Buah fikir semalam dibahawah cahaya malam,
Terduduk ku bermenung
Seolah kutakut akan sakit selanjutnya.
terlintas senyum merayu manja saat pertama kita jumpa.
Aku sangat membenci air mata namun tak sanggupku menolak sedih ini
Tertutup jalan kabur pandangan
Sejak luka kau semat atas kepergian
Hati terbaring tak lagi mampu untuk bangkit
Masih bekas suara gemuruh serak basah
Membayang ingatan sumpah kala itu
Lihat !!
terang yang dilahab gelap beriringan dengan kenangan luka yang begitu menggila
Petanda matahari mulai lelah, ia pamit meninggalkan sejuta kenangan itu.
cahaya mulai menghilang dari celah kamarku,
Kemudian peristiwa itu hadir membayang menyayat luka dalam tidur.
Seperti harapan yang merangkak dalam tempurung otak,
Menjadikanya sakit dalam rasa yang terjaga
Bunga, tak sanggup aku melupa seperti secepat hilang yang engkau lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Secangkir Rindu Dengan Pahit Yang Sempurna"
Poetry"SAJAK & QUOTE" -Terinspirasi dari perjalanan penulis -Termasuk penggalan kata penulis senior -Ditulis sejak 2015 -Sengaja ditulis dan di publis tampa tanggal dan tidak berurutan -Hanya penggemar dan pemula -Masih butuh kritikan Jangan lupa vote yya...