepikiran untuk check duplicate file CCTV di ruang CCTV. Eh pas gue kesana, duplicate-nya hilang nggak tersisa dan gue coba balikin filenya tetep ga bisa." jelas Chimon membuka pembicaraan.

Krist mengerutkan dahinya. "Seorang Chimon nggak bisa? Serius lo Chi? Bukannya nggak ada kata nggak bisa di kamus lo?"

"Beneran Kit! Gue udah desperate banget dari kemarin, gue rela begadang tapi nggak dapat apa-apa." ujar Chimon lesu. Kantong mata Chimon sudah menghitam yang menandakan dia kurang tidur.

"Jadi maksud lo ada orang yang benar-benar hapus rekaman duplicate di ruang CCTV sekolah?" tanya Ssing.

Chimon mengangguk. "Yap."

"Berarti ada orang dalam dari sekolah kita yang terlibat sama kasus penculikan Jane dan Janhae?" tanya Nanon mempertegas asumsi-asumsinya.

Chimon mengangguk lagi.

"Tapi siapa? Dan alasannya apa coba nyulik Jane dan Janhae?" tanya Puimek bingung.

"Nah itu. Gue juga bingung. Kan kalian tahu sendiri Jane dan Janhae nggak punya musuh di sekolah. Mereka kan anaknya nggak aneh-aneh?" ujar Krist.

"Mungkin ada anak yang iri ke Jane? Kan lo tahu sendiri Jane itu termasuk salah satu primadona kampus? Janhae juga ketua tim dance kan?" kata Chimon.

"Ya bisa sih. Ahhhh tapi gue bingung siapa." ujar Fiat frustasi. Setelah itu mereka semua terdiam larut dalam pikiran masing-masing.

"Gimana kalau kita cerita ke kepala sekolah?" ujar Puimek tiba-tiba.

Ssing menoleh ke arah Puimek "Lo yakin? Apa dia bakal percaya sama kita?"

"Percayalah. Kan Mr. Victor sendiri yang bilang waktu ospek kalau misal kita ada masalah bisa langsung ketemu dia?" Puimek meyakinkan Ssing.

"Benar juga sih. Tapi apa nggak terlalu gegabah ya kita langsung tanya ke Mr. Victor?" jawab Nanon.

Fiat menggelengkan kepalanya "Enggak sih menurut gue. Masalahnya ini udah mencakup masalah penculikan murid dia kan? Masa dia mau diam aja? Ditambah lagi kita punya bukti kuat kalau CCTVnya dihapus oleh komplotan penculik?"

"Gue setuju sama Fiat. Nggak ada ruginya juga kita coba ke Mr. Victor kan?" balas Krist.

Ssing pun mengangguk menyetujui perkataan Krist dan Fiat. "Ya udah, waktu jam istirahat kita ke ruang kepala sekolah dulu ya baru ke kantin?"

Mereka semua mengangguk menyetujui ajakan Ssing. Setelah itu mereka semua masuk ke kelas masing-masing. Hari ini Jane, Janhae dan Gun tidak berangkat ke sekolah. Janhae dan Jane masih beristirahat di rumah masing-masing. Sedangkan Gun masih belum sadarkan diri di ruang ICU rumah sakit.

---

Disisi lain. Kelas 12a. Pukul 06.50.

Pagi ini Off dan Tay sudah duduk manis di kursi mereka masing-masing. Tay sudah masuk sekolah, namun tangan, kaki dan pundak Tay masih dibalut perban. Luka yang Tay dapat lumayan parah sehingga penyembuhan lumayan lama mungkin butuh waktu beberapa hari.

"Lo yakin udah masuk sekolah Peng?" tanya Off yang melihat banyaknya perban di tubuh Tay.

"Aman kok. Lagian kalau gue di rumah terus gue bosen banget. Tenang aja deh. Eh by the way kemarin Arm menang lomba ga sih?" tanya Tay. Kemarin jumat Arm mengikuti lomba debat tingkat nasional. Arm merupakan perwakilan dari The Gifted School dan karena itu juga Arm tidak bisa ikut membantu mencari Jane yang sedang diculik.

The Gifted School x Holy TrinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang